'cookieChoices = {};' Nasihat Islami Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga.

Wednesday, May 18, 2016

Golkar, aduh, ibarat piring retak..

Golkar, aduh, ibarat piring retak... Kegaduhan golkar sudah "mereda". Cermin ke depan orang dibawah sudah mengira ngira.... ( negatif?). Sudah jangan pada sak udhon ah. " Gak soalnya sayang kang". Emang kenapa?". " Lho akang apa ga lihat rekam jejak po?. " " Lho .. rekam jejak?", rekam jejak siapa?. Nggak ah nanti jadi ngarasani, dosa. Lebih jelek lagi dosa mendosakan. Becik ketitik , olo ketoro. Apa itu. Ya itu.
Jaman sekarang apa yang bisa ditutupi. Dinding saja bisa ngomong.
Mas Sudah, cari jalan taqwa saja. Mari kita mendidik anak anak kita dengan cara baik. Utamakan akhlak, biar kelak kita punya pemimpin jujur, amanah dan akhlaqul karimah. Generus harus kita bekali faham agama faqih, ber akhlaqul karimah dan mandiri.Kita sabar saja dulu biar generasi abu abu sekarang ini habis, tapi kita harus kasi tameng pada generus, jangan sampai menerima  warisan jelek sekarang. "Pesan " Rasul SAW barang siapa menghendaki dunia harus dengan ilmunya, barang siapa menghendaki akhirat haru dengan ilmunya, dan barang siapa menghendaki keduanya haruslah dengan ilmunya juga."
Jadi kalau mau urusan dunia , apasaja, harus ambil ilmunya supaya sukses. Tapi kalau meyakini hari akhirat harus tahu dalilnya. jangan ikut ikutan, jangan kata katanya. Lihat dalilnya di dua kita suci. Insya Allah selamat. Akan terhindar dari ketamakan, keserakahan, kedurhakaan. Setidaknya selamatkan diri dari ancaman siksa Allah. Karena Annar haqqun, wanjannatu haqqun. Neraka haq pasti adanya dan surga juga haq pasti adanya.Sebagian manusia pasti menempati neraka dan sebagian pasti menempati surga. Aduh golkar, penampilan mu ibarat piring retak. Kadek... hati hati membawanya rawan pecah. Moga moga yang akan datang jadi lebih baik lagi.

Sunday, May 15, 2016

Minat Baca versus peradaban gadget

Minat Baca versus peradaban gadget kolaborasi seru. Anak itu baru kelas dua SD, pulang sekolah dirumah tak ada orang. Bisa masuk rumah kalau kakaknya yang kelas lima pulang membawa kunci rumah. Kedua orang tuanya sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup buat tujuh anak. Kalau  kakaknya yang di SMP pulang sekolah barulah disiapkan makan siang. Tapi ketika hidangan tersedia, yang di siapkan untuk makan siang, tak ada satu pun dirumah. Dicari lagi, sedang asik nonton game temannya pakai tablet. Menjelang jam empat sore sang ayah pulang. Tak satupun orang ditemui dirumah padahal pintu depan rumah sampai pintu belakang rumah semua terbuka. Tak lama melintas anak tetangga pulang dari Masjid. Kesempatan bertanya apakah dia tau si "Bijak" ada dimana, sambil titip mengharap bantuan memanggilkan. Ada ditempat si Awang. Itu lokasi terkenal kumpulan anak anak beradu main game Kalau yang satu ada di Iin sedang seru seruan meladeni teman facebook.
Sementara itu program generusnya ingin agar anaknya paham agama faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri. Suatu kenyataan yang bertolak belakang antara apa yang diajarkan dengan aplikasi, " susahnya di peradaban gadget".
Seharusnya semua orang utamanya warga bangsa ini, konsekwen dengan agama yang diyakininya. Karena tak ada amalan walau sekecil apapun terlewat begitu saja nanti disisi Allah Swt. Semua di hisab semua diminta pertanggung jawaban, semua ada reward dan punishmentnya.

Rasulullah SAW dalam hadis qudsi
" Ya ibna adama khalaqtuka li'ibadati fala tal'ab, watakaffaltu birizqika fala tat'ab" ( Ahmad )
Wahai anak turun Adam , Aku ciptakan kamu sekalian untuk ibadah padaku maka jangan main main, dan Aku cukupi kamu sekalian dengan rezekimu maka jangan ngoyo. ( ngoyo (jawa), berlebih lebihan )

Sebagai orang tua jangan keduanya kerja ngoyo urusan dunia semata , sebab anak itu amanah. Agamanya harus diurus. Didalam agama ada akhlaq, adab, tatakrama yang harus dilaksanakan.

Pada hal di depan rumah mesjid. Sejak sore para mubalig dan mubalighot mesjid sudah sibuk mengajar per kelompok umur, sampai nanti malamnya buat para orang tua. Perjuangan gratis lillahi taala, tanpa mengharapkan bantuan pemerintah atau siapapun.Kehidupan cari sendiri sendiri, masing masing. Luar biasa. Pak Tua ingin menumbuhkan minat baca anak anaknya. Ia berusaha bagaimana mengkolaborasi antara minat baca dengan gadget. Suatu ketika saudara nya menghadiahkan Ipad apple baru kepadanya. Seperti ular ketemu pentungan, gayung bersambut.
Ketika anak anaknya  tahu tentang keberadaan ipad yang baru diperoleh ayahnya, mereka semua senyum senyum penuh arti. "Gue lebih canggih yah"  , mungkin begitu dalam hati mereka. "Sidang" darurat serumah di mulai. " Anak anak suka apel? katanya, maksudnya Ipad yang baru saja dapat hadiah buat Ayah. " ini ayah punya buat kerja online, tapi kalian boleh pakai sepuasnya, tapi dengan syarat, mau? Spontan semua anak anak menjawab "mau". Mereka lebih paham dari Ayah urusan Ipad. OK kata ayah. Sebelum "makan apel". baca dulu "hancak" bacaan Alqurannya lanjutkan baca pelajaran nya yang sangat diminati. Nanti Ayah periksa, betul atau tidak. Kalau OK silakan nikmati apel "sepuasnya".
Awalnya tugas yang sangat berat, kita mau tidak mau ikut bantu membahas pelajarannya. Sehingga mereka bisa menghayati baik bacaan Alqurannya maupun buku pelajarannya. Semoga bisa terus berlangsung dengan lancar.
Tak lupa setelah main gadget , berdoa: "Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadualla ilahaillallah anta, wastafiruka wa atubu ilahi.".
Nabi bersabda "barang siapa yang duduk duduk dalam duduknya banyak berbuat lahan (main main) sebelum bangkit dari duduk hendaklah berdoa... ( tersebut diatas ) ( hadist Tirmidzi )... maka akan diampuni (dosanya) selama dia main main dalam duduknya.

 Mudah mudahan menginpirasi buat kita semua untuk menumbuhkan minat baca tanpa gaptek.

Popular Posts