Tidak ada yang abadi di dunia ini
"innaa ja'alnaa maa 'alaa al-ardhi ziinatan lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu 'amalaan" ( Q 18:7)
"Sesungguhnya kami (Allah) menjadikan segala apa di bumi hanya sebagai hiasan , untuk mengetahui manakah diantara kalian yang baik amalannya.".
Jadi manusia jangan salah faham, untuk apa dia terlahir jadi manusia.
Diayat yang lain ( banyak ), Allah berfirman, "sabbaha lillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi wahuwa al'aziizu alhakiimu ( Q 61 :1 )
"Sama mensucikan pada Allah segala apa yang ada dibumi dan dilangit......".
Tapi ada manusia yang tidak mensucikan pada Allah, mengutamakan menumpuk harta, menguber pangkat jabatan, keterlaluan.
Mengingat kita mengisi hidup bukan untuk dunia semata, kita punya keyakinan yang kuat setelah hidup didunia ini, akan ada kehidupan lagi yang akan semua orang akan jalani alam baqa. Alam yang kekal, alam yang tidak ada akhirnya. Dinten sing mboten wonten pungkasane. ( Jawa), hari yang tidak ada akhirnya, tidak ada yang abadi didunia. Allah menciptakan kesenangan dunia hanya untuk mencoba manusia, manakah diantara manusia itu yang betul betul yang baik amalannya, mana yang beriman pada Allah, mana yang betul betul percaya pada hari akhirat. Kebanyakan manusia tidak tahu bahkan ada yang tidak percaya.
Beribadah berdasarkan perasaan tidak tau juntrungannya. Beribadah supaya dipuji, beribadah karena gengsi. Ga mengerti mana ibadah yang "karena Allah". Ga mengerti dalil karena Allah, 'yarjuna rohmatahu wayakhofuna azaba" mengharap rahmat Allah dan takut terhadap siksa Allah.Padahal tidak ada yang abadi di dunia ini. Harta terus dicari, ditumpuk tumpuk, siang jadi malam,malam jadi siang, ti suksruk ti dungdung, kepala jadi kaki , kaki jadi kepala, saking mempersungguhnya mencari dunia. yang kalau berhasil dinikmati hanya bilangan seratus tahun, kalau ada. Berani meninggalkan urusan agama, urusan ibadah, urusan akhirat, sudah tau tidak ada yang abadi di dunia ini, berbekallah dengan taqwa.
Kalau didunia yang fana ini selalu berubah tidak ada yang kekal. Dulu bayi, sekarang nenek nenek atau kakek kakek, dunia ini fana, berubah, tidak bisa dibendung. Tadinya kaya, sekarang miskin, terjadi. Hari ini presiden esok jadi rakyat jelata. Dulu aman nyolong sana nyolong sini, hari ini masuk penjara. Setelah harta ditumpuk tumpuk, kemudian mati datang tiba tiba. Hartanya jadi rebutan yang waris. Istri yang cantik kawin lagi. Perlu diperhatikan hadist ini,
............."Addunya daru man la daralahu, walaha yajma'u man la 'aqla lahu............ wa malu man la mala lahu"
Dari ‘Aisyah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Dunia itu adalah rumahnya orang yang tidak punya rumah (di akhirat). Dan untuk dunialah orang yang tidak punya akal itu mengumpulkannya”. [HR. Ahmad dan Baihaqi, ] dia menambahkan, “Dan hartanya orang yang tidak punya harta (di akhirat)”.
Pulang menghadap Allah keadaan miskin, apa nikmatnya. Tidak ada yang abadi didunia ini, mengapa tidak berpikir dengan jernih untuk ibadah pada Allah dengan cara yang benar, tidak asal asalan. Insyaflah, sebelum terlambat, mudah mudahan bermanfaat.
oooOooo
No comments:
Post a Comment