'cookieChoices = {};' Nasihat Islami Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga.

Tuesday, March 3, 2015

Zuhud, apa zuhud?

Zuhud, apa zuhud, mengapa zuhud, apa mulianya sikap hati yang zuhud. Dunia makin lama semakin "hijau", segala apa kebutuhan duniawi  manusia tersedia, dengan mutu yang semakin fantastis. Kebutuhan jasmani rohani makin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, bagi masing masing diri. Sampai dimana tempat pemberhentian dari apa yang ingin dicapai? Tidak ada. Kecuali mati. Selagi dia bernafas, dia akan kejar dimanapun berada. Berbagai kemajuan dibidang teknologi selain membawa manfaat bagi kehidupan manusia juga membawa manfaat negatif. Kemaksiatan , kerusakan moral, pelanggaran-pelanggaran syariat agama justru semakin merajalela. Semuanya jadi cobaan berat bagi semua orang utamanya generus bangsa. Bagaimana realita ini menjadi tantangan orang yang punya moral, utamanya yang beriman.
Selagi ketamakan kerakusan keserakahan dibiarkan berkembang, jangan heran kalau kriminalitas dimana mana disegala aspek kehidupan. Andaikata saja orang Indonesia yang mayoritas muslim mau memahamkan dirinya dalam agama yang di anutnya, tidak nanti negeri ini menjadi semeraut dari segala macam kejahatan. Karena Muslim punya acuan yang kuat pada Kitab Sucinya yang membimbing ummat manusia.

Ingat surga dan neraka dan mati akan menumbuhkan sifat zuhud

Ingatlah bahwa mati datangnya sewaktu waktu, setiap saat dapat terjadi, dalam keadaan bagaimana saja, dimana saja. Karena itu dimana saja dalam keadaan bagaimanapun selalulah menetapkan diri dalam toat pada aturan Allah dan RasulNya, mengingat kesempatan hidup di dunia sewaktu waktu akan dicabut. Maka simak kata hadist berikut,

kafa bilmauti wa 'ithon, wakafa bilyaqiini ghinan ( Tabroni )
Cukuplah mati sebagai nasehat dan cukuplah keyakinan sebagai kekayaan.

Seseorang yang memperbanyak ingat surga dan neraka dan mati akan menumbuhkan sifat zuhud dalam hatinya , yaitu sikap hati yang sederhana terhadap nikmat duniawi. Karena kenikmatan sorga disisi Allah diyakini jauh lebih besar dari pada  kenikmatan duniawi. Sehingga kecintaannya pada akhirat mampu mengalahkan kesenangan duniawi. Bila mendapat nikmat dunia, orang itu bersyukur dan menikmati peparing atau anugerah Allah itu secara sederhana. Dia kemudian akan berusaha memanfaatkan nikmat yang diperolehnya di jalan Allah. Karena dia yakin dengan cara itu akan mendapat derajat yang tinggi di sorga. Lihat juga hadist yang memperluas cakrawala keimanan mengapa sifat zuhud itu penting.

'an abi dzrin 'anin nabiyi SAW qolaz zahadatu fid dunya laisat bitachrimil chalali wala idlo'atil mali walakinnaz zahadata fid dunya an la takuna bima fi yadaika autsaqo mimma fi yadayil lahi wa an takuna fi  tsawabil mushibati idza anta ushibta biha arghaba fiha lau annaha ubqiyat laka (Tirmidzi)

Yang dikatakan muzhid di dalam urusan dunia bukanlah mengharamkan barang yang halal dan bukan menyia-nyiakan  harta, akan tetapi yang dikatakan muzhid di dalam urusan dunia adalah bahwa engkau tidak menganggap apa apa yang ada did alam kedua tanganmu lebih kuat dari pada apa apa yang ada di dalam tangan Allah dan bahwa engkau di dalam pahala musibah ketika mendapat musibah (itu) lebih senang bagimu seandainya ditetapkan di dalam musibah.

