Berpakaian
baju "taqwa", dipagi yang barokah.
Dipagi yang penuh keberkahan, dengan, memakai, baju taqwa, niat karena
Allah, pastilah mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan dalam jiwa orang.
Jangan biarkan, amalan berlalu tanpa niat karena Allah, karena akan,sia-sia,
kosong, tidak ada pahalanya.
Tidak
dosa orang memakai ,baju taqwa yang paling indah, menurut penilaian
masing-masing, asalkan anda tidak buat dari bahan sutera tulen.
Hati
yang tenang penuh taqwa akan memancarkan wajah yang cerah, diperkuat dengan
pakaian taqwa yang bagus. Lingkungan dimana anda berlalu, terimbas damai dan
kedamaian. Apalagi anda berpakaian, pakaian- taqwa, dalam mencari ilmu ,
memerlukan mengisi waktu sebelum menjalankan aktivitas kantor atau bisnis anda
yang sesak. Ketika anda berjalan mencari ilmu hampir semua makhluk mendoakan
baik, untuk anda. Bahkan ikan dilaut, semua pepohonan sampai binatang microba
yang anda tak bisa lihat dengan kasat mata mendoakan anda. Para malaikat
berlomba lomba mengembangkan sayapnya melindungi anda sambil mendoakan
pengampunan pada orang yang mencari ilmu , ilmu ukuran disisi Allah Swt.
Berbahagialah anda punya jiwa yang tenang, tidak semua orang memiliki jiwa yang
tenang, karena itu anugerah Allah Yang Maha Rahim.
Dipagi
hari yang penuh berkah Allah menaburkan rejekiNya,maka itu Nabi SAW melarang
anda semua untuk tidur dipagi hari. Kalau orang sekarang pakai “istilah
banyolan,disebut kursus kere”, kalau
tidur dipagi hari. Semangat yang penuh harap dari Sang Maha Pencipta Langit
Bumi, akan terukir pada jiwa tenang, dengan tubuh terbalut baju taqwa yang
indah baik pria maupun wanita. Orang yang tidak mengharapkan pertolongan berkah
dari manusia melainkan Subhanallah Rabbil Alamin.
Timbulnya
sebutan baju taqwa ini adalah berproses. Konon katanya, menurut para ahli
sejarah, baju taqwa itu, awalnya, baju koko. Baju koko sendiri berasal dari
baju, Tuikhim, sejenis baju yang suka dipakai pria Tionghoa dulu. Karena baju
itu umumnya dipakai para “engkoh-engkoh”, maka orang masa itu menyebutnya baju
koko ( maksudnya baju yang dipakai engkoh-engkoh). Era zaman berlalu,
dibeberapa daerah baju koko disebut sebagai baju taqwa. Sedangkan modifikasi
bajunya tidak diambil dari baju Tulkhim, melainkan dari baju tradisional Jawa,
yaitu Surjan. Surjan adalah salah satu pakaian adat Jawa yang dipakai pria
sehari-hari. Sunan Kalijaga yang pertama kali memodifikasi surjan menjadi
"baju takwa". Dari sembilan wali, hanya beliau yang pakaiannya
berbeda. Sunan Kalijaga tidak menggunakan jubah dan sorban. Akan tetapi,
merancang bajunya sendiri yang disebut "Baju Takwa", dari baju
Surjan. Baju surjan biasanya berlengan pendek, sedangkan oleh Sunan Kalijaga
baju tersebut dijadikan lengan panjang.
No comments:
Post a Comment