Mukena Bordir Songket Dewasa Jumbo Katun Mikro Premium - BUKA
Masuklah kalian dalam Islam secara keseluruhan , demikian sebagian firman Allah. Di ayat lain Allah berfirman bila kita beriman pada sebagian ayat, dan tidak iman sebagian ayat Allah menghukum itu kafir haq. Maka itu dalam praktek nya, memang sebagian manusia itu ada yang terang terangan tidak menerima Alquran dan Alhadis sebagai kitab suci disebut orang tidak beriman atau bahasa agama nya kafir, atau ada yang lebih parah lagi musyrik dan ada lagi munafikun. Tiga terakhir ini mereka kekal di neraka. Sementara sebagai orang beriman pada kenyataannya ,ada yang menganiaya diri sendiri,ada yang sedang sedang saja dalam menjaga keamanan nya dan yang mempersungguh. Tiga golongan orang beriman yang perlu Anda paham : Anda berada dimana.
Coba kita memahami ada apa penjelasan Surat Fatir Ayat 34.
Uraian tentang tiga golongan orang beriman dalam Surat Fatir adalah penjelasan yang sangat mendalam dan relevan. Berikut adalah uraian lebih lanjut untuk memperjelas:
Allah menyebutkan bahwa orang-orang yang mewarisi Al-Qur'an, yaitu umat Islam, terbagi menjadi tiga kelompok:
Zhalimun li nafsihi (orang yang menganiaya dirinya sendiri):
Mereka adalah orang beriman tetapi melakukan pelanggaran terhadap perintah Allah, seperti meninggalkan kewajiban, melakukan dosa besar, atau maksiat yang terus diulang.
Namun, iman mereka tetap ada, walaupun sangat lemah.
Mereka akan menghadapi hisaban berat, bahkan dihukum di neraka untuk waktu yang lama.
Muqtashid (orang yang moderat):
Mereka menjalankan kewajiban agama dan menjauhi dosa besar, tetapi masih mungkin melakukan dosa kecil.
Mereka bertobat dan memperbaiki diri sebelum wafat.
Hisab mereka akan mudah, karena amal baik mereka lebih dominan.
Sabiqun bil khairat (orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan):
Mereka adalah orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah dengan amal ibadah yang sempurna, menjaga sunnah, dan menjauhi dosa sepenuhnya.
Mereka termasuk golongan yang akan langsung masuk surga tanpa hisab.
Proses Hisab dan Kesengsaraan di Neraka
Golongan pertama (zhalimun li nafsihi) disebutkan akan mengalami azab di neraka. Dalam hadis disebutkan bahwa:
Mereka akan merasakan siksaan sesuai kadar dosa mereka.
Disebut jahanamiyyin, yaitu orang-orang yang beriman tetapi harus melewati neraka sebagai konsekuensi pelanggaran mereka. Yang lamanya dineraka, tidak ada cerita yang sebentar. Bila sehari di akhirat sama dengan 1000 tahun atas bilangan didunia, tak terbayang kan siksa neraka yang menimpa nya. Bila siksanya selama masa hisaban dan masa hisaban umpama sehari masa akhirat, apa jadi nya, sementara kita hidup di dunia cuma seratus tahun dunia, kita masih tergoda sehingga tidak sungguh beribadah. Suatu bayaran yang amat mahal dan sia-sia.
Dengan rahmat Allah SWT,
Rasulullah SAW bersabda, "Akan dikeluarkan dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman seberat biji sawi." (HR. Bukhari dan Muslim).
Proses Pengangkatan dari Neraka ke Surga
Setelah waktu yang sangat lama, atas rahmat Allah, mereka yang masih memiliki iman sekecil apa pun akan dikeluarkan dari neraka. Proses ini dijelaskan dalam banyak riwayat, antara lain:
Pengangkatan oleh Malaikat:
Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa malaikat diperintahkan untuk mencari di neraka orang-orang yang masih memiliki sedikit iman. Mereka diangkat dan dibawa ke tepi sungai di surga.
