'cookieChoices = {};' Nasihat Islami Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga.: Revolusi oleh David Van Reybrouck

Friday, December 13, 2024

Revolusi oleh David Van Reybrouck

 



( Lihat deskripsi dibawah )


Ulasan Buku: Revolusi oleh David Van Reybrouck – Sebuah Perspektif Baru tentang Perjuangan Kemerdekaan


Revolusi karya David Van Reybrouck adalah salah satu buku yang patut mendapat perhatian, khususnya bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah perjuangan bangsa-bangsa yang pernah terjajah. Buku ini tidak hanya menawarkan narasi historis, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang peran revolusi dalam membentuk dunia modern. Van Reybrouck, yang dikenal atas karya monumentalnya tentang sejarah Kongo (Congo: The Epic History of a People), kembali menghadirkan sebuah mahakarya yang mengupas sisi kompleks dari revolusi.


Isi dan Gaya Penulisan


Buku Revolusi berfokus pada dinamika kolonialisme dan perjuangan kemerdekaan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan gaya penulisan naratif yang hidup, Van Reybrouck menggabungkan riset mendalam, wawancara langsung, dan perspektif orang-orang yang menjadi saksi sejarah. Pendekatan ini membuat pembaca tidak hanya belajar tentang fakta, tetapi juga merasakan emosi dan semangat perjuangan para tokoh yang diceritakan.


Salah satu bagian yang menarik perhatian adalah ketika penulis mengupas detail revolusi Indonesia. Van Reybrouck menyajikan bagaimana perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan tidak hanya sekadar perang fisik, tetapi juga perlawanan budaya, politik, dan ekonomi. Ia menggambarkan peran tokoh-tokoh besar seperti Soekarno, Hatta, dan Tan Malaka, serta memberi ruang bagi cerita rakyat biasa yang sering luput dari perhatian.


Pesan Utama Buku


Buku ini menekankan bahwa revolusi adalah fenomena yang kompleks. Ia bukan sekadar pergantian kekuasaan, tetapi perubahan mendalam dalam masyarakat yang mencerminkan aspirasi, pengorbanan, dan trauma sebuah bangsa. Van Reybrouck juga mengingatkan kita akan pentingnya memahami sejarah dari sudut pandang yang berbeda, khususnya dari sisi bangsa yang tertindas.


Dalam konteks global, Revolusi menggarisbawahi bagaimana perjuangan kemerdekaan yang terjadi di berbagai belahan dunia saling terkait. Misalnya, dampak revolusi di Asia dapat memicu gelombang perjuangan di Afrika dan Amerika Latin.


Mengapa Buku Ini Penting?


Bagi pembaca Indonesia, buku ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan panjang yang penuh pengorbanan. Buku ini juga menginspirasi kita untuk melihat bahwa semangat revolusi tetap relevan, terutama dalam menghadapi tantangan modern seperti ketidakadilan sosial, korupsi, dan ketimpangan ekonomi.


Bagi dunia, buku ini adalah seruan untuk lebih menghargai nilai kebebasan dan kedaulatan setiap bangsa. Revolusi bukan hanya milik masa lalu; ia adalah proses yang terus berlangsung, membentuk dunia yang lebih adil dan setara.


Sorotan nya terhadap Konferensi Asia-Afrika

Dengan menggambarkan Konferensi Asia-Afrika sebagai momentum penting dalam sejarah dunia, Van Reybrouck mengingatkan pembaca bahwa solidaritas internasional adalah kekuatan utama dalam melawan penindasan global. Bandung menjadi simbol bahwa negara-negara kecil pun bisa membentuk sejarah dan menginspirasi dunia, asalkan bersatu dengan tujuan yang jelas dan tekad yang kuat.


Melalui lensanya, Bandung tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Indonesia, tetapi juga menjadi milik dunia—sebuah peringatan bahwa perubahan besar sering kali dimulai dari langkah-langkah kecil yang penuh keberanian.


Dalam Revolusi, David Van Reybrouck secara khusus menyoroti Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955 sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah dekolonisasi global. Ia menggambarkan konferensi ini bukan hanya sebagai pertemuan politik, tetapi juga sebagai pernyataan tegas solidaritas antarnegara yang baru merdeka atau sedang memperjuangkan kemerdekaannya.


Bandung Sebagai Pusat Inspirasi


Van Reybrouck menguraikan bahwa Konferensi Asia-Afrika adalah simbol kebangkitan global dari negara-negara bekas koloni yang selama ini diabaikan oleh kekuatan besar dunia. Di Bandung, para pemimpin dari 29 negara Asia dan Afrika—termasuk Soekarno, Nehru (India), dan Zhou Enlai (China)—berkumpul untuk menyatakan bahwa mereka memiliki suara dalam tata dunia yang selama ini didominasi oleh Barat.


