Kembalilah, tidak ada yang
abadi di dunia ini. Bila orang ingin mengisi kehidupannya semata mata memikirkan dunia saja, itu artinya dia dalam keadaan, sebagaimana
mengharungi dunia, dunia itu ibarat lautan yang tidak bertepi. Itu artinya anda
tidak akan pernah berhenti akan berputer terus tidak akan ada pernah puas, lagi
dan lagi.😥
Sedang kehidupan dunia itu sendiri bersifat fana, dan terus
berubah akhirnya mati. Bukan saja manusia tapi makhluk apapun adanya didunia
ini akan ada akhir masa edarnya. Orang akan berakhir jika jatah rezekinya
sudah habis.Terus kemana mereka perginya, jadi tanah (?) ,selesai, begitu ?
Ada baiknya kita bersikap arif bijaksana mengisi kehidupan dunia.
Kalau sebab bukan kiamat, tentulah manusia itu yang mengakhiri
masa hidupnya. Dan masa kehidupan masing masing makhluk berbeda tergantung
jatah umur yang dimiliki satu sama lain. Dan tak ada pula yang mengetahui
dimana dia berlabuh selamanya dan kapan.
Maka itu kembalilah! Sebelum waktu itu datang, berbekallah. Andai
anda diberi umur yang panjang , umur manusia yang pernah ada adalah 1000 tahun,
untuk zaman sekarang susah mencari orang yang berumur dua ratus tahun. Selagi
umur ideal, kenikmatan yang diperoleh bisa dirasakan, pun ada batasnya. Setelah
umur seratus tahun apa yang dirasakan, masih syukur bila tidak pikun dan masih
syukur sendi tulang lutut dan pinggang bisa diajak keadaan tegak kokoh.
Lantas bila anda memang sudah punya keyakinan akan adanya kematian
akan hadir sewaktu waktu, kapan saja, tak seorangpun tau, mengapa tidak
berbekal. Riwayat kejadian dunia dapat ditelusuri dimana mana. Riwayat manusia
pertama dapat ditelusuri . Riwayat orang orang dulu yang umurnya panjang
panjang dan kuat kuat dapat dicari, bukti bukti ada di meseum atau di depan
mata. Segala sebab akibatnya sudah diriwayatkan.
Kembalilah, tak ada yang abadi, jadilah orang yang arif setidaknya untuk diri
sendiri, berbekallah.
Sesungguhnya manusia tidak bisa lahir ke dunia kalau belum mengaku bahwa Allah
adalah Tuhannya. Kemudian orang tuanyalah yang berperan menentukan anak itu
menyembah siapa tuhannya.
Ketika kita berbicara tentang Tuhan, maka kita akan bicara kehidupan akhirat.
Dalam kehidupan bermayarakat kita bergaul dengan orang orang dari segala level
status socialnya. Sayangnya ada orang yang status socialnya tinggi tidak
diikuti kepahaman agama yang kuat, sementara orang terlanjur sudah
mengagungkannya. Sehingga ketika dia berbicara tentang urusan akhlak umpamanya,
bisa jadi dia melenceng dari aturan agama. Bahkan keberadaan surga dan neraka
saja, dikatakan " sok tau, seperti pernah melihat surga neraka saja,
beraninya menentukan orang masuk surga atau neraka!" Kita mengelus dada
dengan ucapan ini. Kalau ditanggapi kita akan termasuk seperti dia, karena kita
sudah tau bahwa kepahaman agamanya tidak kuat. Tentu demikian itu ucapan orang
yang kepahaman agamanya tidak kuat. Sementara kita hidup berbangsa harus
bersatu. Kalau ditanggapi akan membuat keonaran hidup berbangsa. Doakan saja semoga
Allah memberi hidayah, itu lebih baik. Ada saatnya dan tempat , kapan kita
berdakwah. Jangan kecewa, apalagi marah, orang tidak bisa beriman bila Allah
tidak memberi hidayah. Dalam riwayat atau dalam firman Allah, Allah sudah
mengingatkan Nabi SAW. "Muhammad engkau tidak bisa memberi petunjuk kepada
orang yang engkau cintai, tapi Aku lah
(Allah) yang memberi hidayah kepada orang yang Aku
kehendaki". ( QS 28:56)
Maka itu
kembalilah, kembali ke jalan yang haq, ke jalan yang di ridhoi Allah Swt.Semua
orang harusnya paham mana jalan yang di ridhoi Allah Swt. Tentulah Kitab Suci
Alquran yang jadi sumbernya. Andai satu satunya kita mau menderes mengulang
ulang ilmunya, dari apa yang didapatnya, Insya Allah Rahmat dan pertolongan
Allah ada bersamanya.
