'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.: May 2016

Thursday, May 19, 2016

Sikdam Hasim Gayo, musibahmu berkahmu

Sikdam Hasim Gayo, musibahmu berkahmu, walau sebagai penyandang disabilitas. Allah menunjukkan kekuasaanNya lewatmu, adakah orang mau belajar dari cerita dirimu? Seharusnya iya. Gayo cerita hampir saja saya memilih bunuh diri ketika musibah ini menghampiri dirinya, katanya. Ibuku jualah yang membangkitkan semangat hidupku. Ibuku yang mulia dan berkah.Gayo mencari jalan syukur pada Allah , katanya, dengan musibahku ini Allah mewujudkan mimpi mimpiku. Dengan musibahku Allah menjadikan aku berguna buat orang lain. Sebelumnya dia menjadi terkenal, sampai bisa menyampaikan pidatonya didepan para bangsawan di kerajaan Inggris; kesehariannya Gayo berkeliling mendidik bahasa Inggris kepada orang orang yang "lemah" tanpa dibayar. Sampai sampai keluarganya menegurnya, supaya jangan berbuat demikian. Tapi dia memilih diam, dan menyerahkan pilihannya pada Allah. Dia yakin Allah maha Melihat , Allah tidak pernah tidur. Allah menciptakan manusia dengan rejekinya.
Kini Gayo sudah terkenal, dia sedang gigihnya memperjuangkan kesamaan hak terhadap penyandang disabilitas; hak pendidikan, hak bekerja, hak sarana, hak kesehatan. Disamping memotivasi tigapuluh enam juta penyandang disabilitas lainnya, suatu usaha mulia bagi seorang pemuda belia.
Seandainya Sikdam Gayo tahu dalil dalil lainnya, mudah mudahan sudah tahu bahwa,
"Allah tidak melihat pada rupa dan hartamu, tapi Allah melihat pada hatimu dan amalmu."
Semoga memperkuat keteguhan iman Sikdam Gayo.

Lebih lebih dalil berikut, mungkin bisa jadi bahan renungan buat Gayo, andai saja Gayo bisa melihat tulisan ini
(hadist Ahmad)

Dari Abdilah bin Mas'ud dia berkata bahwa bersabda Rasul SAW, sesungguhnya Allah membagi ahklak kamu sekalian sebagaimana Allah memberi rezeki diantara kamu sekalian, dan sesungguhnya Allah memberi dunia kepada orang yang dicintai dan kepada orang yang tidak di cintai nya, dan Allah memberi Agama hanya kepada orang yang Allah cintai saja, maka barang siapa yang diberi agama oleh Allah maka sesungguhnya Allah cinta kepadanya. Pastilah orang itu masuk surga nya Allah. 

Jadi masalah kesenangan urusan dunia, Allah akan menganugerahkan kepada siapa saja,apakah dia iman atau tidak beriman. Tapi Allah tidak akan memberi agama kepada orang yang Allah tidak cintai.

Salam buat Gayo, seandainya kau baca, kau pasti merenungkan dalil itu, karena bagaimanapun Akhirat lebih baik dan kekal Q S87:17) dunia sudah kau capai.
Semoga kiprah Sikdam Gayo menginspirasi anak bangsa dan pemuka bangsa, negara yang penuh berkah ini, semoga saja, Amiin

Wednesday, May 18, 2016

Golkar, aduh, ibarat piring retak..

Golkar, aduh, ibarat piring retak... Kegaduhan golkar sudah "mereda". Cermin ke depan orang dibawah sudah mengira ngira.... ( negatif?). Sudah jangan pada sak udhon ah. " Gak soalnya sayang kang". Emang kenapa?". " Lho akang apa ga lihat rekam jejak po?. " " Lho .. rekam jejak?", rekam jejak siapa?. Nggak ah nanti jadi ngarasani, dosa. Lebih jelek lagi dosa mendosakan. Becik ketitik , olo ketoro. Apa itu. Ya itu.
Jaman sekarang apa yang bisa ditutupi. Dinding saja bisa ngomong.
Mas Sudah, cari jalan taqwa saja. Mari kita mendidik anak anak kita dengan cara baik. Utamakan akhlak, biar kelak kita punya pemimpin jujur, amanah dan akhlaqul karimah. Generus harus kita bekali faham agama faqih, ber akhlaqul karimah dan mandiri.Kita sabar saja dulu biar generasi abu abu sekarang ini habis, tapi kita harus kasi tameng pada generus, jangan sampai menerima  warisan jelek sekarang. "Pesan " Rasul SAW barang siapa menghendaki dunia harus dengan ilmunya, barang siapa menghendaki akhirat haru dengan ilmunya, dan barang siapa menghendaki keduanya haruslah dengan ilmunya juga."
Jadi kalau mau urusan dunia , apasaja, harus ambil ilmunya supaya sukses. Tapi kalau meyakini hari akhirat harus tahu dalilnya. jangan ikut ikutan, jangan kata katanya. Lihat dalilnya di dua kita suci. Insya Allah selamat. Akan terhindar dari ketamakan, keserakahan, kedurhakaan. Setidaknya selamatkan diri dari ancaman siksa Allah. Karena Annar haqqun, wanjannatu haqqun. Neraka haq pasti adanya dan surga juga haq pasti adanya.Sebagian manusia pasti menempati neraka dan sebagian pasti menempati surga. Aduh golkar, penampilan mu ibarat piring retak. Kadek... hati hati membawanya rawan pecah. Moga moga yang akan datang jadi lebih baik lagi.