Sifat hati yang zuhud akan mengontrol keserakahan dunia

Selagi ketamakan kerakusan keserakahan dibiarkan berkembang, jangan heran kalau kriminalitas dimana mana disegala aspek kehidupan. Sifat hati yang zuhud akan mengontrol keserakahan dunia, selagi orang punya keyakinan yang kuat tentang kekuasaan Allah. Sudah banyak bukti akan kekuasaan Allah, akan tetapi kalau manusianya punya keimanan yang tipis, maka mudah terpengaruh akan kehendak hawa nafsu yang membimbingnya. Padahal yang namanya cobaan itu bukanlah masalah yang jelek menimpanya saja. Kebaikan yang diperolehnya dari harta tahta adalah cobaan. Dunia semuanya adalah cobaan, racun bagi yang tidak beriman. Maka beragamalah dengan cara yang benar agar anda tak terhanyut ke kanan kekiri oleh buruknya zaman pengaruhnya terhadap akhlak manusia. Semoga menjadi bahan renungan.








Thursday, November 20, 2014

Di Neraka cuma sebentar?


Di Neraka cuma sebentar?

Pendapat ini pasti mengherankan bagi yang belum pernah mendengar, atau belum pernah ketemu dengan "makhluk" yang ngomong seperti ini. Ternyata ada di dalam masyarakat yang berkembang pendapat yang" mengagumkan" ini. "Di neraka cuma sebentar nanti semua orang akhirnya masuk ke sorga", katanya. Siapa yang bilang! Inilah pendapat yang merusak. Urusan agama Allah, dibuat semau perutnya, tanpa dasar hukum. Sementara dikalangan masyarakat, orang melihat pakai tolak ukur pada status sosial yang bicara, kaya berpangkat berpendidikan. Kalau orang seperti itu yang bicara di telanlah mentah mentah, apalagi ditambah sudah pakai sorban  tiga meter kaya sorbannya orang afgan.Berapa lama di neraka atau sorga perhatikan dalil dibawah



wayasta'jiluunaka bial'adzaabi walan yukhlifa allaahu wa'dahu wa-inna yawman 'inda rabbika ka-alfi sanatin mimmaa ta'udduuna

[22:47] Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah sebagaimana seribu tahun menurut perhitunganmu.

Memang enak.?! Huh, payah. Asal ngomong. Janji Allah dibuat mainan. Padahal wakdalahi haq
Jangan dibilang cuma sebentar, umpama orang sampai masuk neraka sehari saja bilangan akhiratnya, sebagaimana 1000 tahun berdasarkan hitungan dunia. Dan tak ada dalilnya orang disiksa cuma sehari, apalagi sampai dihukumi orang yang tidak beriman, kekal. Jadi janganlah bermain main dengan hukum Allah. Allah itu bahkan mengetahui keadaan hati manusia



ya'lamu maa fii alssamaawaati waal-ardhi waya'lamu maa tusirruuna wamaa tu'linuuna waallaahu 'aliimun bidzaati alshshuduuri

[64:4] Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati manusia.


Hendaknya sudah mengaku Muslim jangan tanggung memahami muslimnya.



yaa ayyuhaa alladziina aamanuu udkhuluu fii alssilmi kaaffatan walaa tattabi'uu khuthuwaati alsysyaythaani innahu lakum 'aduwwun mubiinun

[2:208] Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Ibarat mandi jangan kepalang basah. Mandilah yang bener, "masuklah kedalam Islam itu semuanya", , jangan sepotong sepotong menjalankan syariat Islam. Jangan sampai, cocok diakalnya dikerjakan, kalau tidak akur cuek, tidak dilaksanakan.