Bagi diplomat Asia dan Afrika, konferensi ini menjadi ajang saling belajar dan memperkuat keyakinan bahwa perjuangan melawan kolonialisme tidak hanya bisa dilakukan melalui kekuatan militer, tetapi juga melalui diplomasi dan aliansi internasional. Van Reybrouck mencatat bahwa suasana di Bandung penuh semangat optimisme, meskipun para peserta datang dari latar belakang yang sangat beragam—baik secara politik, agama, maupun budaya.


Pengaruh Jangka Panjang


Van Reybrouck menekankan bahwa Konferensi Asia-Afrika di Bandung memiliki dampak yang jauh melampaui era 1950-an. Ia mengilhami lahirnya Gerakan Non-Blok pada tahun 1961, yang menjadi platform bagi negara-negara dunia ketiga untuk menolak terjebak dalam persaingan Perang Dingin antara blok Barat (AS) dan blok Timur (Uni Soviet). Bandung menunjukkan kepada dunia bahwa negara-negara kecil memiliki kekuatan kolektif untuk menantang dominasi kekuatan besar.


Ia juga mencatat bagaimana konferensi ini mendorong gelombang diplomasi antarbenua yang berfokus pada solidaritas dan kesetaraan. Banyak diplomat Asia dan Afrika yang hadir di Bandung kemudian menjadi tokoh kunci dalam perjuangan kemerdekaan di negara masing-masing atau dalam organisasi internasional seperti PBB.


Konferensi dan Semangat Revolusi


Dalam konteks buku Revolusi, Konferensi Asia-Afrika menjadi simbol bahwa perjuangan kemerdekaan tidak pernah berhenti pada deklarasi kemerdekaan suatu negara. Sebaliknya, perjuangan itu terus berlanjut dalam upaya membangun dunia yang lebih adil dan setara. Van Reybrouck memuji keberanian dan visi para pemimpin di Bandung, yang berhasil menjadikan konferensi ini sebagai panggung global pertama bagi negara-negara Asia dan Afrika untuk mengklaim hak mereka atas kedaulatan dan martabat.


Kesimpulan


Revolusi oleh David Van Reybrouck adalah bacaan yang menginspirasi dan menggugah pikiran. Dengan memadukan sejarah, politik, dan kisah manusia, buku ini membawa kita memahami arti perjuangan dan kemerdekaan secara lebih mendalam. Sebuah buku yang wajib dibaca bagi siapa saja yang ingin memahami dunia dari perspektif yang lebih luas dan kaya akan empati.


Jika Anda mencari bacaan yang tidak hanya informatif, tetapi juga menginspirasi, Revolusi adalah pilihan yang tepat. Setelah membaca buku ini, mungkin Anda akan melihat perjuangan bangsa-bangsa dengan cara yang berbeda dan lebih menghargai nilai kebebasan yang kita nikmati hari ini.



Deskripsi Produk

ISBN: 9781324073697

ISBN-10: 1324073691

Available: 9th April 2024

Format: Hardcover

Language: English

Number of Pages: 656

Audience: General Adult

Publisher: WW Norton & Co

Country of Publication: US

Dimensions (cm): 23.5 x 15.88 x 4.45

Weight (kg): 0.98


On a sunny Friday morning in August 1945, a handful of people raised a homemade cotton flag and, on behalf of 68 million compatriots, announced the birth of a new nation. With the fourth largest population in the world, inhabiting islands that span an eighth of the globe, Indonesia became the first country to rid itself of colonial rule after World War II.

In this vivid history, renowned scholar and celebrated author of Congo David Van Reybrouck captures a period of extraordinary tumult and chaos to tell the story of Indonesia's momentous revolution, known as the "Revolusi." Encompassing several hundred years of history, he details the formation of the Dutch East Indies, the Japanese invasion that followed, and the young rebels who engaged in armed resistance once the occupation ended. British and Dutch troops were sent to restore order and keep peace, but instead ignited the first modern war of decolonization. America, too, became embroiled with the Indonesians' fierce struggle for freedom. That struggle inspired independence movements in Asia, Africa, and the Arab world, especially in the wake of Indonesia's monumental 1955 Bandung Conference, the first global conference without the West. The whole world had become involved in Revolusi, and the whole world was changed by it.

Drawing on hundreds of interviews and eyewitness testimonies, David Van Reybrouck turns this vast and complex story into an utterly gripping narrative, written with remarkable historical clarity and filled with tragedy and passion. A landmark history, Revolusi cements Indonesia's struggle for independence as one of the defining dramas of the twentieth century and entirely reframes our understanding of post-colonialism.

Revolusi - US - 9781324073697 - Buku original Periplus yang diimpor langsung dari penerbit dan tersegel rapih.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts