'cookieChoices = {};' Nasihat Islami Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga.

Friday, December 15, 2017

Minyak Herba Sinergi

Minyak Herba Sinergi

Minyak ajaib dan multiguna dari ramuan herba yang terjaga alamiah dan ilahiahnya. Minyak Herba Sinergi mengandung ramuan herba pilihan, termasuk yang digunakan oleh Burung Bubut untuk membuat sarang. Masyarakat sejak dahulu mempercayai minyak ini baik untuk tulang yang patah, terkilir dan berbagai sakit lainnya.

MANFAAT & KEGUNAAN :

Patah tulang: Minyak dipanaskan dan dioleskan di bagian yang patah, lalu dibalut kain.
Wasir / ambeien: Oleskan dibagian anus yang keluar
Darah tinggi dan lumpuh (stroke): Panaskan minyak ini, oleskan di bagian tengkuk dan bagian tubuh yang sakit.
Untuk urut/pijat/gosok: Minyak ini sangat sesuai untuk urut karena tidak merusak syaraf kulit.
Gigitan serangga (lipan, tawon, dan sejenisnya): Ambil kapas dan basahi dengan minyak ini, lalu tempelkan di bagian yang luka.
Luka-luka kecil: Ambil kapas dan basahi dengan minyak ini, lalu ditempelkan dibagian yang luka.
Terkena air panas, luka bakar: Oleskan perlahan di bagian yang sakit, dan minyaki terus agar tidak melembung.
Diare (keracunan makanan): Minum setengah sendok bersama air hangat.
Perut buncit: Panaskan minyak ini lalu diurut perlahan di perut berulang kali secara berputar.
Kembung perut (anak kecil): Minyak ini dipanaskan, oleskan pada daun sirih dan ditempelkan pada perut anak.
Asthma (anak kecil): Minum minyak ini setengah sendok kecil pada waktu malam sebelum tidur, serta oleskan pada bagian dada kemudian diselimuti.
Bayi yang menangis waktu malam: Minyak dioleskan pada bagian atas kening bayi.
Anak sering kencing diwaktu malam: Dioleskan di ari-ari/pusar sebelum tidur disamping minum Madu Premium atau Multiflora
Wanita menopause: Menghilangkan rasa sakit sewaktu ‘bersama’ suami (dengan cara diolesi)

Rp 45.000
Isi : 100 ml


BERGABUNG TIM HPA SUKSES SEKARANG JUGA


BISA DENGAN Cara Menjalankan Bisnis Online
Dengan Berbagai Fasilitas dan Kemudahan Yang Bisa Anda Dapatkan Dengan Harga Murah
Produk sudah disediakan , tinggal jual
Panduan sudah disediakan, pelajari dan praktekan
Biaya pendaftaran murah Rp 10.000 atau Rp 30.000








Sikap terhadap Nasihat

Ada Yang Tidak Suka Nasihat?

Saya suka memfollow para motivator, trainer, ustadz, atau ulama, dengan sengaja agar mendapatkan nasihat dari mereka-mereka.

Namun anehnya, saat kita memperhatikan komentar-komentar yang muncul, ada saja komentar yang negatif bahkan "menyerang" orang yang memberi nasihat.

Kadang saya tidak habis pikir, dikasih tau, dikasih petunjuk, dikasih ilmu tetapi malah dibalas dengan kata-kata kotor dan makian?

Apakah saya mengalami juga? Ya tentu, tidak sedikit saya menerima email balasan yang kata-katanya kasar dan menyakit.

Ada juga yang tidak mengeluarkan kata-kata kasar, tetapi mereka keluar baik dari mailing list email maupun group WA.

In syaa Allah, bagi para motivator, ustadz, atau ulama, kondisi seperti tidak akan menurunkan semangat mereka untuk membantu umat menjadi lebih baik. Jangankan kita, bahkan banyak orang yang tidak suka nasihan Nabi Muhammad SAW, padahal nasihat beliau untuk keselamatan dunia akhirat.

Sekarang kita ... apakah kita termasuk orang yang tidak suka menerima nasihat?

Mudah-mudahan tidak, kita selalu menyambut dengan suka hati setiap nasihat yang membuat kita lebih baik. Bahkan, jika nasihat itu "salah" kita hargai niat baik orang yang memberi nasihat tersebut. Mungkin maksudnya baik.

OK, lalu kenapa ada orang yang tidak suka nasihat?

Dua penyebab utama dan saling berhubungan adalah syaithon dan hawa nafsu.

Syaithon tentu tidak ingin kita menjadi lebih baik bukan? Sehingga kalau ada nasihat yang membuat kita lebih baik, pasti syaithon tidak akan senang dan membisikan ke dalam hati kita untuk menolak nasihat tersebut.

SOLUSInya: sadarlah tentang hal ini dan mohon perlindungan dari Allah SWT.

Yang kedua adalah hawa nafsu, yang diantaranya ada ego dan kenyamanan.

Kadang ego juga menguasai diri kita, saat ada nasihat diri kita merasa direndahkan. Terlepas apakah yang memberi nasihat maksudnya apa, namun saat mental kita kuat, kita bisa fokus pada apa yang dikatakan, jika bermanfaat kita ambil, jika tidak kita biarkan.

SOLUSInya: pertama perkuat mental, karena ego yang mudah terancam adalah ego yang rentan.  Yang kedua, tetap berprasangka baik bahwa pemberi nasihat maksudnya baik, dia peduli dan sayang dengan kita.

Kemudian, saat ada nasihat, pikiran bawah sadar akan menghubungkan dengan tindakan, tindakan menghubungkan dengan capek dan susah, sehingga nasihat akan memicu si pemalas dalam diri kita berontak.

Si pemalas yang ada dalam diri kita sadar, bahwa setiap nasihat akan terhubung dengan capek dan susah, sehingga dia langsung berontak.

SOLUSInya: kita sadar bahwa "diri kita yang lain" yaitu si pemalas tidak suka dengan nasihat. Untuk itu Anda harus memunculkan "diri kita yang lain" yaitu si rajin dan positif untuk menerima nasihat itu.

Popular Posts