'cookieChoices = {};' Nasihat Islami Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga.

Sunday, February 24, 2019

Hati-hati Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah


Memahami, Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan





Waktu  dalam keadaan  Di Puncak Kejayaan ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka Utamakan jaga  Keyakinan




Ini ,
Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan menurut Agama Islam.
Pasti banyak sumberinformasi
dan wejangan meramut keimanan ada banyak didapatkan dan bisa jadilebih informatif . Disini
semata-mata melengkapi informasi dan
nasehat yang telah ada, mungkin berguna buat keluarga atau masyarakat
Seterusnya , seperti ini . Masalah iman dan tidak imannya seseorang, disini, adalah ukuran Allah SWT dan Rasul
SAW, bukan pikiran manusia, orang Islam tau itu.
Manusia tidak bisa memvonis orang itu iman atau tidak iman, jadi
jangan salah mengerti , sebab umumnya kita tau, itu urusan Allah.
Hindari meniru plesetan orang-orang yang
tidak ingin orang yang memeluk agama Islam itu bersatu, sengaja
dibikin gaduh. Kita sekedar berkewajiban
menasihati, agar orang mau beriman .
Adapun kriteria orang iman dan tidak iman adalah menurut
Allah dan Rasul berdasarkan apa yang telah ditentukan
didalam Alquran dan Alhadist . Kalau iman dan tidak imannya orang, secara pribadi, nanti ketika akhir
hayatnya , sebab setiap orang bisa berubah, sekarang iman akan datang mungkin tidak iman, sekarang tidak iman mungkin besok
waktu akhir hayatnya dia jadi orang iman, siapa sangka.
Sebagai orang biasa kita mustahil memaksakan agar orang beriman, itu, tidak, karena petunjuk Allah itu adalah urusan
Allah, maka itu kita orang Islam sakdermo , dengan cara dan irama yang
baik, tata krama sambil menjaga
perasaan orang. Enggan beriman , urusan
setiap orang pada Allah, kewajiban kita amar
makruf sudah dilaksanakan.
Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan

Bagaimana, Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan




Waktu  dalam keadaan  Di Puncak Kejayaan ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka Utamakan jaga  Keyakinan
Buat yang beragama Islam , iman dan tidak
iman secara person menjadi hal utama , sebab diyakini garis-garis ketentuan Allah yang
sudah tercatat didalam
Alquranul Karim dan tidak bisa diganti sampai hari kiamat, pasti terjadi dan tidak meleset.
Bahwa tempat kehidupan itu ada dua, di dunia dan di akhirat. Di alam
fana ini cuma sesaat dan sebagai tempat ujian ummat manusia , buat menetapkan
tempatnya di akhirat . Bila sukses
melalui ujian hidup dengan baik rewardnya di surga dengan kekal , dan bila dia gagal, maka
punishment dalam neraka. Sebagian, setelah proses di
neraka ada juga yang bisa masuk surga, tapi sebagian besar
selamanya didalam neraka. Padahal ukuran lamanya di neraka,
ahqoban, satu ahqob mencapai tigapuluhjuta tahun dunia, keterangan ahli hadist.
Maha Suci Allah. Berjuanglah
pada tali Allah, Jangan sampai mampir di neraka .
Nyatanya kondisi zaman nya , now,
membentuk manusia bergejala tidak kuat menghadapi cobaan hidup, seperti
sekarang. Semua ingin direngkuh. Harta dengan keragamannya secara kuantitas
dan kualitas tampil dipermukaan, dengan penampilannya membikin orang setiap orang sangat ingin memilikinya , eager. Seakan-akan Allah menjadikan rahasia isi
perut bumi akan dikeluarkan semua.
Tak ayal lagi, seperti gayung bersambut,
semua orang betul-betul
welcome dengan bersemangat , betapa agar bisa memiliki fashion baru,
gaya baru, trend baru .
Alangkah baiknya Orangnya berbuat bijak , tidak
baik semua ingin di gapai , padahal akan ada lagi yang baru terus
begitu, ilmu Allah itu tidak ada habisnya . Dan tak ada yang abadi
di permukaan bumi, berita jeleknya , semua akan
dihisab di hadapan Allah Swt.
Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan


Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan Buat Review




Waktu  dalam keadaan  Di Puncak Kejayaan ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka Utamakan jaga  Keyakinan
Zaman kini, istilah kekini kinian sebagai suatu
keagungan. Kini dimana-mana tidak
saja di kota di desa pun orang mempersungguh mencukupi keperluan kehidupannya cenderung tanpa ampun ,
dan tak mengenal waktu. Tak jelas antara anugerah atau
siksaan atau penglulu dari Allah.
Pameran tanpa batas “, menggampangkan produsen melariskan hasil produksinya. Fabrikan tanpa
harus terlalu bersusah payah memamerkan hasil produksinya.
Dari mulai busana, mobil, rumah , perhiasan sampai gadget yang paling akhir, begitu keluar langsung
di sabet, semua orang menjadi di buat bangga mempunyai produk baru . Perantara
IT ' membenarkan' tingkah laku seperti
itu se olah-olah suatu yang ‘wah’.
Kelakukan yang tidak ada titik jenuh,
siapa saja , baik yang punya uang maupun yang tidak punya uang,
segala cara di tempuh. Produknya juga begitu, diproduksi dengan segala cara, ada cara halal
maupun tidak , yang ingin memilikinya juga dengan segala cara, ada yang legal, ada yang tidak
peduli.
Orang-orang , seakan-akan sudah
tidak merenungkan hakikat hidup ini. Di
tengah-tengah kompetisi hidup yang keras dalam meraih
tingkat kehidupan, berusaha memperoleh pengakuan predikat baru yang
lebih tinggi level social nya dalam masyarakat, tanpa sadar. Sampai tidak
memperdulikan kaidah agama sendiri? Ini adalah
Sekedar Informasi dan Nasehat Menjaga Keimanan.
Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan
Janganlah seperti itu. Selagi kita meyakini agama Islam, itu adalah
petunjuk Allah yang benar, dan Alquran itu adalah petunjuk kebenaran tentunya kebiasaan kita, hendaknya disesuaikan dengan hukum itu. Apalagi kita berdoa. 'Wahai Tuhanku
anugerahilah padaku di dunia kebahagiaan dan di akhirat kebahagiaan dan jagalah aku dari siksa neraka'. Rabbana atina fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah wa
qina azaban nar. Itu cara Islam menjaga keimanan, berdoa, mohon di bimbing Allah untuk
urusan dunia dan akhirat.

Bagaimana selanjutnya


Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan  



Waktu  dalam keadaan  Di Puncak Kejayaan ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka Utamakan jaga  Keyakinan
Harus menyadari bahwa diri kita
manusia cenderung berbuat kesalahan ,
sebab itu menjaga diri , menata hati dan mempertimbangkan
beramal solih , itu, bisa meramut keimanan. Keimanan disini adalah keyakinan kita terhadap kebenaran agama Islam
yang kita peluk. Mengawalnya , agar kita tetap beramal tunduk dengan
garis-garis Allah yang telah terperinci
dengan jelas dalam bentuk ayat-ayat di Alquran.
Namun sebagai makhluk manusia hampir tak
bisa mengelak dari salah atau perbuatan dosa , baik
kesalahan yang tidak disengaja maupun terpaksa berdosa, dosa kecil dan dosa besar dan
macam dosa lainnya. Nau’dzubillah mudah mudahan kita diampuni dari dosa. Tiada kata berhenti untuk selalu solat
taubat dan jangan pernah putus asa mengambil ke utamaan solat
tasbih. Insya Allah Yang maha pengampun memaafkan dosa kita.
Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan
Allah telah mengisyaratkan :
Berlomba-lombalah kamu sekalian mencari pengampunan dari Tuhan kalian dan
berlomba-lombalah mencari tempat surga, yang surga itu lebih luas dari ibarat bumi dan langit,
yang disediakan buat orang yang bertaqwa. Adapun orang yang bertaqwa, adalah orang-orang
yang infak dia, baik keadaan longgar, kaya maupun keadaan sempit, atau miskin, dan juga orang
yang bisa menahan marah dan memilih memaafkan manusia. Pada orang-orang yang mau infak
dalam keadaan longgar dan sempit, menahan marah dan memaafkan manusia itulah orang-orang
yang berbuat baik, Allah senang kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS.3 : 133-
136)
Jadi orang-orang yang bertaqwa itu adalah orang-orang yang berlomba-lomba mencari
pengampunan Allah dan berlomba-lomba mencari surga. Dan merekalah yang mampu berbuat
baik yaitu mau infak atas rejeki yang mereka peroleh berapapun besarnya dan dia dalam
keadaan kecukupan, atau dia waktu memperoleh rejeki itu cuma sedikit dan dalam keadaan
miskin. Berbuat baik lainnya adalah dia bisa menahan marah walaupun sebenarnya dia mampu
dan pantas berbuat marah terhadap orang yang menganiaya dirinya, namun tidak dilakukannya
dan memilih tidak marah. Termasuk dia memaafkan orang lain, yang sebenarnya dia pantas tidak
memaafkannya atas perbuatan orang lain itu.
Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan
Dan tergolong orang-orang yang berbuat baik itu adalah orang-orang ketika berbuat dosa
besar dan dosa-dosa kecil sekalipun , dia ingat pada Allah, dia minta ampun pada Allah , dia
menyadari, dia tahu kalau itu dosa, dia tau kalau hanya Allah yang mengampuni dosa manusia,
kemudian dia yang berbuat dosa setelah bertaubat, dia tidak mau mengulangi dosa-dosa itu
lagi.Memang tidak ada orang bisa mengampuni dosa kecuali Allah SWT. Allah menegaskan,
mereka akan mendapatkan pengampunan dengan penuh rachmat dan dibalas dengan
kebahagiaan yang sempurna, yaitu surga yang indah dan nikmat, itulah reward Allah atas
perbuatan baik mereka, keindahan dan kenikmatan surga itu, yang belum pernah terpikir atau
terangan-angan manusia, tentang apapun itu.
Perbuatan berbuat baik sangat banyak penjabaran secara detail, keimanan mu yang kuat akan
meneranginya. Setiap insan hendaknya selalu mempertimbangkan hal ini, sebelum dia berucap,
bersikap, berbuat. Dan bertanya pada dirinya, ‘ apakah yang akan aku lakukan ini ada
pahalanya atau tidak?’ Kadang-kadang baik bagi manusia belum tentu baik disisi Allah.
Banyak-banyaklah berbijaksana.


Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan Buat Review, mengambil Hikmahnya.




Waktu  dalam keadaan  Di Puncak Kejayaan ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka Utamakan jaga  Keyakinan
Belajarlah dari pengalaman hidup
sendiri, jadikan pelajaran dari pengalaman hidup orang lain, dan juga pengalaman
hidup orang-orang zaman dulu sebelum Nabi SAW, bagaimana hakikat hidup, agar
bisa meramut keimanan.
Keluarlah kalian jalan-jalanlah di permukaan bumi, perhatikanlah bagaimana akibat orang yang tidak mau taat kepada
Allah, itu telah terjadi pada ummat sebelum kalian. ( QS.3:137 ). Belum juga sampai di akhirat, di
dunia sudah kena siksaan dari Allah, seperti kaumnya nabi Nuh yang menentang, kaumnya
nabi Luth yang menentang, dan banyak lagi. Karena dari ulah yang melanggar peraturan Allah, hanya
sebab tidak bisa menjaga hawa nafsu,
mereka dapat siksa Allah, sangat menyakitkan . Hanya
karena gemerlap dengan barang baru trend baru yang menimbulkan sangat ingin memiliki . Hanya karena melihat peluang bisnis yang
menggiurkan dan ternyata benar ,
sehingga memilih resiko tidak peduli peringatan
Allah. Zaman sekarangpun begitu juga, bencana Allah
tidak berhenti , sudah dirasakan , tapi manusianya mengalihkan , ‘menyalahkan’ alam dan alam, padahal siapa yang menciptakan alam semesta ini,
siapapun tau pasti Allah Rabbal Alamin , dan tentu akan terus berlanjut begitu hingga
akhir dari bumi ini. Allah menciptakan
bahwa, semua manusia ada masa jaya nasihat menjaga keimanan.
Bila bukan dia orang, yang meninggalkan
kekayaannya , tentu hartanya yang akan meninggalkan dia. Tidak ada yang
abadi di dunia, apalagi hanya tubuh ini, harta , jabatan dan tahta ini, itu tidak.
Kicauan orang biasa yang solih dan sederhana, ‘wis cape ngelumpukke
bondo, matek, bondone, bojone, anak-anake dadi rebutan wong lio, awake neng Gusti Allah
kere’ , Gustiiiii emoh aku. Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah, wa qina
azaban nar.
Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan
Suatu contoh , bahwa satu-satunya
manusia ada masa puncaknya , bahwa saat terjadi




