'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.

Wednesday, March 9, 2016

Gerhana dan perilaku manusianya di zaman akhir

Gerhana dan bagaimana perilaku "manusianya zaman akhir", menyikapinya, sepertinya elok untuk disimak. Gerhana matahari total yang terjadi di Indonesia saat ini, telah menjadi bahan berita luas. Indonesia telah memanfaatkannya dengan baik untuk meningkatkan kepariwisataannya. Momen ini dimanfaatkan oleh semua orang dengan berbagai kepentingan. Ada yang mengatakan " ingin melihat pengaruh gerhana terhadap kehidupan hewan" , ada yang mengobservasi pengaruhnya terhadap " tumbuhan dan kehidupan manusia". Ada yang ingin mengukur kemampuannya untuk mengambil gambar pada momen yang bagus, lengkap dengan segala peralatannya. Ada yang melihat keindahannya saja, Ada yang "mencari-cari" ketakjubannya. Ada yang ikut-ikutan sebagai penggembira saja.

Pada tahun 1983 telah terjadi juga Gerhana matahari total , artinya itu sekitar 33 tahun yang lalu. Jadi, kita juga akan dapat melihat gerhana matahari total selanjutnya kemungkinan 33 tahun lagi.
Gerhana matahari itu sendiri terjadi, karena bulan melintasi langsung diantara Bumi dan matahari, bentuk dari bayangan bulan berposisi di atas bumi. Ini hanya bisa terjadi saat bulan baru - dan bagian sisi gelap bulan menghadap ke Bumi.

Bagaimana perilaku manusianya


Di Indonesia dulu dimana Islam ikut tertindas oleh penjajahan utamanya dari Belanda, orang Islamnya sendiri terikut ikut mempunyai beberapa kepercayaan seperti yang dipercayai oleh sebagian manusia di muka bumi seperti :
- Arab Quraisy pada jaman jahiliyah mengatakan bahwa gerhana itu adalah "Tanda akan adanya kematian dan kelahiran dikaitkan dengan kejadian-kejadian tertentu.
- Kepercayaan yang berada di Jepang mereka mengatakan "Racun tersebar ke bumi "
- Kepercayaan orang-orang asli Amerika mengatakan bahwa "Penampakkan Ibu Bulan"
- Kepercayaan sebagian Jawa, dan suku Inca kuno  bahwa gerhana adanya "Jaguar Memakan Bulan" 
- Suku Hupa di utara California percaya kalau "Bulan Terluka dan Berdarah" 
- Kepercayaan yang kebanyakan ada di Jawa bahwa gerhana terjadi sebab dari "Munculnya raksasa buto kala"
- Kepercayaan di Bali mereka meyakini "Kala rahu yang menelan bulan"
- Kepercayaan di Cina dan suku Indian  bahwa mereka percaya bila terjadi gerhana ada "Seekor naga menelan bulan".
Tentunya semua itu dengan praktek mengatasinya.( sumber kepercayaan ini diambil dari beberpa sumber diantaranya akhmadalikhasan.blogspot)

Sekarang jaman berubah keberkahan zaman, dunianya, manusia Indonesia semakin kaya dan banyak yang pintar-pintar, termasuk teknologinya semakin maju. Negara, dalam hal ini Pemerintah menerapkan secara konsekwen Undang-Undang Dasarnya, melindungi rakyatnya, untuk menjalankan beragama, sesuai keyakinan masing-masing.

Islam dan pemeluknya makin berkembang baik, cara berpikir semakin maju. Yang tadinya orang-orang Islam tidak bisa membaca Al-Quran,  sekarang bahkan sudah paham makna Al-Quran dan keterangannya. Dulu kebanyakan berdasarkan "apa kata orang saja", sekarang, tidak lagi. Mereka sudah mengerti " apa itu isnad dan fungsinya, dalam mencari ilmu". Para pemeluknya tidak mau lagi "di cekoki" begitu saja oleh orang-orang bahkan guru-gurunya, tapi mereka ingin tahu arti dari Al-quran , kata demi kata, satu ayat demi satu ayat, per ayat. Lebih jauh kini mereka ingin lebih tahu Al-hadistnya, ingin tahu asal-usul turunnya ayat, dan bagaimana aplikasi seperti yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW secara asli.

Sementara diatas, orang " heboh "  dengan gerhana, dan melakukan sesuai selera dan tujuannya, Orang Islam mengambil tuntunan dari Rasulullah SAW, apa yang harus dilakukan bila ada gerhana.
Nabi berkhotbah : .... Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari beberapa tanda kekuasaan Allah. Tidak gerhana keduanya sebab kematian seseorang tidak juga sebab kelahiran seseorang. Apabila engkau semua melihat gerhana, berdoalah, bertakbirlah, solat gerhanalah, dan bersedekahlah........Ya ummat Muhammad, demi Allah  Tidak ada seseorang yang lebih cemburu dari pada Allah, jika hamba laki-laki nya berzina atau berzina hamba perempuan........ Ya ummat Muhammad, demi Allah, Seandainya kalian mengetahui apa yang aku tahu, niscayalah kalian " akan tertawa sedikit dan akan banyak menangisnya.
Mudah-mudahan adanya gerhana ini, akan meningkatkan keimanan dan kepahaman ummat Islam. Hidayah , petunjuk itu milik Allah, Allah memberi hidayah kepada yang dikehendaki Allah. Orang tidak bisa memaksakan kehendaknya supaya orang dapat hidayah walau itu orang yang dia cintai. Tapi Allah lah yang memberi hidayah. Kita ditakdirkan, dianugerahi negara yang isinya bermacam agama dan etnis, sebagian besar Islam. Orang Islam itu sama paham bahwa, Allah memang menjadikan kita bersuku-suku, berbangsa-bangsa agar kita saling kenal , toleransi, saling menghargai, saling memperhatikan, ramah, saling sayang. Seharusnya pembangunan negeri ini tidak repot, karena sebagian besar penduduknya beragama Islam, apabila mau taat kepada apa yang sudah di gariskan Allah dan Rasulnya. Apalagi pimpinan negaranya juga Islam dan pimpinan lainnya juga kebanyakan Islam, seharusnya sangat mudah. Perlu introspeksi atas dasar dalil," hasibu anfusakum, qobla antuhasibu", Allah mengingatkan lewat Rasulnya, "koreksilah dirimu sebelum Aku (Allah) mengoreksimu". Diperkuat lagi sabda Rasulullah SAW, " Demi dzat, diriku ditanganNya dzat, Tidak akan masuk surga kamu sekalian sampai kamu sekalian beriman, dan tidak dikatakan kamu beriman sampai kalian saling sayang menyayangi".
Peringatan Rasulullah SAW ini , hendaknya, cukup menjadi 'kaca penggala (Jawa)" untuk berbuat baik, jangan tega menghilangkan nyawa orang, jangan tega menganiaya orang lain atau pun makhluk lain, jangan tega mengambil hak orang lain, jangan tega terhadap tetangganya, jangan tega meremehkan orang lain, jangan tega menyakiti hati orang lain. Tetapi saling sayang menyayangi. Lebih baik mencari banyak teman yang solih dari pada berbuat musuh dengan satu orang walaupun tidak beriman. Semoga dapat dipahami.

Popular Posts