Kembalilah, hidup didunia cuma sebentar
Bila diri sedang tenggelam dalam urusan dunia
semata, setelah dilalui serasa kehidupan dunia itu cuma sebentar. Lebih
lagi serasa dunia itu hanya mainan belaka, nyata, tapi fatamorgana. Siapapun dia
orang nya, tak kan mungkin mampu, menikmati apa yang dia capai. Memiliki belum
tentu bisa menikmati.
Itulah tak ada yang abadi di dunia. Dulu orang
dilahirkan keadaan bayi kemudiaan berangsur berubah jadi balita, remaja,
dewasa, orang tua, lansia, mati. Yang kita miliki juga, harta atau tahta
berubah tak ada yang kekal. Bahkan sangat lelah, dikumpul kumpul harta demi
harta, belum menikmati sudah berakhir. Kadang harta dan tahta dicapai dengan
jalan nekad dan dilalah tercapai, ironisnya si pemilik mengalami strook,
bercampur diabetis, dan ,osteoporosis menghinggapinya, nikmat macam apa kalau
sudah begitu. Diri kita adalah cermin apa yang kita lakukan atau apa yang kita
amalkan.
Selama kita mengisi kehidupan ini dengan niat kehidupan dunia semata, dapatnya hanya kesombongan, akan menyusul ketamakan, dalam kehidupan sering curiga, gilirannya akan berduka, menderita lahir batin, yang berkepanjangan selama hidup, mudah mudahan kita tidak seperti itu.
Pikirkan kalau sombong itu akan melekat pada dirinya tanpa
disadari, sedang orang lain kena dampaknya. Ini kata orang lingkungan kita.
Orang bijak akan merasa malu jika tindakannya tidak lebih baik dari
kata-katanya. Lebih mudah untuk melawan ribuan orang bersenjata lengkap
daripada melawan kesombongan diri sendiri. Tak ada musuh yang perlu kamu takuti
dalam kehidupanmu, melainkan kesombonganmu. Terlalu sombong untuk berpikir kamu
tidak membutuhkan teman, terlalu naif untuk berpikir semua orang adalah
temanmu. Percayalah, manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang
angkuh akan direndahkan.
Kemudian ketamakan itu biasanya lupa bahwa dia adalah hamba Allah, dan bahkan dengan
sifat tamaknya sesorang menjadi hamba terhadap nafsu duniawi, dia diperbudak
oleh kemewahan dunia, merasa bangga karena bisa mendapatkan apa yang
diinginkannya, tanpa disadari bahwa sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang
merugi di akhirat kelak.
Semua itu sebab cintanya kepada dunia secara berlebihan dan lupa terhadap kehidupan akhirat.
Ketidaktauan seseorang tentang perubahan prilaku dirinya sombong dan tamak, membawa imbas terhadap orang lain. Prilaku dirinya menjadi orang lain menjauhi dirinya atau bersikap merasa merendahkan. Sehingga timbullah prasangka jelek satu sama lain. Mau tak mau akan berdampak kepada keluarga. Sehingga suasana jelek ini akan saling terpaut. Maka lama kelamaan timbullah stress, dipicu lewat kelelahan yang merasa tidak dihargai. Kadang kadang tidak senantiasa usaha bisnis atau pekerjaan selalu mulus.