Apalagi cap Islamnya hanya di KTP, kasihan. Dikalangan kita saat ini sangat menyakitkan, kalau punya gelar "ulama" baru boleh berhujah, tapi anak kecil walaupun dalilnya benar sah, tidak dianggap. Betul betul kacau Islamnya. Pada hal dalilnya, "lihatlah apa yang disampaikan, jangan melihat orang yang menyampaikan".
Seharusnya kalau haq, terimalah walau datangnya dari anak yang masih bau kencur. Tapi kalau tidak haq walau titelnya semeter, sorbannya kaya gulungan awan dilangit, wou jangan, dosa itu . Maka setiap Muslim harus mempelajari kitabnya dengan cara benar , jangan rokyu.Jangan ikut ikutan, jangan katanya katanya. Ukuran belajar ilmu quran hadis bukan urusan pak kiai, tapi kewajiban bagi satu satunya ummat muslim, ente pahami tuh,.

Tak ada tempat yang enak di neraka, dan tidak ada waktu senggang di neraka, menetapilah agama dengan benar, mumpung Allah masih mengasi nafas.



inna alladziina kafaruu bi-aayaatinaa sawfa nushliihim naaran kullamaa nadhijat juluuduhum baddalnaahum juluudan ghayrahaa liyadzuuquu al'adzaaba inna allaaha kaana 'aziizan hakiimaan

[4:56] Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hancur, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Jadi terus menerus begitu, disiksa, yang sakitnya tidak pernah berhenti sekejappun. Sabar tidak sabar siksa jalan terus. Istilah jawanya tidak kurub, artinya sebab kesenangan dunia yang anda peroleh anda menangkan dengan meninggalkan kewajiban pada Allah, dibandingkan siksanya, Ouw tidak seimbang, naudzbillah, kembalillah.


Tidak ada yang namanya kafir masuk sorga, yang ada masuk neraka, kekal abadi selamanya. Yang namanya Muslim "ada harapan" masuk sorga, mengapa " ada harapan", karena sepanjang muslim itu yang beriman dan beramal solih. Walaupun Muslim, ukurannya tetap "beriman dan beramal solih".
Berdasarkan dalil, yang masuk sorga itu adalah orang yang beriman dan dia beramal solih.

Kemudian walaupun dia beriman bukan berarti dia bebas dari ancaman masuk neraka, sepanjang orang yang beriman itu berbuat dosa sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, dan sepanjang dosanya belum ditobati keburu mati dipanggil Allah, tetap masuk neraka. Orang iman seperti inilah nanti, yang akhirnya akan masuk sorga juga. Bukan asal Muslim, hendaknya hal ini jadi bahan renungan bagi kita semua, yang suka menunda nunda beramal ibadah.

Baca : Menjadi Pebinis Herbal dan Produk Halal  
,
Ingatlah, semua kita berjalan diatas qodarnya. Jauh sebelum bumi dan langit diciptakan, qodar makhluk sudah ditetapkan, 50000 tahun sebelum langit dan bumi ada.
Masalahnya apakah qodar kita menjadi orang iman atau orang kafir, tidak ada yang tahu.
Apakah tidak sebaiknya, kalau sudah mengetahui dengan ketentuan Allah ini, tentunya sebagai hamba yang beriman tentulah "susah", setidak tidaknya "waspada", apakah aku ini bakal dihukumi orang iman atau orang kafir.Coba perhatikan ayat berikut,



faman yuridi allaahu an yahdiyahu yasyrah shadrahu lil-islaami waman yurid an yudhillahu yaj'al shadrahu dhayyiqan harajan ka-annamaa yashsha''adu fii alssamaa-i kadzaalika yaj'alu allaahu alrrijsa 'alaa alladziina laa yu/minuuna

[6:125] Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

Dari ayat ini kita bisa kita ukur diri kita masing masing, apakah kita dikasi hidayah Allah atau tidak. Kalau iya ya bersyukur, ibadahnya lebih getol, kalau tidak mencocoki, cepat berusaha, karena Allah tidak merubah nasib suatu kaum, sampai orang itu berusaha merubahnya sendiri. Bagaimana! ngeri gak. Ente galih baik baik.
Jangan sibuk ngurusi orang, kesalahan orang dicari cari, diri sendiri tidak dikoreksi, kuman diseberang lautan tampak, gajah dipelupuk mata tak tampak, kata pepatah, bukan dalil lho.


