'cookieChoices = {};' Nasihat Islami Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga.

Thursday, February 27, 2025

Kegelisahan Sebagai Warga Negara Indonesia

 



Mungkin kegelisahan seseorang warga tentang Indonesia saat ini, mewakili banyak suara rakyat Indonesia yang merasa bahwa pemerintahan saat ini semakin jauh dari harapan reformasi dan demokrasi yang sesungguhnya. Ada beberapa poin utama yang sering menjadi sorotan di kalangan mahasiswa, cendekiawan, dan rakyat yang peduli terhadap arah bangsa:


1. Politik Tanpa Oposisi Sejati

Demokrasi membutuhkan keseimbangan antara pemerintah dan oposisi. Namun, di Indonesia, oposisi seperti "dipadamkan" dengan cara menarik lawan politik ke dalam lingkaran kekuasaan. Ini yang terlihat dalam hubungan Prabowo dan Jokowi. Awalnya menjadi lawan sengit dalam pemilu, tetapi akhirnya bergabung, bahkan kini melanjutkan pemerintahan. Akibatnya, kritik dan pengawasan terhadap pemerintah menjadi lemah.


2. Kabinet yang Tidak Lazim

Banyak masyarakat dan pengamat politik menilai bahwa susunan kabinet lebih didasarkan pada bagi-bagi kekuasaan daripada kompetensi. Ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pemerintahan dalam menjalankan program-programnya.


3. Antara Janji dan Realita

Rakyat semakin skeptis terhadap janji-janji politik karena terlalu sering berbeda dengan kenyataan. Misalnya, janji untuk menegakkan hukum dan memberantas korupsi, tetapi faktanya banyak kasus yang justru dilindungi atau diperlunak dengan kebijakan tertentu.


4. Pelemahan Demokrasi dan Hukum

Di era Jokowi, banyak perubahan hukum yang dianggap merugikan rakyat dan memperkuat kepentingan elit, seperti revisi UU KPK yang melemahkan lembaga antikorupsi, serta UU Cipta Kerja yang dipaksakan meskipun mendapat penolakan luas. Hal ini menunjukkan kecenderungan pemerintah untuk mempermudah kepentingan mereka sendiri, bukan melayani rakyat.


5. Dampak Kepemimpinan Militer dan Usia

Pemimpin berlatar belakang militer sering memiliki pendekatan yang lebih otoriter dan melihat lawan politik sebagai musuh, bukan sebagai bagian dari mekanisme demokrasi. Selain itu, faktor usia dan kehidupan yang nyaman dalam lingkaran elit bisa menyebabkan kurangnya kepekaan terhadap penderitaan rakyat.


6. Kekhawatiran terhadap Masa Depan

Banyak rakyat merasa takut dengan kondisi saat ini karena segala aspek kehidupan seolah dikendalikan oleh kepentingan segelintir orang. Demokrasi menjadi formalitas, hukum bisa dinegosiasikan, dan rakyat yang bersuara kritis dianggap pengganggu.


Kegelisahan ini tidak hanya milik satu kelompok saja, tetapi menyebar luas di berbagai kalangan. Harapannya, semakin banyak suara rakyat yang berani berbicara dan menyampaikan kebenaran, sehingga ada kesadaran bagi yang berkuasa untuk memperbaiki diri. Namun, sejarah juga menunjukkan bahwa perubahan tidak akan datang dengan sendirinya—perlu ada tekanan dan kesadaran kolektif agar bangsa ini kembali ke jalur yang benar.



Untuk mengembalikan negara ke arah yang lebih baik, rakyat, mahasiswa, dan kalangan akademis harus mengambil peran aktif dalam berbagai aspek kehidupan bernegara. Berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan:


1. Membangun Kesadaran dan Gerakan Intelektual

  • Edukasi Politik yang Kritis

Rakyat perlu diberi pemahaman bahwa politik bukan hanya urusan elite, tetapi juga menyangkut kehidupan sehari-hari. Mahasiswa dan akademisi bisa mengambil peran besar dalam memberikan literasi politik melalui diskusi publik, seminar, dan media sosial.

  • Melawan Hoaks dan Propaganda

Banyak kebijakan buruk pemerintah yang ditutupi dengan narasi yang menyesatkan. Kalangan akademis dan mahasiswa bisa membangun jaringan informasi yang objektif dan berbasis data agar rakyat tidak mudah dimanipulasi.


2. Membangun Kekuatan Sipil dan Gerakan Sosial

  • Konsolidasi Oposisi Rakyat

Jika oposisi politik lemah, maka oposisi rakyat harus lebih kuat. Gerakan mahasiswa, serikat buruh, kelompok tani, dan organisasi masyarakat sipil harus bersatu dalam menyuarakan perlawanan terhadap kebijakan yang merugikan rakyat.


  • Aksi Damai yang Konsisten

Demonstrasi bukan sekadar turun ke jalan, tetapi juga harus dilakukan secara strategis dan berkelanjutan. Tidak hanya di kota besar, tetapi juga di daerah-daerah agar kesadaran rakyat semakin luas.


3. Memanfaatkan Teknologi dan Media Sosial

  • Membentuk Media Alternatif

Banyak media mainstream sudah dikuasai oligarki. Oleh karena itu, mahasiswa dan akademisi bisa membangun media independen, seperti kanal YouTube, blog, dan platform media sosial untuk menyuarakan realitas yang sebenarnya.


  • Menciptakan Narasi Perlawanan yang Kreatif

Rakyat, terutama anak muda, lebih tertarik pada konten yang kreatif dan mudah dicerna. Maka, kritik sosial bisa dikemas dalam bentuk meme, film pendek, musik, atau konten digital lainnya agar lebih efektif menyebarkan kesadaran.