Masalah dikarenakan lingkungan yang tidak menyenangkan dan membuat ia sulit melalui masa stres dalam hidupnya. Ketika berada di lingkungan yang tidak nyaman, ia akan merespons negatif pemikiran dan perilaku orang lain, serta lebih rentan terhadap stres yang berkelanjutan.
Selain itu, curiga berlebihan juga punya self-esteem yang rendah, sehingga mudah khawatir dengan lingkungan sekitar. Itu terus berakselerasi dalam kehidupannya.
Bila
tidak ada perbaikan sifat tersebut akan mengganggu kehidupan sehari-hari, baik
bagi individu maupun orang-orang di sekitarnya.
Secara
teori orang ini akan menghilangkan kemampuan imunitas dirinya, sehingga akan
rentan terhadap penyakit.
Tidak sama bagi setiap orang yang saat mengalami tekanan batin, tentu bisa berbeda-beda. Namun, penderita tekanan batin umumnya akan mengalami beberapa tanda tanda berikut:
Mudah
marah dan frustasi, cemas, khawatir, atau gugup berlebihan. Menghindar dari
orang atau tidak mau bertemu orang lain.
Perhatian
mudah teralihkan atau sulit berkonsentrasi. Lebih jauh ( maaf ) hasrat seks atau libido berkurang.
Beberapa kasus ditemukan, ada orang yang mengalami tekanan batin juga merasakan
sakit kepala, tubuh terasa tidak ada semangat serasa tidak berenergi, dada
nyeri, dan tidur terganggu.
Orang
mulai mencari cari cara, untuk mengatasi tekanan batin Yang berilmu
mengatakan, kita perlu mencari tahu terlebih dulu hal apa yang menjadi pemicu
munculnya kondisi tersebut.
Saran
saran umumpun muncul. Sebagian mengusulkan supaya menjauhkan diri dari hal tersebut pemicunya. Kemudian ada
tip tip lain yang di anjurkan.
Berolahraga memang selalu memberikan manfaat, bisa membuat suasana hati akan menjadi lebih baik dan stres pun dapat berkurang. Olahraganya bisa apa saja, berenang atau berjalan kaki. Lakukan rutin selama 30 menit setiap harinya, yang penting terasa sehat tak usah ingin jadi juara dadakan.
Yang
lain memperhatikan konsumsi makanan urusan gizi yang seimbang. Beberapa nutrisi
memang terasa berperan penting untuk meringankan keluhan yang dirasakan saat
mengalami tekanan batin. Biasanya makanan yang mengandung omega-3,
karbohidrat kompleks, protein, dan vitamin, seperti vitamin C dan vitamin D
sangat mencocoki untuk dikonsumsi.
Mulai
berlatih untuk istirahat yang sehat, mendapatkan tidur yang berkualitas.
Istirahat lewat bermain ponsel, nonton TV, berkomputer bukanlah istirahat itu
hanya menguras energi saja tanpa terasa.
Belajar curhat secara bijak. Karena harus pandai memilah milah siapa teman curhat. Kapan dilakukan dan dimana harus juga jadi pertimbangan, kalau tidak ingin menjadi ruwet. Sebab kalau bisa curhat dilakukan dengan baik akan mendapatkan suasana hati yang baik.
Adalagi yang menganjurkan mengadakan aktivitas yang menenangkan relatif membaca buku, relaksasi, berlibur.
