'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.: Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan

Saturday, January 12, 2019

Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan


Apa Maksudnya Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan





Ketika  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka  Pelihara  Keimanan




Ini ,
Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan berdasarkan Agama Islam.
Tentunya di mana-mana informasi
dan saran menjaga keimanan ada banyak didapatkan dan mungkin lebih jelas . Adapun ini
semata-mata menambah informasi dan
nasehat yang telah ada, mungkin berguna untuk yang memerlukan
Seterusnya , begini . Masalah iman dan tidak imannya seseorang, disini, adalah ukuran Allah SWT dan Rasul
SAW, bukan pendapat manusia, orang Muslim tau itu.
Orang tidak bisa menghukumi orang itu iman atau tidak iman, jadi
jangan salah mengerti , karena kita
tau, itu urusan Allah.
Hindari meniru plesetan orang-orang yang
tidak suka orang yang memeluk agama Islam itu bersatu, sengaja
dibikin gaduh. Kita hanya berkewajiban
mengajak , agar orang mau beriman .
Sedangkan kriteria orang iman dan tidak iman adalah menurut
Allah dan Rasul lewat apa yang telah digariskan
didalam Alquran dan Alhadist . Kalau iman dan tidak imannya orang, secara pribadi, kelak ketika akhir
hayatnya , sebab setiap orang bisa berubah, sekarang iman besok mungkin tidak iman, sekarang tidak iman mungkin besok
waktu akhir hidupnya dia jadi orang iman, siapa sangka.
Sebagai orang biasa kita mustahil memaksakan agar orang beriman, itu, tidak, karena hidayah itu adalah urusan
Allah, sebab itu kita orang Islam sakdermo , dengan cara dan irama yang
baik, tata krama sambil menjaga
perasaan orang. Tidak mau beriman , tanggung jawab
setiap orang pada Allah, kewajiban kita mengajak sudah selesai .
Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan


Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan



Ketika  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka  Pelihara  Keimanan
Buat orang Islam , iman dan tidak
iman secara person menjadi mustahak , karena diyakini garis-garis ketentuan Allah yang
sudah tercatat didalam Alquran dan tidak bisa dipalsukan sampai hari kiamat,
niscaya terjadi dan haq .
Bahwa kehidupan itu ada dua, di dunia dan di akhirat. Di alam
fana ini cuma sesaat dan sebagai kancah
cobaan ummat manusia , buat menentukan tempatnya di hari akhir . Kalau sukses mengatasi cobaan hidup dengan baik rumah
akhiratnya di surga dengan abadi , dan bila dia gagal, maka
masuk dalam neraka. Sebagian, setelah di godhok di
neraka ada juga yang bisa masuk surga, tapi sebagian besar kekal didalam neraka. Sedangkan ukuran lamanya di neraka,
ahqoban, satu ahqob mencapai tigapuluhjuta tahun dunia, keterangan ahli hadist.
Maha Suci Allah. Tetaplah
pada tali Allah, Jangan sampai mampir di neraka
jahanam.
Kenyataan keadaan eranya , now,
menjadikan orang bergejala tidak tahan menghadapi godaan hidup, seperti
sekarang. Apapun itu ingin direngkuh. Harta dengan keragamannya secara kuantitas
dan kualitas tampil dipermukaan, dengan penampilannya
menjadikan orang setiap orang sangat ingin
mempunyainya, eager. Seakan-akan Allah membuat rahasia isi
perut bumi akan dikeluarkan semua.
Tak menunggu lama lagi, seperti gayung bersambut, orang-orang pun betul-betul menyambutnya dengan penuh gairah ,
gimana agar bisa memiliki barang baru ,gaya baru, fashion baru, trend baru .
Seharusnya Orangnya bersikap arif , tidak
baik semua mau di rengkuh , padahal akan ada lagi yang baru terus
begitu, ilmu Allah itu tidak ada habisnya . Dan tak satupun yang abadi
di permukaan bumi, kabar buruknya , semua akan ditanya di hadapan Allah Swt.
Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan


Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan Review




Ketika  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka  Pelihara  Keimanan
Suasana kini, istilah kekini kinian sebagai suatu
kemuliaan . Kini dimana-mana bukan
saja di kota di desa pun orang sibuk mencukupi
kebutuhan kehidupannya bersikap tanpa ampun ,
dan tak mengenal waktu. Tak jelas antara anugerah atau
siksaan atau penglulu dari Allah.
Parade tanpa batas “, menggampangkan yang
memproduksi barang menjual hasil produksinya. Fabrikan tanpa
harus terlalu bersusah payah membuat pameran hasil produksinya.
Di mulai busana, mobil, rumah , perhiasan sampai gadget yang paling akhir, seketika keluar langsung
di sabet, semua orang menjadi di buat merasa terhormat mempunyai barang terbaru . Perantara
teknologi ' membenarkan' prilaku seperti
itu sebagai suatu nilai yang ‘wah’.
Prilaku kehidupan yang tidak ada titik jenuh,
siapa saja , baik yang punya uang maupun yang tidak punya uang,
segala cara di tempuh. Produknya juga begitu, diproduksi dengan segala cara, ada cara halal
maupun tidak , yang ingin memilikinya juga dengan segala cara, ada yang legal, ada yang tidak
peduli.
Semua status social , seakan-akan sudah
tidak merenungkan dibalik hidup ini. Di antara kompetisi hidup yang keras dalam memacu tingkat kehidupan, berusaha mendapatkan pengakuan predikat baru yang
lebih tinggi level social nya dalam masyarakat, tanpa sadar. Sampai tidak memperhatikan syariat agama sendiri? Ini adalah
Sekedar Informasi dan Nasehat Menjaga Keimanan.
Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan
Janganlah seperti itu. Selama kita meyakini agama Islam, itu adalah
petunjuk Allah yang benar, dan Alquran itu adalah petunjuk kebenaran tentunya amal ibadah kita, hendaknya dicocokkan dengan hukum itu. Apalagi kita berdoa. 'Wahai Tuhanku datangkan padaku di dunia kebahagiaan dan di akhirat kebahagiaan dan jagalah aku dari siksa neraka'. Rabbana atina fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah wa
qina azaban nar. Itu cara Islam menjaga keimanan, berdoa, mohon di bimbing Allah untuk
urusan dunia dan akhirat.

Bagaimana selanjutnya


Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan  



Ketika  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka  Pelihara  Keimanan
Supaya mengawaki bahwa diri kita
manusia cenderung melakukan kekeliruan,
sebab itu menjaga diri , menata hati dan mempertimbangkan
beramal solih , itu, bisa menjadi
benteng keimanan. Keimanan disini adalah keyakinan kita terhadap kebenaran agama Islam
yang kita peluk. Memeliharanya , agar kita tetap berbuat tunduk dengan
hukum-hukum Allah yang telah terperinci
dan terang dalam bentuk ayat-ayat di Alquran. Sayangnya sebagai makhluk manusia nyaris tak terhindar dari perbuatan salah atau dosa , baik dosa yang tidak disengaja maupun terpaksa berdosa, dosa kecil dan dosa besar dan
macam dosa lainnya. Nau’dzubillah mudah mudahan kita
dijagadari dosa. Jangan pernah letih untuk selalu solat
taubat dan jangan pernah berhenti mengambil ke fadolan solat
tasbih. Semoga Allah Yang maha pengampun memaafkan dosa kita.
Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan
Allah telah memberi petunjuk :
Berlomba-lombalah kamu sekalian mencari pengampunan dari Tuhan kalian dan
berlomba-lombalah mencari tempat surga, yang surga itu lebih luas dari ibarat bumi dan langit,
yang disediakan buat orang yang bertaqwa. Adapun orang yang bertaqwa, adalah orang-orang
yang infak dia, baik keadaan longgar, kaya maupun keadaan sempit, atau miskin, dan juga orang
yang bisa menahan marah dan memilih memaafkan manusia. Pada orang-orang yang mau infak
dalam keadaan longgar dan sempit, menahan marah dan memaafkan manusia itulah orang-orang
yang berbuat baik, Allah senang kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS.3 : 133-
136)
Jadi orang-orang yang bertaqwa itu adalah orang-orang yang berlomba-lomba mencari
pengampunan Allah dan berlomba-lomba mencari surga. Dan merekalah yang mampu berbuat
baik yaitu mau infak atas rejeki yang mereka peroleh berapapun besarnya dan dia dalam
keadaan kecukupan, atau dia waktu memperoleh rejeki itu cuma sedikit dan dalam keadaan
miskin. Berbuat baik lainnya adalah dia bisa menahan marah walaupun sebenarnya dia mampu
dan pantas berbuat marah terhadap orang yang menganiaya dirinya, namun tidak dilakukannya
dan memilih tidak marah. Termasuk dia memaafkan orang lain, yang sebenarnya dia pantas tidak
memaafkannya atas perbuatan orang lain itu.
Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan
Dan tergolong orang-orang yang berbuat baik itu adalah orang-orang ketika berbuat dosa
besar dan dosa-dosa kecil sekalipun , dia ingat pada Allah, dia minta ampun pada Allah , dia
menyadari, dia tahu kalau itu dosa, dia tau kalau hanya Allah yang mengampuni dosa manusia,
kemudian dia yang berbuat dosa setelah bertaubat, dia tidak mau mengulangi dosa-dosa itu
lagi.Memang tidak ada orang bisa mengampuni dosa kecuali Allah SWT. Allah menegaskan,
mereka akan mendapatkan pengampunan dengan penuh rachmat dan dibalas dengan
kebahagiaan yang sempurna, yaitu surga yang indah dan nikmat, itulah reward Allah atas
perbuatan baik mereka, keindahan dan kenikmatan surga itu, yang belum pernah terpikir atau
terangan-angan manusia, tentang apapun itu.
Perbuatan berbuat baik sangat banyak penjabaran secara detail, keimanan mu yang kuat akan
meneranginya. Setiap insan hendaknya selalu mempertimbangkan hal ini, sebelum dia berucap,
bersikap, berbuat. Dan bertanya pada dirinya, ‘ apakah yang akan aku lakukan ini ada
pahalanya atau tidak?’ Kadang-kadang baik bagi manusia belum tentu baik disisi Allah.
Banyak-banyaklah berbijaksana.


Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan Buat Review, mengambil Hikmahnya.




Ketika  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka  Pelihara  Keimanan
Kajilah dari pengalaman hidup
sendiri, jadikan pelajaran dari pengalaman hidup orang lain, dan juga pengalaman
hidup orang-orang zaman dulu sebelum Nabi SAW, bagaimana hakikat hidup, agar
bisa meramut keimanan. Pergilah kalian melihat lihatlah di permukaan bumi,
simaklah betapa akibat orang yang tidak mau taat kepada
Allah, itu telah terjadi pada ummat sebelum kalian. ( QS.3:137 ). Belum juga sampai di akhirat, di
dunia sudah kena siksaan dari Allah, seperti kaumnya nabi Nuh yang menentang, kaumnya
nabi Luth yang menentang, dan banyak lagi. Akibat dari ulah yang melanggar larangan Allah, cuma
sebab tidak mampu menjaga hawa nafsu,
mereka dapat azab Allah, bukan kepalang . Oleh
karena silau dengan barang baru trend baru yang mendorong sangat ingin menguasainya . Oleh karena melihat peluang bisnis yang
menggiurkan dan ternyata hasil ,
sampai memilih resiko tidak peduli peringatan
Allah. Mirip dulu sekarangpun begitu juga, bencana Allah dimana mana , sudah dirasakan , tapi manusianya mengalihkan , ‘menyalahkan’ alam dan alam, padahal siapa yang menciptakan alam semesta ini,
Siapa lagi pasti Tuhan semesta alam , dan
pasti akan terus berlanjut begitu hingga
akhir dari bumi ini. Allah menciptakan
bahwa, semua manusia ada masa puncaknya nasihat menjaga keimanan.
Bila bukan dia orang, yang meninggalkan
kekayaannya , tentu hartanya yang akan meninggalkan dia. Tidak ada yang
abadi di dunia, apalagi cuma tubuh ini, harta , pangkat dan tahta ini, itu tidak. Ucapan orang biasa yang solih dan sederhana, ‘wis cape ngelumpukke
bondo, matek, bondone, bojone, anak-anake dadi rebutan wong lio, awake neng Gusti Allah
kere’ , Gustiiiii emoh aku. Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah, wa qina
azaban nar.
Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan
Sebagai contoh , bahwa satu-satunya
manusia ada masa topnya, bahwa ketika terjadi




