'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.

Sunday, January 13, 2019

Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan Agama


Maksud Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan





Waktu  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu  Cobaan Allah Swt , maka  Ramut   Keyakinan




Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan cara Islam .Tentunya banyak sumber berita dan petuah menjaga keimanan ada berlimpah didapatkan dan mungkin lebih informatif . Disini semata-mata melengkapi informasi dan
masyarakat atau keluarga
Kemudian , seperti ini . Masalah iman dan tidak imannya seseorang, disini, adalah ukuran Allah SWT dan Rasul
SAW, bukan pikiran manusia, orang Muslim mengerti itu.
Orang tidak bisa memvonis orang itu iman atau tidak iman, jadi
jangan suka salah paham , karena umumnya kita tau, itu kekuasaan Allah.
Jangan meniru plesetan orang-orang yang
tidak ingin orang yang memeluk agama Islam itu bersatu, sengaja
dibikin gaduh. Kita sakdermo berkewajiban
menasihati, agar orang mau meningkatkan agama.
Adapun kriteria orang iman dan tidak iman adalah menurut
Allah dan Rasul melalui apa yang telah digariskan
didalam Kitab Suci Alquran dan Alhadist.
Masalah iman dan tidak imannya orang, secara pribadi, nanti ketika akhir
hayatnya , karena orang bisa berubah, sekarang iman akan datang mungkin tidak iman, sekarang tidak iman mungkin besok
waktu akhir hayatnya dia jadi orang iman, siapa sangka.
Sebagai manusia biasa kita tidak bisa memaksakan agar orang beriman, itu, tidak, karena hidayah itu adalah urusan
Allah, maka itu kita orang Islam sakdermo , dengan cara dan irama yang
baik, sopan santun sambil menjaga
perasaan orang. Enggan beriman , tanggung jawab
seseorang pada Allah, tugas kita amar
makruf sudah selesai .
Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan

Cara Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan




Waktu  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu  Cobaan Allah Swt , maka  Ramut   Keyakinan
Siapapun orang Islam , iman dan tidak
iman secara person menjadi hal utama , karena diyakini hukum-hukum ketentuan Allah yang
sudah terikat erat didalam Alquran dan tidak bisa dipalsukan sampai hari kiamat, wajib terjadi dan benar .
Bahwa kehidupan itu ada dua, di dunia dan di akhirat. Di dunia hanya tidak lama dan sebagai tempat ujian ummat manusia , untuk menetapkan
tempatnya di hari akhir . Bila sukses mengatasi ujian hidup dengan baik rumah
akhiratnya di surga dengan abadi , dan kalau dia gagal, maka
balasannya dalam neraka. Sebagian, setelah proses di
neraka ada juga yang bisa masuk surga, tapi sebagian besar kekal didalam neraka. Sedangkan ukuran berapa lama di neraka,
ahqoban, satu ahqob mencapai tigapuluhjuta tahun dunia, keterangan ahli hadist.
Maha Suci Allah. Berpegang teguhlah
pada tali Allah, Jangan sampai terseret di neraka
jahanam.
Fakta keadaan eranya , now,
membuat makhluknya bergejala tidak tahan menghadapi cobaan hidup, seperti
sekarang. Semua ingin direngkuh. Harta dengan keragamannya secara kuantitas
dan kualitas muncul dipermukaan, dengan penampilannya membuat orang setiap orang bersemangat ingin memilikinya , eager. Seakan-akan Allah membuat rahasia isi
dunia akan dikeluarkan semua.
Tak keliru lagi, seperti gayung bersambut,
semua orang benar-benar menyambutnya dengan bersemangat ,
gimana agar bisa memiliki fashion baru,
gaya baru, trend baru .
Seharusnya Orangnya berbuat arif , jangan semua ingin di rengkuh , padahal akan ada lagi yang baru terus
begitu, ilmu Allah itu tidak ada habisnya . Dan tak satupun yang abadi
di permukaan bumi, kabar buruknya , semua akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt.
Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan


Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan Ulasan




Waktu  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu  Cobaan Allah Swt , maka  Ramut   Keyakinan
Suasana kini, kata-kata kekini kinian sebagai suatu
keagungan. Kini dimana tempat tidak
saja di kota di desa pun orang sibuk memenuhi keperluan kehidupannya cenderung tanpa dipikir ,
dan tak mengenal waktu. Tak jelas antara karunia atau
siksaan atau penglulu dari Allah.
Parade tanpa batas “, menggampangkan produsen melariskan hasil produksinya. Fabrikan tanpa
harus terlalu bersusah payah membuat pameran hasil produksinya.
Dari mulai busana, mobil, rumah , perhiasan sampai gadget yang paling akhir, seketika muncul langsung
di sabet, semua orang menjadi di buat merasa terhormat memiliki barang baru . Perantara
teknologi mengaminkan prilaku demikian se olah-olah suatu nilai yang ‘wah’.
Sikap itu tidak terbatas ,
semua , baik yang punya uang maupun yang tidak punya uang,
segala cara di tempuh. Produknya juga begitu, diproduksi dengan segala cara, ada cara halal
maupun tidak , yang ingin memilikinya juga dengan segala cara, ada yang legal, ada yang tidak
peduli.
Orang-orang , seakan-akan sudah
tidak memikirkan dibalik hidup ini. Di
tengah-tengah kompetisi hidup yang keras dalam meraih
tingkat kehidupan, berusaha memperoleh pengakuan predikat baru yang
lebih tinggi level social nya dalam masyarakat, tanpa sadar. Sampai tidak mengacuhkan syariat agama sendiri? Ini adalah
Sekedar Informasi dan Nasehat Menjaga Keimanan.
Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan
Janganlah seperti itu. Sepanjang kita meyakini agama Islam, itu adalah
petunjuk Allah yang benar, dan Alquran itu adalah petunjuk kebenaran tentunya amal ibadah kita, hendaknya dicocokkan dengan hukum itu. Apalagi kita berdoa. 'Wahai Tuhanku
anugerahilah padaku di dunia kebahagiaan dan di akhirat kebahagiaan dan jagalah aku dari siksa neraka'. Rabbana atina fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah wa
qina azaban nar. Itu cara Islam menjaga keimanan, berdoa, mohon di bimbing Allah untuk
urusan dunia dan akhirat.

Bagaimana selanjutnya Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan  




Waktu  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu  Cobaan Allah Swt , maka  Ramut   Keyakinan
Supaya sadar bahwa diri kita
manusia lebih dekat pada berbuat kesalahan ,
sebab itu menjaga diri , berniat dan mempertimbangkan
beramal solih , itu, bisa mengawal keimanan. Keimanan disini adalah keyakinan kita terhadap kebenaran agama Islam
yang kita peluk.
Menjadi bentengnya , agar kita tetap beramal sesuai dengan
hukum-hukum Allah yang telah detail
dan jelas dalam bentuk ayat-ayat di Alquran.
Namun sebagai manusia nyaris tak
bisa mengelak dari perbuatan salah atau perbuatan dosa , baik dosa yang tidak disengaja maupun terpaksa berdosa, dosa kecil dan dosa besar dan
macam dosa lainnya. Nau’dzubillah semoga kita
dijagadari dosa. Tiada kata putus asa untuk selalu solat
taubat dan jangan pernah berhenti mengambil ke fadolan solat
tasbih. Insya Allah Yang maha pengampun memaafkan dosa kita.
Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan
Allah telah menurunkan wahyu :
Berlomba-lombalah kamu sekalian mencari pengampunan dari Tuhan kalian dan
berlomba-lombalah mencari tempat surga, yang surga itu lebih luas dari ibarat bumi dan langit,
yang disediakan buat orang yang bertaqwa. Adapun orang yang bertaqwa, adalah orang-orang
yang infak dia, baik keadaan longgar, kaya maupun keadaan sempit, atau miskin, dan juga orang
yang bisa menahan marah dan memilih memaafkan manusia. Pada orang-orang yang mau infak
dalam keadaan longgar dan sempit, menahan marah dan memaafkan manusia itulah orang-orang
yang berbuat baik, Allah senang kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS.3 : 133-
136)
Jadi orang-orang yang bertaqwa itu adalah orang-orang yang berlomba-lomba mencari
pengampunan Allah dan berlomba-lomba mencari surga. Dan merekalah yang mampu berbuat
baik yaitu mau infak atas rejeki yang mereka peroleh berapapun besarnya dan dia dalam
keadaan kecukupan, atau dia waktu memperoleh rejeki itu cuma sedikit dan dalam keadaan
miskin. Berbuat baik lainnya adalah dia bisa menahan marah walaupun sebenarnya dia mampu
dan pantas berbuat marah terhadap orang yang menganiaya dirinya, namun tidak dilakukannya
dan memilih tidak marah. Termasuk dia memaafkan orang lain, yang sebenarnya dia pantas tidak
memaafkannya atas perbuatan orang lain itu.
Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan
Dan tergolong orang-orang yang berbuat baik itu adalah orang-orang ketika berbuat dosa
besar dan dosa-dosa kecil sekalipun , dia ingat pada Allah, dia minta ampun pada Allah , dia
menyadari, dia tahu kalau itu dosa, dia tau kalau hanya Allah yang mengampuni dosa manusia,
kemudian dia yang berbuat dosa setelah bertaubat, dia tidak mau mengulangi dosa-dosa itu
lagi.Memang tidak ada orang bisa mengampuni dosa kecuali Allah SWT. Allah menegaskan,
mereka akan mendapatkan pengampunan dengan penuh rachmat dan dibalas dengan
kebahagiaan yang sempurna, yaitu surga yang indah dan nikmat, itulah reward Allah atas
perbuatan baik mereka, keindahan dan kenikmatan surga itu, yang belum pernah terpikir atau
terangan-angan manusia, tentang apapun itu.
Perbuatan berbuat baik sangat banyak penjabaran secara detail, keimanan mu yang kuat akan
meneranginya. Setiap insan hendaknya selalu mempertimbangkan hal ini, sebelum dia berucap,
bersikap, berbuat. Dan bertanya pada dirinya, ‘ apakah yang akan aku lakukan ini ada
pahalanya atau tidak?’ Kadang-kadang baik bagi manusia belum tentu baik disisi Allah.
Banyak-banyaklah berbijaksana.


Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan Untuk kejelasan, mengambil Hikmahnya.




Waktu  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu  Cobaan Allah Swt , maka  Ramut   Keyakinan
Menelitilah dari pengalaman hidup
sendiri, jadikan pelajaran dari pengalaman hidup orang lain, dan juga pengalaman
hidup orang-orang zaman dulu sebelum Nabi SAW, apa itu hakikat hidup, agar
bisa memelihara keimanan.
Keluarlah kalian melihat lihatlah di permukaan bumi, perhatikanlah bagaimana akibat orang yang tidak mau percaya kepada
Allah, itu telah terjadi pada ummat sebelum kalian. ( QS.3:137 ). Belum juga sampai di akhirat, di
dunia sudah kena siksaan dari Allah, seperti kaumnya nabi Nuh yang menentang, kaumnya
nabi Luth yang menentang, dan banyak lagi. Karena dari tingkah laku
yang menabrak peraturan Allah, cuma karena tidak mampu mengendalikan hawa nafsu,
mereka dapat azab Allah, bukan kepalang . Oleh
karena gemerlap dengan barang baru trend baru yang menimbulkan sangat ingin menguasainya . Hanya karena melihat peluang bisnis yang
kesan menguntungkan dan kenyataannya benar ,
sehingga berani tidak peduli peringatan
Allah. Zaman sekarangpun begitu juga, bencana Allah
tidak berhenti , sudah terbukti , tapi manusianya
dibutakan , ‘menyalahkan’ alam dan alam, padahal siapa yang menciptakan alam semesta ini,
Siapa lagi pasti Tuhan semesta alam , dan tentu akan terus demikian hingga
akhir dari dunia ini. Allah menjadikan
bahwa, semua manusia ada masa puncaknya nasihat menjaga keimanan.
Seandainya bukan dia orang, yang meninggalkan hartanya , tentu hartanya yang akan meninggalkan dia. Tidak ada yang langgeng di dunia, apalagi cuma tubuh ini, harta , pangkat dan tahta ini, itu tidak. Ucapan orang biasa yang solih dan sederhana, ‘wis cape ngelumpukke
bondo, matek, bondone, bojone, anak-anake dadi rebutan wong lio, awake neng Gusti Allah
kere’ , Gustiiiii emoh aku. Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah, wa qina
azaban nar.
Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan
Tercermin permisalan , bahwa semua orang ada masa puncaknya , bahwa ketika terjadi