Biasanya saran saran , anjuran anjuran diatas, jarang yang berhasil kecuali dia kembali kepada Tuhannya, Allah Swt. Disitu ada Rahmat pertolongan yang tak dimengerti manusia kecuali dengan bahasa iman. Dia dapat melakukan sesuai petunjuk dari Allah Swt dan contoh contoh yang sudah dipraktekkan Nabi Muhammad Saw, pasti benarnya. Kalau punya keyakinan kuat cara ini pasti berhasil. Hanya untuk kembali seperti ini harus ada yang menuntun. Yang menuntun harus bener ilmunya, jangan asal disebut kiai. Jangan juga dicampuri politik atau kepentingan lainnya, yang tak ada hubungannya dengan pendekatan diri pada Allah Swt.
Maka Kembalilah, tak ada yang abadi di dunia ini. Jangan terulang lakon lakon yang menjadikan diri kita jauh dari Tuhan. Karena Tuhan itu tidak pernah tidur, mengantukpun tidak. Manusia sering salah paham terhadap Tuhan mentang mentang dia tidak melihatnya.
Kembalilah, Agama itu jangan ditinggal
Semua orang tentunya ingin mencari kebahagian, tetapi dalam mencari kebahagiaan tidak akan tercapai bila tidak kembali pada petunjuk Allah. Kalau agamanya ditinggal kita tidak punya barometer lagi apa yan kita capai. jadi agamanya jangan di tinggal. Karena kebahagiaan itu bukan kumpulnya harta pada kita.
Kembalilah menetapi agama dengan benar, itu sebagai penuntun mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Kita tidak bisa sekehendak kita dalam mengisi kehidupan dunia ini.
Kebahagiaan dunia cuma sebentar hanya kebahagiaan akhirat yang kekal, tak ada kebahagiaan dunia yang abadi.
Orang bijak mengatakan carilah dunia akhiratmu dengan pendekatan ilahiah, jadi dalam mengejar keduniaan kita tidak meninggalkan spiritual ( teologis).
Pertama-tama banyaklah bersyukur pada Allah, secara teori dan praktek, ucapan dan perbuatan, atas apa yang kita dapat, keberadaan diri kita, syukur kepada perantara yang menyebabkan kita hadir didunia ( ibu dan ayah ), syukur atas segala nikmat yang kita terima. Sebab hakikatnya itu nikmat karunia Allah.
Allah memberikan petunjuk lewat firmannya "
وَ اِذۡ تَاَذَّنَ رَبُّکُمۡ لَئِنۡ شَکَرۡتُمۡ لَاَزِیۡدَنَّکُمۡ وَ لَئِنۡ کَفَرۡتُمۡ اِنَّ عَذَابِیۡ لَشَدِیۡدٌ
Wa-idz taadz-dzana rabbukum la-in syakartum aziidannakum wala-in kafartum inna ‘adzaabii lasyadiidun;
"Dan ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat.” QS.14:7
Ketika anda memperoleh nikmat tak pernah bersyukur mengabaikan pengumaman Allah ini, bahkan tanpa bersyukur anda mendapat harta berlimpah, maka jangan salah paham terhadap orang yang sedang di lulu, atau disungkun Allah Swt. atau apapun itu istilahnya. Anda tidak pernah merasakan nikmat terhadap gelimang harta ,tahta, dan semua kesuksesan yang di sungkunkan untuk anda. Cobaan berat bila itu terjadi. Kita bisa lupa pada kebenaran. Anda tidak bisa apa apa ketika nikmat itu ditarik kembali secara tiba tiba, yang ada hanya penyesalan. Jangan sampai. Kembalilah ke jalan yang benar. Allah dan Rasul Nya pasti benarnya.