4. Mempersiapkan Kader Pemimpin Baru

  • Mendorong Mahasiswa dan Akademisi Masuk ke Politik

Jika sistem sekarang dikuasai oleh elit lama, maka solusinya adalah menyiapkan pemimpin-pemimpin baru dari kalangan intelektual dan aktivis yang benar-benar berjuang untuk rakyat.


  • Memperkuat Partai Alternatif

Jika partai politik yang ada tidak bisa diandalkan, maka harus ada upaya membangun partai baru atau memperkuat gerakan politik alternatif yang benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat.


5. Menghidupkan Kembali Kekuatan Moral dan Keagamaan

  • Mengajak Tokoh Agama Berani Bicara

Tokoh agama yang masih memiliki pengaruh besar di masyarakat harus berani bersuara dan memberikan kritik terhadap kebijakan yang merusak nilai-nilai moral dan keadilan.


  • Menjadikan Agama sebagai Landasan Etika Bernegara

Agama harus menjadi kekuatan untuk membangun keadilan sosial, bukan alat legitimasi bagi kekuasaan. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami ajaran agama dengan lebih mendalam agar tidak mudah dibodohi oleh elite yang memanfaatkan agama untuk kepentingan mereka sendiri.


Kesimpulan

Perubahan tidak akan terjadi jika hanya mengandalkan satu kelompok saja. Mahasiswa, akademisi, rakyat biasa, tokoh agama, dan semua elemen bangsa harus bersatu dan bergerak secara sistematis. Tanpa perlawanan yang nyata, sistem yang korup akan terus berlanjut. Tetapi jika kesadaran rakyat semakin besar, maka perubahan pasti akan terjadi.



Keutamaan Hari Jumat dalam Islam: Hari Penuh Berkah untuk Kesehatan Jiwa dan Raga

 



Hari Jumat bukan sekadar hari biasa dalam Islam. Ia adalah Sayyidul Ayyam—penghulu segala hari. Banyak keutamaan dan keberkahan yang terkandung di dalamnya, baik untuk kesehatan jiwa maupun raga. Memahami keistimewaan hari Jumat akan mendorong kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, meraih pahala, serta menjaga ketenangan batin.


1. Hari yang Diberkahi dan Diistimewakan oleh Allah


Rasulullah ﷺ bersabda:


"Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya. Dan hari kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat." (HR. Muslim)


Hadits ini menunjukkan bahwa Jumat adalah hari istimewa yang telah Allah tetapkan untuk berbagai kejadian besar dalam sejarah manusia. Dengan demikian, setiap Muslim seharusnya lebih menghormati dan memanfaatkan hari ini untuk beribadah lebih banyak.


2. Hari Mustajab untuk Berdoa


Di antara keutamaan hari Jumat adalah adanya waktu mustajab, di mana doa tidak akan ditolak oleh Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:


"Pada hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba Muslim berdiri melaksanakan shalat, lalu ia berdoa bertepatan dengan waktu tersebut, melainkan Allah pasti akan mengabulkannya." (HR. Bukhari & Muslim)


Menurut beberapa ulama, waktu mustajab ini bisa terjadi antara duduknya khatib di mimbar hingga selesai sholat Jumat atau menjelang waktu Maghrib. Oleh karena itu, di hari Jumat, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa, terutama yang berkaitan dengan kebaikan dunia dan akhirat.


3. Sholat Jumat: Ibadah yang Menyucikan Jiwa


Sholat Jumat adalah ibadah wajib bagi laki-laki Muslim yang baligh dan merupakan pengganti sholat Dzuhur pada hari tersebut. Allah berfirman:


"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumu'ah: 9)


Sholat Jumat bukan hanya menggugurkan kewajiban, tetapi juga membersihkan hati dan jiwa dari dosa kecil yang dilakukan selama sepekan. Ketenangan yang didapat dari mendengar khutbah dan berdzikir kepada Allah memberikan dampak positif bagi kesehatan mental.


4. Sunnah Hari Jumat untuk Kesehatan Raga

Islam mengajarkan beberapa amalan sunnah di hari Jumat yang juga memiliki manfaat untuk kesehatan jasmani:

Mandi Jumat – Membersihkan tubuh dan menyegarkan pikiran, sebagaimana sabda Nabi ﷺ: "Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang telah baligh." (HR. Bukhari & Muslim)

Memakai wangi-wangian – Selain sebagai sunnah, ini juga meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan orang di sekitar.

Memotong kuku dan membersihkan diri – Sunnah ini membantu menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.


5. Keberkahan dalam Sedekah di Hari Jumat

Sedekah yang diberikan di hari Jumat memiliki pahala yang berlipat. Ibnu Qayyim berkata, "Sedekah pada hari Jumat dibandingkan dengan sedekah pada hari-hari lainnya adalah seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan lainnya."


Dengan bersedekah, seseorang tidak hanya mendapatkan keberkahan rezeki, tetapi juga kebahagiaan batin. Sedekah telah terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan hormon kebahagiaan, mengurangi stres, dan mendatangkan ketenangan hati.


Kesimpulan


Hari Jumat adalah hari penuh keberkahan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Memanfaatkannya dengan ibadah, dzikir, sholat, dan amalan sunnah lainnya akan membawa manfaat besar bagi kesehatan jiwa dan raga. Dengan memahami keutamaannya, kita bisa menjadikan Jumat sebagai momentum perbaikan diri, memperkuat keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah.


Mari kita muliakan hari Jumat dengan ibadah yang lebih baik, karena inilah hari yang Allah pilih untuk memberikan kita keberkahan dan kesempatan meraih pahala yang besar. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang mendapatkan rahmat dan kemuliaan di hari yang istimewa ini. Aamiin.

Popular Posts