Hari pertama Rubah sebagai presiden Hutan Raya Taman Hijau dimulai dengan gegap gempita. Para hewan muda bersorak gembira, yakin bahwa hari-hari indah akan segera datang. Rubah berdiri di atas batu besar, berbicara dengan suara lantang.
"Mulai hari ini, hutan kita akan berubah menjadi tempat yang lebih baik. Tapi untuk mewujudkannya, aku butuh kerja sama kalian semua!"
Rubah mulai memberi perintah. Ia meminta hewan-hewan untuk mengumpulkan buah, daun, dan kayu dengan alasan akan membangun gudang makanan besar. Tupai, kelinci, dan monyet bekerja keras, tanpa menyadari bahwa hasil kerja mereka sebagian besar dibawa ke sarang pribadi Rubah.
Sementara itu, burung hantu Sigi mengamati dengan hati-hati. Ia menyadari bahwa Rubah hanya sibuk mengumpulkan kekayaan untuk dirinya sendiri, bukan untuk hutan. Ketika Sigi mencoba memperingatkan hewan-hewan lain, mereka menanggapinya dengan skeptis.
"Burung hantu tua, kau hanya iri karena Rubah lebih pandai dari kamu!" kata seekor tupai.
Namun, masalah mulai muncul. Makanan yang dijanjikan melimpah justru semakin sulit ditemukan. Rubah mengatakan bahwa ini karena hewan-hewan tidak bekerja cukup keras. Ia mulai memberlakukan aturan ketat:
Hewan yang tidak bekerja akan dihukum.
Setiap minggu, semua harus menyerahkan sebagian hasil kerja mereka ke "pemerintah."
Para hewan yang semula mendukung Rubah mulai merasa kecewa, tetapi mereka takut untuk melawan. Rubah mengandalkan beberapa serigala lain sebagai "penjaga keamanan," yang bertugas menjaga ketertiban—atau lebih tepatnya, mengintimidasi siapa pun yang berani mengkritiknya.
Alya Edisi Logo QueeNY dan KingNY
Pelajaran Episode 2:
- Kekuasaan yang tidak diawasi dapat dengan mudah disalahgunakan.
- Ketakutan dan kebodohan dapat membuat masyarakat terus terjebak dalam situasi yang tidak adil.
Pertanyaan:
Akankah burung hantu Sigi menemukan cara untuk membuka mata para penghuni hutan tentang kebohongan Rubah? Dan bagaimana hewan-hewan akan bersatu untuk menghadapi tirani?
Nantikan kisah ini di episode berikutnya!
No comments:
Post a Comment