Dalam menggapai kebahagiaan dunia akhirat kita tidak bisa memisahkan Aspek Usaha dan Aspek Teologis (Spiritual), bahkan kalau sakit sekalipun kita tidak bisa meninggalkan aspek medis dan aspek spiritualnya
Jangan mengutamakan salah satunya. Jika hanya Usaha dunia yg diutamakan, yg terjadi adalah Kesombongan. Jika hanya Teologis yg dikedepankan, yg terjadi adalah Kebodohan
Banyak sekali tuntunan Allah kepada manusia melalui firman-firmannya:
“Allah akan meninggikan derajatnya orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ (QS 58 :11 )
“Mencari ilmu itu wajib atas semua muslim,baik laki-laki atau perempuan”( HR.Ibnu Majah )
Orang berusaha haruslah dengan ilmu. "man aroda dunya fa alaihi bi ilmi waman aroda akhirati fa alaihi bi ilmi , waman arodahuma faalaihi bi ilmi" ( Imam Syafi'i )
Barangsiapa ingin dunia maka harus dengan ilmunya, barangsiapa ingin akhirat harus dengan ilmunya, barangsiapa ingin keduanya harus dengan ilmunya.
Kemudian Dalam suatu hadist kudsi Allah sudah menuntun kita, Allah berfirman "ya ibnu adam khalaqtuka li'ibadati fala tal'ab, watakaffaltu birizqika fala tat'ab ( Ahmad)
Wahai anak turun Adam kujadikan kalian agar beribadah kepadaku maka jangan main-main kalian, dan aku akan cukupi kalian dengan rezeki dari ku maka jangan ngoyo kalian.
Usaha cara Teologis, tidak saja berdampak dapat pahala besar buat kebahagiaan akhirat, tapi juga dampak kebahagiaan dunia membuat kita sehat dan waras artinya sehat jasmani rohani yang membuat semangat berusaha dengan cara sehat jasmani rohani.
- Memperbanyak Istighfar, karena akan membuat hati bersih, yang akan meningkatkan sistem imun, menjadikan kita produktif. “Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS 8: 33).
- Memperbanyak lah sedekah. Berdasarkan studi oleh Jorge Moll dari National Institutes of Health terbukti bahwa ketika seseorang melakukan donasi atau sedekah, beberapa area di otak yang terkait dengan kenyamanan. Koneksi sosial, dan rasa percaya, turut aktif sehingga menciptakan efek positif terhadap perasaannya. Juga membuat otak melepaskan hormon endorfin, memproduksi hormon dopamin serta oksitosin yang mampu meningkatkan imunitas tubuh dan mengurangi stres. Ini berarti daya juang kita menjadi kuat.
Orang memperbanyak sedekah, “Sedekah itu menutup tujuh puluh pintu kejahatan.”
- Sabar terhadap semua skenario Allah ini. Sabar dalam arti tetap ber-ikhtiar melakukan langkah pencegahan.
Sabar dan Sholat sesungguhnya menjadi kunci utama peningkatan sistem imun, sesuai Al Quran Surat Al Baqarah 153, “Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah SABAR dan SHOLAT sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi, berimbas sikap orang yang positif di sekeliling kita, bisa mendongkrak daya jual daerah pemasaran kita
- Selalu mengingat Allah, dengan berdzikir. Karena saat mengingat Allah, hati menjadi tenang, otak merelesae hormon oksitosin yang akan meningkatkan sistem imun.
الَّذِيْنَ امَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ اَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبَ ( QS 13:28)
Alladzina amanu wathmainnu qulubuhum bidzikrillahi ala bidzikrillahi tathmainnul qulub
Tubuh akan memproduksi Natural Killer Cell (NK Cell), saat seseorang berada dipuncak spiritualitas nya karena selalu mengingat Allah. Dengan demikian bisa jadi ahli yang kreatif dibidangnya.
- Berdoa Tanpa Henti, terutama 1/3 malam yang akhir, menghilangkan stress dan membuat bahagia, memunculkan Hormon Kebahagiaan. "Tidak ada yang dapat mencegah takdir, kecuali doa.” (HR. Al-Hakim).
Akan menimbulkan Percaya diri, bersikap tenang, pemberani, dapat menikmati rasa bahagia.
Mudah-mudahan yang sedikit ini bisa bermanfaat
bagi kita semua, semoga Allah selalu memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
kita semua. Aamiin.
No comments:
Post a Comment