'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.: March 2015

Wednesday, March 11, 2015

Maunya apa, dasar manusia penuh misteri.

Ribut lagi, ribut lagi, Maunya apa, dasar manusia penuh misteri. Sudah waktunya berhenti jadi ketua, diakali, diperpanjang, berhasil. Ingin jadi presiden tak ada yang mau bekerjasama pada hal perolehan suara nomer dua punya. Jadi wakil presiden juga ga laku, ga ada yang mau diajak kerjasama. Pikir punya pikir , buat siasat bergabung dengan partai yang perolehannya dibawah partainya, bencanapun dimulailah. Kader kader yang ga mau ikut di pecat, padahal potesial. Ga pada mikir dirinya sudah pada gaek gaek masiiiih saja ingin berkuasa. Malu ah, tapi untuk kekuasaan harta tahta dan mungkin wanita, cara apa saja yang penting kuasa. Pertarungan demi pertarungan dilakukan, munas disana, disini ada munas juga. Ribut lagi, Maunya apa, dasar manusia penuh misteri, Hayyo...lho..tidak saling mengakui, ujung ujungnya masing masing ke pengadilan. Pengadilan disuruh islaah, kagak mau juga. Pengadilan lagi pengadilan lagi. Oh mahkamah partai, ayo saling menantang ke mahkamah partai, ribut lagi ribut lagi, Maunya apa, dasar manusia penuh misteri. Score menunjukkan 2 - 0, ah enggak 2 -2, aaaaah  siapa bilang 0 - 0. Si Udin yang gatau apa apa, mana bolanya bah... itu yang hitam kan jadi bola. Tambah bingung. Apa sih yang dicari maaaas, mas.Mas Ical sudah tua, mas Nurdin yang dulu suka bikin ribut di pssi sekarang bikin ribut lagi disini, juga sudah tua , sudah puas bahkan, mas markam atau mas marham ah ga tau deh, terlalu banyak ngomong kesannya licik, bosen mendengar dan melihatnya, mbok sudah , kasih kesempatan sama yang muda muda yang penuh energic gak neka neko. Partai demikian hebohnya hancur berantakan ditangan anda. Sudahlah itukan cuma urusan dunia. Anda anda dunia juga sudah hebat dunianya, perusahaan nya gede gede berhasil kecuali lumpur lapindo, anak anaknya pada berhasil punya perusahaan TV swasta yang terkenal nomer satu yang dulu bikin heboh nyewa lembaga survey pemilu enggak genah. Bola mau mulai nih , rame, jangan pemanasan di pengadilan melulu, di lapangan.

 Maunya apa, dasar manusia penuh misteri, jangan menikuti hawa nafsu


Maunya apa, dasar manusia penuh misteri. Ah pokok sudah hebat, jangan mengikuti hawa nafsu mas mas, ga ada sudahnya, bisikan iblis syaiton laknat jahanam jangan di turuti hancur kitanya, ketika kita kalah dia bersorak mempermalukan kita, kemudian dia akan mendramatisir kekalahan dan rasa malu kita, sehingga kita keluar rel, saling menghancurkan. Sabar mas, banyak syukur, sabar mas emas, banyak syukur, Aduh yang punya mas hampir sejuta harganya segram, pasti mas Ical banyak masnya, lumayan hiburan. Tapi tuh si Udin kalau mau beli rumah dapat bonus, bonusnya dikasi istri,  cantik lagi. ayo balapan siapa dulu dia dapat. Mas , hidup ini cuma sebentar tidak terasa, apalagi kalau sedang dicoba senang . Wah waktu berlalu seperti berlari. Setahun serasa sebulan, bulan serasa sehari, sehari serasa sebentar saja. Sudah itu mau kemana.fa aina tadzhabun. Pasti ke akhirat Mas. Dari pada bikin ribut Mas,  Maunya apa, dasar manusia penuh misteri, ga usah ikut ikutan. Siksa neraka sangat pedih mas, penuh penderitaan yang tak ada contoh bandingannya didunia ini. Mending berzikir mengingat Allah, hati jadi tenang. Urusan dunia melulu bikin darah tinggi. Dikumpul dikumpul harta setiap hari, sudah banyak menumpuk ga ke itung , kemudian ditinggal mati, sempat juga belum, dinikmati. Di surga yang dibawa amalan mas, kalau harta yang ditumuk tumpuk itu, jadi santapan, rayahan orang yang ditinggal. Istri yang cantik juga bakal kawin lagi, sing pinter sing pinter, jangan mengikuti hawa nafsu, maumu apa , jangan kaya manusia umum yang penuh misteri. Lihat yang berikut ini dari Allah,


 yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tattabi'uu khuthuwaati alsysyaythaani waman yattabi' khuthuwaati alsysyaythaani fa-innahu ya/muru bialfahsyaa-i waalmunkari walawlaa fadhlu allaahi 'alaykum warahmatuhu maa zakaa minkum min ahadin abadan walaakinna allaaha yuzakkii man yasyaau waallaahu samii'un 'aliimun[24:21]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.



Nah, mudah mudahan pada sabar ya, banyak syukur. Apalagi yang pakai sorban, malu, bicara kasar di depan umum, ditonton berjuta juta orang, jadi saksi tau, jelek lagi, sampai dipukul orang didepan umum. Gak pantes tau, pakai sorban bicara gak akhlakul karimah mengganggu sobat sobat yang lain dapatnya laknat padahal seharusnya rahmat. Yaaahh semoga jadi bahan renungan










Tuesday, March 10, 2015

Rukun, dan Menciptakan Kerukunan.



Ibarat kata pepatah rambut sama hitam tapi hati berlainan. Demikian itu keadaan perilaku manusia pada umumnya. Walau si manusia kelihatannya baik, tapi pendapat dan pikirannya berbeda beda. Rukun, dan menciptakan kerukunan adalah suatu hal sangat fundamental untuk dipahami dan diupayakan oleh semua pihak. Kita bisa lihat biar mereka berada dalam satu partai, tetap berselisih tanpa rukun , dan menciptakan kerukunan tak mungkin bersatu pasti gontok gontokan. Biar orang berada dalam satu etnis, tetap saja berbeda pendapat tanpa rukun dan menciptakan kerukanan tidak mungkin bersatu. Bahkan berada dalam satu agamapun tetap saja ribut, kadang kadang agamanya itu sendiri dipeributkan, aneh, begitu nyatanya, tanpa rukun, dan menciptakan kerukunan bisa bisa pemeluknya bisa murtad dari agamanya. Nah apabila dibawa ke scope nasional, lebih luas lagi permasalahan, beda suku, beda agama, beda kultur, beda geograpi wong deso wong kuto, beda pendidikan, beda harta tahta jadi cenderung akan timbul perbedaan. Dan selagi perbedaan ada dimana, disitu akan timbul perpecahan disitu akan perlu upaya rukun dan menciptakan kerukunan di optimalkan secara merata di kalangan masyarakat. 

 Apakah Rukun, dan Menciptakan Kerukunan mendatangkan manfaat atau mudhorot?


Mulai dari individu individu dalam anggota keluarga rukun dan menciptakan kerukunan itu harus dibina sejak dini. Akhlak anggota keluarga dalam satu bahasa harus dapat menerima dan memahami manisnya suasana rukun, dan menciptakan kerukunan adalah sudah menjadi jiwa masing masing anggota keluarga. Bila anggota masyarakat di level rukun tetangga dan rukun warga sudah paham tentang rukun dan bagaimana rukun adalah sudah menjadi bagian dalam kehidupan, menciptakan kerukunan dalam scope nasional bukanlah hal yang tidak mungkin. Dalam hal rukun dan menciptakan kerukunan bukan tidak ada dalil acuan hukumnya, ikuti berikut ini. Allah berfirman,
Innamaaal muminuuna ikhwatun fa-ashlihuu bayna akhawaykum waittaquu allaaha la'allakum turhamuuna [49:10]
Sesungguhnya Orang-orang beriman itu  bersaudara. Maka itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) diantara saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Nah Anda ingin mendapat rahmat Allah berbuat rukunlah. Tidak itu saja, kita lihat apa sabda rasulullah SAW tentang hal ini,
tuftachu abwabul jannah kulla yaumits nainin wa khomisin fayughfiru fii dzalikal yaumaini likulli 'abdin la yusyriku billahi syaian illa man baina akhihi syachna u fayuqolu andhiru hadzayni chatta yash tholicha
Sabda rasulullahSAW, dibuka pintu-pintu surga setiap hari senin dan kamis , maka diampuni dalam demikian kedua hari itu setiap hamba kecuali yang syirik pada Allah walau sedikit, kecuali orang yang diantara saudaranya ada dendam. Dikatakan, menunggulah kalian pada keduanya sampai keduanya berdamai. ( Abu Daud )
Jadi amat sangat berbahayanya orang yang tidak rukun, di dunianya tidak tentram, di akhiratnya tidak bisa masuk surga akibatnya kena siksa. Melihat dalil dan hukum diatas, Apakah Rukun, dan Menciptakan Kerukunan mendatangkan manfaat atau mudhorot? Semoga menjadi bahan renungan.



Baca juga:
Bagaimana menciptakan kerukunakan.
Bagaimana mewujudkan kerukunan dalam keluarga
Bagaimana membina anak yang mandiri dan berakhlak


Tuesday, March 3, 2015

Zuhud, apa zuhud?

Zuhud, apa zuhud, mengapa zuhud, apa mulianya sikap hati yang zuhud. Dunia makin lama semakin "hijau", segala apa kebutuhan duniawi  manusia tersedia, dengan mutu yang semakin fantastis. Kebutuhan jasmani rohani makin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, bagi masing masing diri. Sampai dimana tempat pemberhentian dari apa yang ingin dicapai? Tidak ada. Kecuali mati. Selagi dia bernafas, dia akan kejar dimanapun berada. Berbagai kemajuan dibidang teknologi selain membawa manfaat bagi kehidupan manusia juga membawa manfaat negatif. Kemaksiatan , kerusakan moral, pelanggaran-pelanggaran syariat agama justru semakin merajalela. Semuanya jadi cobaan berat bagi semua orang utamanya generus bangsa. Bagaimana realita ini menjadi tantangan orang yang punya moral, utamanya yang beriman.
Selagi ketamakan kerakusan keserakahan dibiarkan berkembang, jangan heran kalau kriminalitas dimana mana disegala aspek kehidupan. Andaikata saja orang Indonesia yang mayoritas muslim mau memahamkan dirinya dalam agama yang di anutnya, tidak nanti negeri ini menjadi semeraut dari segala macam kejahatan. Karena Muslim punya acuan yang kuat pada Kitab Sucinya yang membimbing ummat manusia.

Ingat surga dan neraka dan mati akan menumbuhkan sifat zuhud

Ingatlah bahwa mati datangnya sewaktu waktu, setiap saat dapat terjadi, dalam keadaan bagaimana saja, dimana saja. Karena itu dimana saja dalam keadaan bagaimanapun selalulah menetapkan diri dalam toat pada aturan Allah dan RasulNya, mengingat kesempatan hidup di dunia sewaktu waktu akan dicabut. Maka simak kata hadist berikut,

kafa bilmauti wa 'ithon, wakafa bilyaqiini ghinan ( Tabroni )
Cukuplah mati sebagai nasehat dan cukuplah keyakinan sebagai kekayaan.

Seseorang yang memperbanyak ingat surga dan neraka dan mati akan menumbuhkan sifat zuhud dalam hatinya , yaitu sikap hati yang sederhana terhadap nikmat duniawi. Karena kenikmatan sorga disisi Allah diyakini jauh lebih besar dari pada  kenikmatan duniawi. Sehingga kecintaannya pada akhirat mampu mengalahkan kesenangan duniawi. Bila mendapat nikmat dunia, orang itu bersyukur dan menikmati peparing atau anugerah Allah itu secara sederhana. Dia kemudian akan berusaha memanfaatkan nikmat yang diperolehnya di jalan Allah. Karena dia yakin dengan cara itu akan mendapat derajat yang tinggi di sorga. Lihat juga hadist yang memperluas cakrawala keimanan mengapa sifat zuhud itu penting.

'an abi dzrin 'anin nabiyi SAW qolaz zahadatu fid dunya laisat bitachrimil chalali wala idlo'atil mali walakinnaz zahadata fid dunya an la takuna bima fi yadaika autsaqo mimma fi yadayil lahi wa an takuna fi  tsawabil mushibati idza anta ushibta biha arghaba fiha lau annaha ubqiyat laka (Tirmidzi)

Yang dikatakan muzhid di dalam urusan dunia bukanlah mengharamkan barang yang halal dan bukan menyia-nyiakan  harta, akan tetapi yang dikatakan muzhid di dalam urusan dunia adalah bahwa engkau tidak menganggap apa apa yang ada did alam kedua tanganmu lebih kuat dari pada apa apa yang ada di dalam tangan Allah dan bahwa engkau di dalam pahala musibah ketika mendapat musibah (itu) lebih senang bagimu seandainya ditetapkan di dalam musibah.

Sifat hati yang zuhud akan mengontrol keserakahan dunia

Selagi ketamakan kerakusan keserakahan dibiarkan berkembang, jangan heran kalau kriminalitas dimana mana disegala aspek kehidupan. Sifat hati yang zuhud akan mengontrol keserakahan dunia, selagi orang punya keyakinan yang kuat tentang kekuasaan Allah. Sudah banyak bukti akan kekuasaan Allah, akan tetapi kalau manusianya punya keimanan yang tipis, maka mudah terpengaruh akan kehendak hawa nafsu yang membimbingnya. Padahal yang namanya cobaan itu bukanlah masalah yang jelek menimpanya saja. Kebaikan yang diperolehnya dari harta tahta adalah cobaan. Dunia semuanya adalah cobaan, racun bagi yang tidak beriman. Maka beragamalah dengan cara yang benar agar anda tak terhanyut ke kanan kekiri oleh buruknya zaman pengaruhnya terhadap akhlak manusia. Semoga menjadi bahan renungan.








Popular Posts