Sunday, May 15, 2016

Minat Baca versus peradaban gadget

Minat Baca versus peradaban gadget kolaborasi seru. Anak itu baru kelas dua SD, pulang sekolah dirumah tak ada orang. Bisa masuk rumah kalau kakaknya yang kelas lima pulang membawa kunci rumah. Kedua orang tuanya sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup buat tujuh anak. Kalau  kakaknya yang di SMP pulang sekolah barulah disiapkan makan siang. Tapi ketika hidangan tersedia, yang di siapkan untuk makan siang, tak ada satu pun dirumah. Dicari lagi, sedang asik nonton game temannya pakai tablet. Menjelang jam empat sore sang ayah pulang. Tak satupun orang ditemui dirumah padahal pintu depan rumah sampai pintu belakang rumah semua terbuka. Tak lama melintas anak tetangga pulang dari Masjid. Kesempatan bertanya apakah dia tau si "Bijak" ada dimana, sambil titip mengharap bantuan memanggilkan. Ada ditempat si Awang. Itu lokasi terkenal kumpulan anak anak beradu main game Kalau yang satu ada di Iin sedang seru seruan meladeni teman facebook.
Sementara itu program generusnya ingin agar anaknya paham agama faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri. Suatu kenyataan yang bertolak belakang antara apa yang diajarkan dengan aplikasi, " susahnya di peradaban gadget".
Seharusnya semua orang utamanya warga bangsa ini, konsekwen dengan agama yang diyakininya. Karena tak ada amalan walau sekecil apapun terlewat begitu saja nanti disisi Allah Swt. Semua di hisab semua diminta pertanggung jawaban, semua ada reward dan punishmentnya.

Rasulullah SAW dalam hadis qudsi
" Ya ibna adama khalaqtuka li'ibadati fala tal'ab, watakaffaltu birizqika fala tat'ab" ( Ahmad )
Wahai anak turun Adam , Aku ciptakan kamu sekalian untuk ibadah padaku maka jangan main main, dan Aku cukupi kamu sekalian dengan rezekimu maka jangan ngoyo. ( ngoyo (jawa), berlebih lebihan )

Sebagai orang tua jangan keduanya kerja ngoyo urusan dunia semata , sebab anak itu amanah. Agamanya harus diurus. Didalam agama ada akhlaq, adab, tatakrama yang harus dilaksanakan.

Pada hal di depan rumah mesjid. Sejak sore para mubalig dan mubalighot mesjid sudah sibuk mengajar per kelompok umur, sampai nanti malamnya buat para orang tua. Perjuangan gratis lillahi taala, tanpa mengharapkan bantuan pemerintah atau siapapun.Kehidupan cari sendiri sendiri, masing masing. Luar biasa. Pak Tua ingin menumbuhkan minat baca anak anaknya. Ia berusaha bagaimana mengkolaborasi antara minat baca dengan gadget. Suatu ketika saudara nya menghadiahkan Ipad apple baru kepadanya. Seperti ular ketemu pentungan, gayung bersambut.
Ketika anak anaknya  tahu tentang keberadaan ipad yang baru diperoleh ayahnya, mereka semua senyum senyum penuh arti. "Gue lebih canggih yah"  , mungkin begitu dalam hati mereka. "Sidang" darurat serumah di mulai. " Anak anak suka apel? katanya, maksudnya Ipad yang baru saja dapat hadiah buat Ayah. " ini ayah punya buat kerja online, tapi kalian boleh pakai sepuasnya, tapi dengan syarat, mau? Spontan semua anak anak menjawab "mau". Mereka lebih paham dari Ayah urusan Ipad. OK kata ayah. Sebelum "makan apel". baca dulu "hancak" bacaan Alqurannya lanjutkan baca pelajaran nya yang sangat diminati. Nanti Ayah periksa, betul atau tidak. Kalau OK silakan nikmati apel "sepuasnya".
Awalnya tugas yang sangat berat, kita mau tidak mau ikut bantu membahas pelajarannya. Sehingga mereka bisa menghayati baik bacaan Alqurannya maupun buku pelajarannya. Semoga bisa terus berlangsung dengan lancar.
Tak lupa setelah main gadget , berdoa: "Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadualla ilahaillallah anta, wastafiruka wa atubu ilahi.".
Nabi bersabda "barang siapa yang duduk duduk dalam duduknya banyak berbuat lahan (main main) sebelum bangkit dari duduk hendaklah berdoa... ( tersebut diatas ) ( hadist Tirmidzi )... maka akan diampuni (dosanya) selama dia main main dalam duduknya.

