Ibarat kata pepatah rambut sama hitam tapi hati berlainan.
Demikian itu keadaan perilaku manusia pada umumnya. Walau si manusia kelihatannya
baik, tapi pendapat dan pikirannya berbeda beda. Rukun, dan menciptakan
kerukunan adalah suatu hal sangat fundamental untuk dipahami dan diupayakan
oleh semua pihak. Kita bisa lihat biar mereka berada dalam satu partai, tetap
berselisih tanpa rukun , dan menciptakan kerukunan tak mungkin bersatu pasti
gontok gontokan. Biar orang berada dalam satu etnis, tetap saja berbeda
pendapat tanpa rukun dan menciptakan kerukanan tidak mungkin bersatu. Bahkan
berada dalam satu agamapun tetap saja ribut, kadang kadang agamanya itu sendiri
dipeributkan, aneh, begitu nyatanya, tanpa rukun, dan menciptakan kerukunan
bisa bisa pemeluknya bisa murtad dari agamanya. Nah apabila dibawa ke scope
nasional, lebih luas lagi permasalahan, beda suku, beda agama, beda kultur,
beda geograpi wong deso wong kuto, beda pendidikan, beda harta tahta jadi
cenderung akan timbul perbedaan. Dan selagi perbedaan ada dimana, disitu akan
timbul perpecahan disitu akan perlu upaya rukun dan menciptakan kerukunan di
optimalkan secara merata di kalangan masyarakat.
Apakah Rukun, dan Menciptakan Kerukunan mendatangkan manfaat atau mudhorot?
Mulai dari individu individu
dalam anggota keluarga rukun dan menciptakan kerukunan itu harus dibina sejak
dini. Akhlak anggota keluarga dalam satu bahasa harus dapat menerima dan
memahami manisnya suasana rukun, dan menciptakan kerukunan adalah sudah menjadi
jiwa masing masing anggota keluarga. Bila anggota masyarakat di level rukun
tetangga dan rukun warga sudah paham tentang rukun dan bagaimana rukun adalah
sudah menjadi bagian dalam kehidupan, menciptakan kerukunan dalam scope
nasional bukanlah hal yang tidak mungkin. Dalam hal rukun dan menciptakan
kerukunan bukan tidak ada dalil acuan hukumnya, ikuti berikut ini. Allah
berfirman,
Innamaaal muminuuna ikhwatun fa-ashlihuu bayna akhawaykum
waittaquu allaaha la'allakum turhamuuna [49:10]
Sesungguhnya Orang-orang beriman itu bersaudara. Maka itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) diantara saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.
Nah Anda ingin mendapat rahmat Allah berbuat rukunlah. Tidak
itu saja, kita lihat apa sabda rasulullah SAW tentang hal ini,
tuftachu abwabul jannah kulla yaumits nainin wa khomisin
fayughfiru fii dzalikal yaumaini likulli 'abdin la yusyriku billahi syaian illa
man baina akhihi syachna u fayuqolu andhiru hadzayni chatta yash tholicha
Sabda rasulullahSAW, dibuka pintu-pintu surga setiap hari
senin dan kamis , maka diampuni dalam demikian kedua hari itu setiap hamba
kecuali yang syirik pada Allah walau sedikit, kecuali orang yang diantara
saudaranya ada dendam. Dikatakan, menunggulah kalian pada keduanya sampai
keduanya berdamai. ( Abu Daud )
Jadi amat sangat berbahayanya orang yang tidak rukun, di
dunianya tidak tentram, di akhiratnya tidak bisa masuk surga akibatnya kena
siksa. Melihat dalil dan hukum diatas, Apakah Rukun, dan Menciptakan Kerukunan mendatangkan manfaat atau mudhorot? Semoga menjadi bahan renungan.
Baca juga:
Bagaimana menciptakan kerukunakan.
Bagaimana mewujudkan kerukunan dalam keluarga
Bagaimana membina anak yang mandiri dan berakhlak
No comments:
Post a Comment