Ketika  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka  Pelihara  Keimanan


perang Uhud, diwaktu ini orang-orang balatentara Nabi kalah
perang terhadap balatentara Abu Lahab kafir-quraisy. Pasukan orang-
iman kucar-kacir , sampai suara nabi memanggil-manggil jangan lari tidak di
dengar lagi. Tapi , malah suara syaithon membisik-bisikkan kalau
Nabi sudah terbunuh yang terdengar. Seperti biasanya orang berperang pasti menguras tenaga, capek, waswas, lelah, sedih, khawatir, kecewa merasa berdosa, campur aduk
menjadi satu. Hingga turunlah ayat ini.
Kamu jangan merasa lemah jangan merasa susah karena kamu orang yang luhur karena kamu
orang iman, dengan dasar keimananmu, kamu ditolong Allah didunia dan akhiratmu. (QS.3 :
139)
Kalau kalian kalah sekarang, tapi orang yang tidak iman itu, dulu pernah kalah
seperti kalian. Jadi buat apa susah jangan sedih. Aku ( Allah)
demikian itu caraku, memutar hari diantara manusia, dan semua
manusia ada masa peaknya.
Adakalanya menang
adakalanya kalah, kadang kala senang
kadang susah, kadang-kadang kaya kadang
miskin, adakalanya untung kadang rugi.
Dari kejadian itu dapat dipahami kalau semua manusia ada waktu jayanya , ini nasehat menjaga
keimanan. Oleh sebab itu pandai-pandailah memanfaatkan
ketika kita ada di masa jaya.
Jadi sebelum perang uhud, ada perang badar dimana orang iman menang perang , hingga tujuhpuluh orang pasukan
tidak iman terbunuh, dan tujuh puluh orang di tawan.
Mengingat dahsyatnya perang badar itu, banyak
orang tidak beriman memeluk Islam, inklusif disitu orang-orang munafiqun, ikut dompleng pura-pura iman memeluk agama Islam.
Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan
Demikian merongrongnya kelakuan
mereka atas kebijakan Nabi, tapi tak ada yang mengerti. Nah pada
waktu peperangan uhud ini hikmahnya Allah
memperlihatkan pada orang iman keberadaan orang yang munafiqun seperti Abdulah bin
Ubay bin Salul cs bersama teman-temannya.
Berikutnya, adapun Allah menyebabkan orang iman itu ada yang meninggal syahid, karena
ketika waktu pertempuran badar, ada beberapa
orang yang tidak kuasa mengambil bagian perang merasa kecewa ingin wafat
seperti saudara seiman nya yang ikut perang badar. Sekarang Allah mengingatkan , kalian
dulu waktu perang badar tidak terlibat perang, merasa kecewa , ingin mati seperti saudaramu, nah sekarang ini Allah menetapi
permohonan kalian ada yang wafat secara
syahid dalam perang uhud, maka itu jangan kecewa .
Allah memfirmankan kisah para nabi
dulu sampai nabi SAW, tidaklah sekedar sebagai cerita atau
sejarah untuk sekedar asal tau , tapi didalamnya ada
‘bayan’, ada penjelasan, ada hikmah, ada materi , bobot nilai dari cerita yang dapat dijadikan
petunjuk bagi ummat Islam .
Ketika dalam keadaan Masa Jaya , Itu semua Ujian dari Allah , maka Pelihara Keimanan
Karena itu bersyukurlah menjadi pemeluk Islam , agama sebagai Rachmatan lil alamin.
Demikianlah, kehidupan itu sendiri adalah cobaan , Allah yang
menjadikan hidup dan kematian untuk
mencoba mana diantara kalian yang beramal baik ( QS.67
:2), tidaklah ketika menderita saja disebut cobaan namun waktu kuat itu adalah cobaan , malahan yang
menggelincirkan .
Selalu ingat akan mati , ingat surga dan neraka , akan menimbulkan
sikap zuhud bagi hamba Allah.
Tabiat
zuhud adalah sifat yang memandang secara bersahaja atas
nikmat keduniaan yang dimiliki.
Berbahagialah orang yang menjadi ahli syukur dan ahli sobar
yang membawamu ke surga yang bahagia
dan abadi , dinten sing mboten wonten pungkasanne, hari yang tidak ada akhirnya.



Ketika  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka  Pelihara  Keimanan
Demikianlah . Allah Maha Kuasa .

No comments:

Post a Comment

Popular Posts