'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.: Sikap terhadap Nasihat
Showing posts with label Sikap terhadap Nasihat. Show all posts
Showing posts with label Sikap terhadap Nasihat. Show all posts

Friday, December 15, 2017

Sikap terhadap Nasihat

Ada Yang Tidak Suka Nasihat?

Saya suka memfollow para motivator, trainer, ustadz, atau ulama, dengan sengaja agar mendapatkan nasihat dari mereka-mereka.

Namun anehnya, saat kita memperhatikan komentar-komentar yang muncul, ada saja komentar yang negatif bahkan "menyerang" orang yang memberi nasihat.

Kadang saya tidak habis pikir, dikasih tau, dikasih petunjuk, dikasih ilmu tetapi malah dibalas dengan kata-kata kotor dan makian?

Apakah saya mengalami juga? Ya tentu, tidak sedikit saya menerima email balasan yang kata-katanya kasar dan menyakit.

Ada juga yang tidak mengeluarkan kata-kata kasar, tetapi mereka keluar baik dari mailing list email maupun group WA.

In syaa Allah, bagi para motivator, ustadz, atau ulama, kondisi seperti tidak akan menurunkan semangat mereka untuk membantu umat menjadi lebih baik. Jangankan kita, bahkan banyak orang yang tidak suka nasihan Nabi Muhammad SAW, padahal nasihat beliau untuk keselamatan dunia akhirat.

Sekarang kita ... apakah kita termasuk orang yang tidak suka menerima nasihat?

Mudah-mudahan tidak, kita selalu menyambut dengan suka hati setiap nasihat yang membuat kita lebih baik. Bahkan, jika nasihat itu "salah" kita hargai niat baik orang yang memberi nasihat tersebut. Mungkin maksudnya baik.

OK, lalu kenapa ada orang yang tidak suka nasihat?

Dua penyebab utama dan saling berhubungan adalah syaithon dan hawa nafsu.

Syaithon tentu tidak ingin kita menjadi lebih baik bukan? Sehingga kalau ada nasihat yang membuat kita lebih baik, pasti syaithon tidak akan senang dan membisikan ke dalam hati kita untuk menolak nasihat tersebut.

SOLUSInya: sadarlah tentang hal ini dan mohon perlindungan dari Allah SWT.

Yang kedua adalah hawa nafsu, yang diantaranya ada ego dan kenyamanan.

Kadang ego juga menguasai diri kita, saat ada nasihat diri kita merasa direndahkan. Terlepas apakah yang memberi nasihat maksudnya apa, namun saat mental kita kuat, kita bisa fokus pada apa yang dikatakan, jika bermanfaat kita ambil, jika tidak kita biarkan.

SOLUSInya: pertama perkuat mental, karena ego yang mudah terancam adalah ego yang rentan.  Yang kedua, tetap berprasangka baik bahwa pemberi nasihat maksudnya baik, dia peduli dan sayang dengan kita.

Kemudian, saat ada nasihat, pikiran bawah sadar akan menghubungkan dengan tindakan, tindakan menghubungkan dengan capek dan susah, sehingga nasihat akan memicu si pemalas dalam diri kita berontak.

Si pemalas yang ada dalam diri kita sadar, bahwa setiap nasihat akan terhubung dengan capek dan susah, sehingga dia langsung berontak.

SOLUSInya: kita sadar bahwa "diri kita yang lain" yaitu si pemalas tidak suka dengan nasihat. Untuk itu Anda harus memunculkan "diri kita yang lain" yaitu si rajin dan positif untuk menerima nasihat itu.

Popular Posts