Selagi agama bagi pemeluk Muslim ini tidak diurusi dengan baik, maka negeri kita ini tidak akan berhenti dari kekacauan. Keramahtamahan bangsa ini hanya tinggal legenda saja. Pembinaan harus dimulai dari keluarga utama orang tua, kemudian anak anak . "Contoh" adalah guru yang paling baik keteladanan akan menjadi inspirasi bagi masyarakat. Program apapun yang baiknya luar biasa dari negara, tapi kalau masyarakatnya akhlaqnya sudah diabaikan, niatnya sudah jelek. Elit elit bangsa hanya mementingkan kelompok sendiri. Ga taulah apakah masih ada anugerah Allah pada negeri ini.


Sabda Rasulullah SAW: Innallah ta'ala idza kholaqol 'abda liljannatis ta'kmalahu bi'amali ahlil jannati hatta yamuta 'ala 'amlin min a'kmali ahlil jannati fayudkhiluhu bihil jannata wa idza khlaqol 'bda linnaris ta'kmalahu bia'kmali ahlinnari hatta yamutu 'ala 'amalin min a'kmali ahlilnnari fayudkhiluhu bihinnara ( rowahu abu Daud )


Sesungguhnya Allahyang Mahaluhur, ketika mencipta hamba untuk ( masuk) sorga, maka Allah menjadikandia mengamalkan amalan ahli sorga sehingga dia mati tetap dalam keadaan mengamalkan amalan ahli sorga, maka Allah memasukkannya ke sorga sebab amalan tersebut.
Dan ketika mencipta hamba untuk (masuk) neraka, maka Allah menjadikan dia mengamalkan amalan ahli neraka sehingga dia mati tetap dalam keadaan mengamalkan amalan ahli neraka, maka Allah memasukkannya ke neraka sebab amalan tersebut.


Hadist ini memperkuat ayat diatas. Maka apakah belum saatnya  yang sudah terlanjur jadi Muslim, mempersungguh ibadahnya. Kalau sampai mampir dineraka menyesal campur sakit yang sakitnya tak ada bandingannya didunia ini.
Satu satunya Orang yang paling ringan siksanya di neraka adalah Abu Tholib berkat pembelaannya pada Rasulullah, tapi itupun dikasi sandal dari api , otaknya mendidih.
Siksaan macam apa yang ada didunia seperti itu. Tak ada! Maka itu sadarlah. di Neraka tidak sebentar. Kalau dia orang Islam beriman dan beramal solih, mati masih membawa dosa karena belum sempat bertaubat, mampir di neraka.
Di ayat yang lain disebutkan orang di neraka itu lamanya berahkob ahkob. Satu ahkob 30 juta tahun.
Apalagi kafir, munafiqun, pasiqun, muslim musliman, kholidina fiha.
Jadi tidak ada yang enak. Jadi lah Muslim yang toat pada Allah dan RasulNya, Insya Allah selamat.

Jangan ikut ikutan latah melanggar pula. Paling sedikit tunjukkanlah akhlaqul karimahnya muslim. Tidak saling menghujat, saling menghina, saling merendahkan tidak saja sesama anak bangsa tapi malah sesama muslim sendiri sama berani melakukan.

Memang Allah ada dimana perasaanmu! Koreksi lagi amal ibadahmu sesuai ga dengan tuntunan Allah dan Rasul.Apa tidak takut, kalau dia mengamalkan amalan ahli neraka berarti di diciptakan Allah jadi penghuni neraka? Belajar lah ilmu quran hadist dengan cara benar, hasilnya pasti benar, dan Allah pasti menunjukkan dan memberi pertolongan. Mudah mudahan manfaat.













Popular Posts