 Mudah mudahan menginpirasi buat kita semua untuk menumbuhkan minat baca tanpa gaptek.

Friday, May 6, 2016

Yuyun, siapa lagi, haruskah...?

Yuyun, siapa lagi, haruskah...? Geger..., terkejut,....kecewa, ...kesel,   sedih, menderita......, geram..., entah apalagi, tergantung warga yang perduli. Semuanya pada sibuk dengan argumentasinya, " mengapa harus terjadi", "apa yang salah". Baik dari warga masyarakat awam sendiri sampai, para pakar, para cerdik cendekiawan, ataupun penegak hukum, dari pemerintah dan tuan tuan yang mewakili rakyat. Padahal sudah terjadi ratusan atau ribuan kali apalagi kalau dihitung sejak berdirinya negera ini. Apa mau tetap " anget-anget tai ayam?". "Hallo, seriuslah man!"
Negara ini telah diperjuangkan oleh pejuang bangsa dengan berdarah-darah untuk merdeka. Negarawan negeri ini sejak awal sudah sangat bijak menetapkan Pancasila sebagai dasar negara, masih kurang apa lagi. Dan menetapkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama. Apa arti dan maksudnya diletakkan pada sila pertama? Tentulah Negarawan itu kalau bisa bangun dari kuburnya, teriak-teriak "kamu badut badut" cuma memikirkan kantongmu saja. Akhlaq, tatakrama warga bangsamu ... "rusak", karena keyakinan berTuhannya dilepaskan begitu saja, seperti melepas hewan peliharaan yang tidak diurusi dengan baik. Ada yang gemuk, ada yang binal, ada yang buas. Namanya " Ketuhanan Yang Maha Esa", tentu dimaksudkan keyakinan masing masing warga.... "agama". Tapi apa nyatanya, yang rata-rata menuliskan di KTP nya agama tertentu tidak menetapi ibadahnya dengan benar. Semua memikirkan "perut" semata, tamak, serakah, pelit, bachil, dengki, dendam merasuk keseluruh sendi jiwa rakyat yang tak terurus agamanya ibadahnya. Bangga, warga anggota organisasi sudah banyak, tapi nyatanya .... kosong ibarat buih. Tatakrama tidak diurus, ibadah apalagi... besok saja kalau sudah tua, kalau dekat mau mati.  Anak-anak yang dilahirkan tumbuh begitu saja. Cukup bangga kesekolah diantar pakai mobil bagus, juara kelas. Wah orang tuanya luar biasa bangga dengan hidung mendongak keatas, "anak siapa dulu". Padahal anak nya tak pernah mengaji Buku Tuntunan agamanya sendiri, pun sembahyang. Begitu anaknya terjun ke masyarakat dibawa cerita agama oleh rekannya, menghindar, kalau gak langsung kabur. " Kuno, kampung, ndeso ", apalagi istilah kalau cerita diarahkan ke agama. Innalillah wainna ilahi rojiun. Begitu amat, fakta yang menyakitkan. Lihat saja diacara media TV apa saja wawancara, bila disarankan beragama dengan baik, pasti host nya mengalihkan pembicaraan seperti tak mendengar atau langsung distop, kenek an (kena diri sendiri). "Karepmu opo rek?"
Semua warga Indonesia harusnya tak ada yang tidak beragama. Bagaimana peran orang tua jaman kini. Seolah-olah negeri ini pernah ada kesenjangan generasi yang tidak peduli agama, yang kini jadi orang tua, yang tidak peduli ibadah sesuai agamanya. Tidak bisa ditoleransi didalam negara Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa hal yang paling fundamental di negeri ini, artinya agama hal yang paling fundamental di negeri ini. Apa gunanya itu RT RW Lurah Desa dibentuk, kalau cuma mengurusi blok blok partai , organisasi dan sebagainya , tidak mengutamakan mengurus rakyat. " Tidak perduli" kepada warga. Seharusnya sudah tau warga yang bermasalah. Yang bermasalah urusan "negara". Harus ada wadah unsur orang tua dengan alim ulama masing masing , para pakar, pemuka negara dalam membina warga, bertemu , bekerja bermusyawarah. Itu sekolah , kalau nilai agamanya jelek jangan boleh pelajaran yang lain dilepas dengan angka yang menonjol. Apa kita mau dipimpin oleh orang yang tidak bermoral? Kita minta agar negara mau memperhatikan agama warga bangsa nya ditetapi dengan baik. Jangan hanya perlambang. Ketuhanan Yang Maha Esa jangan hanya perlambang. Negara harus membangun warga bangsa yang seimbang antara ketaatan beragama secara baik dengan kebutuhan "perut" rakyat. Didalam agama ada akhlak, ada adab, ada tatakrama yang punya reward and punishment, ....dunia... dan ...akhirat. Semoga jadi bahan pertimbangan.

Popular Posts