Disiram dengan Air Kehidupan:
Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa mereka disucikan dengan air kehidupan, sehingga tubuh mereka kembali seperti tanaman yang tumbuh subur setelah tersiram air hujan.
Mengarahkan Pandangan ke Surga:
Mereka tidak dapat melihat surga hingga Allah mengarahkan pandangan mereka ke sana. Ini adalah bentuk penghormatan terakhir sebelum mereka masuk ke dalamnya.
Ucapan Syukur di Surga (Fatir: 34)
Setelah masuk surga, mereka mengucapkan:
"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun, Maha Mensyukuri."
Ucapan ini mencerminkan:
Hilangnya segala penderitaan:
Kesedihan di dunia, termasuk kesulitan hidup, ujian, dan dosa-dosa, sudah tidak ada lagi.
Kesengsaraan di neraka telah berakhir.
Kesadaran akan rahmat Allah:
Mereka masuk surga bukan semata karena amal, tetapi karena ampunan dan rahmat Allah yang Maha Besar.
Allah bahkan menghargai amal kecil yang dilakukan di dunia.
Rasa syukur yang mendalam:
Mereka memuji Allah atas nikmat terbesar, yaitu keselamatan di akhirat.
Pelajaran dari Ayat Ini
Keselamatan tergantung pada rahmat Allah:
Meski manusia berusaha beramal, rahmat Allah adalah kunci utama keselamatan di akhirat. Oleh karena itu, kita harus memperbanyak doa dan tawakal
Pentingnya menjaga iman:
Iman, sekecil apa pun, akan menjadi penyelamat. Namun, iman harus diperkuat dengan amal soleh dan taubat.
Surga adalah tempat penuh syukur:
Penghuni surga akan terus memuji Allah atas nikmat yang diberikan, mengajarkan kita untuk membiasakan syukur sejak di dunia.
Disamping itu hendak nya kita adalah orang memahami agama ini memahami Alquran dan Alhadis lewat Ilmu mangkul. Ilmu Mangkul yang kami maksudkan disini —pemindahan ilmu dari guru ke murid melalui sanad yang tersambung hingga Rasulullah SAW—adalah tradisi keilmuan Islam yang sangat penting. Ini memastikan ajaran agama tetap otentik dan tidak terdistorsi oleh opini atau interpretasi bebas yang tidak memiliki dasar.
Kesimpulan
Kisah penghuni surga yang bersyukur dalam ayat 34 Surat Fatir adalah bukti betapa besar rahmat Allah. Disini orang iman yang tergolong jahanamiyin sebab pelanggaran, ketika diangkat dengan rakhmat Allah dimasukkan ke surga, mengucapkan syukur pada Allah dengan ucapan
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَۗ اِنَّ رَبَّنَا لَغَفُوْرٌ شَكُوْرٌۙ
"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun, Maha Mensyukuri."
Tidak terbayang betapa syukur nya mereka , setelah melalui proses penyiksaan tiada tara, dengan keimanan yang sedikit bisa dimasukkan ke surga Allah berkat rahmat Allah SWT.
Pemahaman ini harus disampaikan dengan sanad ilmu yang sahih (mangkul), agar umat Islam memahami bahwa agama tidak sekadar logika, tetapi memiliki akar yang jelas hingga Rasulullah SAW. Maka, ilmu ini harus terus diajarkan dengan benar agar tidak hilang dari generasi ke generasi.
Dengan keterangan diatas semoga kita waspada menjaga keimanan kita semua jangan sampai tergolong orang iman yang menganiaya dirinya sendiri, sehingga masuk surga lewat proses siksa neraka beratus ratus tahun, gara gara hanya menguber kesenangan yang sedikit di dunia umpama bahagiapun sejak lahir sampai ajal hanya dinikmati kurang lebih seratus tahun. Barakallahu fikuum.
No comments:
Post a Comment