Waktu  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu  Cobaan Allah Swt , maka  Ramut   Keyakinan


perang Uhud, kala ini orang-orang pasukan Nabi kalah
perang melawan pasukan Abu Lahab kafir-quraisy. Pasukan orang-
iman berantakan , sampai suara nabi memanggil-manggil jangan lari tidak di
dengar lagi. Sebaliknya , malah suara syaithon membisik-bisikkan kalau
Nabi sudah terbunuh yang terdengar. Seperti biasanya orang berperang pasti menguras tenaga, lelah , capek, waswas, khawatir, sedih, kecewa
merasa berdosa , campur aduk
menjadi satu. Hingga turunlah ayat ini.
Kamu jangan merasa lemah jangan merasa susah karena kamu orang yang luhur karena kamu
orang iman, dengan dasar keimananmu, kamu ditolong Allah didunia dan akhiratmu. (QS.3 :
139)
Memang kalian kalah sekarang, tapi orang yang tidak iman itu, dulu pernah kalah
seperti kalian. Jadi jangan susah jangan sedih. Aku ( Allah)
demikian itu caraku, memutar hari diantara manusia, dan semua
manusia ada masa topnya . Kadang Kala menang terkadang kalah, kadang kala senang
kadang susah, kadang-kadang kaya kadang
miskin, adakalanya untung kadang rugi.
Dari peristiwa itu dapat dipahami kalau semua manusia ada masa puncaknya , ini nasehat menjaga
keimanan. Karena itu bersikap bijaklah memanfaatkan
ketika kita ada di masa jaya.
Jadi sebelum perang uhud, ada perang badar dimana orang iman menang , hingga 70 orang bala tentara lawan terbunuh, dan tujuh puluh orang di tawan.
Melihat keunggulan orang iman dalam perang badar itu, banyak
orang tidak beriman masuk Islam, diantaranya disitu orang-orang munafiqun, ikut dompleng seolah-olah iman memeluk agama Islam.
Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan
Betapa merongrongnya perbuatan
mereka atas kebijakan Nabi, tapi tak ada yang mengerti. Nah pada
waktu pertempuran uhud ini hikmahnya Allah menunjukkan pada orang iman keberadaan orang yang munafiqun seperti Abdulah bin
Ubay bin Salul cs bersama teman-temannya. Selanjutnya , tentang Allah membuat orang iman itu ada yang mati syahid, karena
ketika waktu peperangan badar, ada sebagian yang tidak kuasa menyertai
bertempur merasa kecewa ingin wafat
seperti rekannya yang ikut perang badar. Sekarang Allah mengingatkan , kalian
dulu waktu pertempuran badar tidak menjadi
bagian perang, merasa kecewa , ingin
wafat seperti saudaramu, nah sekarang ini Allah mengikuti
permintaan kalian ada yang mati
syahid dalam perang uhud, maka itu tak usah sedih .
Allah mengungkap cerita para nabi
dulu sampai nabi SAW, tidaklah sekedar sebagai kisah atau
sejarah untuk sekedar dipelajari , namun didalamnya ada
‘bayan’, ada penjelasan, ada hikmah, ada materi , bobot nilai dari kisah yang dapat dijadikan pedoman bagi ummat Islam .
Waktu dalam keadaan Masa Jaya , Itu Cobaan Allah Swt , maka Ramut Keyakinan
Karena itu senanglah menjadi orang Islam , agama sebagai Rachmatan lil alamin.
Jadi , kehidupan itu sendiri adalah cobaan , Allah yang
menciptakan kehidupan dan mati untuk menguji yang mana diantara kalian yang beramal baik ( QS.67
:2), bukan saat susah saja disebut cobaan namun waktu dapat untung
besar itu adalah ujian , malahan yang
menggelincirkan .
Selalu ingat akan kematian , ingat
neraka dan surga , akan mendatangkan sifat zuhud bagi hamba Allah.
Jiwa yang
zuhud adalah tabiat yang memandang secara bersahaja atas
nikmat keduniawian yang dimiliki. Senanglah orang yang menjadi ahli syukur dan ahli sobar
yang menghantarkanmu ke surga yang nikmat
dan abadi , dinten sing mboten wonten pungkasanne, hari yang tidak ada akhirnya.



Waktu  dalam keadaan Masa Jaya ,  Itu  Cobaan Allah Swt , maka  Ramut   Keyakinan
Demikianlah . Allah Maha Pengampun pada hambanya yang
beriman .

Popular Posts