Waktu  dalam keadaan  Di Puncak Kejayaan ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka Utamakan jaga  Keyakinan


perang Uhud, diwaktu ini orang-orang pasukan Nabi kalah
perang melawan balatentara Abu Lahab kafir-quraisy. Pasukan orang-
iman kucar-kacir , sampai suara nabi memanggil-manggil jangan lari tidak di
indahkanlagi. Tapi , malah suara syaithon membisik-bisikkan kalau
Nabi sudah terbunuh yang terdengar. Namanya orang berperang pasti menguras tenaga, capek, waswas, lelah, sedih, khawatir, kecewa merasa berdosa, campur aduk
menjadi satu. Hingga turunlah ayat ini.
Kamu jangan merasa lemah jangan merasa susah karena kamu orang yang luhur karena kamu
orang iman, dengan dasar keimananmu, kamu ditolong Allah didunia dan akhiratmu. (QS.3 :
139)
Memang kalian kalah sekarang, tapi orang yang tidak iman itu, dulu pernah kalah
seperti kalian. Jadi buat apa susah jangan sedih. Aku ( Allah)
demikian itu caraku, memutar hari diantara manusia, dan semua
manusia ada masa peaknya. Kadang Kala menang kadang kala kalah, terkadang senang
kadang susah, kadang-kadang kaya kadang
miskin, kadang-kadang untung kadang rugi.
Dari peristiwa itu dapat diketahui kalau seluruh manusia ada masa jayanya , ini nasehat menjaga
keimanan. Oleh sebab itu pandai-pandailah memanfaatkan
ketika kita ada di masa jaya.
Jadi sebelum perang uhud, ada perang badar dimana balatentara iman menang , hingga 70 orang bala tentara lawan terbunuh, dan tujuh puluh orang di tawan.
Melihat dahsyatnya perang badar itu, banyak
orang tidak beriman masuk Islam, termasuk
didalamnya orang-orang munafiqun, ikut dompleng
di bikin-bikin iman memeluk agama Islam.
Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan
Demikian melemahkannya perbuatan
mereka atas kebijakan Nabi, tapi tak ada yang mengetahuinya . Nah pada
waktu peperangan uhud ini hikmahnya Allah menunjukkan pada orang iman keberadaan orang yang munafiqun seperti Abdulah bin
Ubay bin Salul cs bersama teman-temannya. Selanjutnya , hal Allah menjadikan orang iman itu ada yang meninggal syahid, karena
pada waktu pertempuran badar, ada sebagian yang tidak bisa menyertai
bertempur merasa kecewa ingin wafat
seperti saudaranya yang ikut perang badar. Waktu ini Allah mengingatkan , kalian
dulu waktu pertempuran badar tidak mengambil bagian perang, merasa menyesal , ingin
wafat seperti saudaramu, nah sekarang ini Allah menetapi
doa kalian ada yang mati
syahid dalam perang uhud, maka itu jangan susah.
Allah mengungkap cerita para nabi
dulu sampai nabi SAW, tidaklah hanya sebagai kisah atau
sejarah untuk sekedar asal tau , namun didalamnya ada
‘bayan’, ada penjelasan, ada hikmah, ada materi , bobot nilai dari kisah yang dapat dibuat pedoman bagi ummat Islam .
Waktu dalam keadaan Di Puncak Kejayaan , Itu semua Ujian dari Allah , maka Utamakan jaga Keyakinan
Karena itu bergembiralah
sebagai penganut Muslim , agama sebagai Rachmatan lil alamin.
Demikianlah, kehidupan itu sendiri adalah ujian , Allah yang
menjadikan hidup dan kematian untuk
mencoba mana diantara kalian yang beramal baik ( QS.67
:2), tidak ketika susah saja disebut cobaan tapi ketika sehat itu adalah cobaan , malahan yang
menggelincirkan .
Membiasakan ingat akan mati , ingat
neraka dan surga , akan menimbulkan
sikap zuhud bagi hamba Allah.
Hati yang
zuhud adalah tabiat yang memandang secara sederhana atas
nikmat keduniawian yang dimiliki. Jadilah orang yang menjadi ahli syukur dan ahli sobar
yang menghantarkanmu ke surga yang bahagia
dan abadi , dinten sing mboten wonten pungkasanne, hari yang tidak ada akhirnya.



Waktu  dalam keadaan  Di Puncak Kejayaan ,  Itu semua  Ujian dari Allah  , maka Utamakan jaga  Keyakinan
Barokah Allah. Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam .

Saturday, February 23, 2019

Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup


Apa Itu Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup


 Semata-mata suatu   Berita  dan  Saran ,bagaimana  Merawat   Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup




Artikel Ini , Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup cara Islam .
Pasti banyak sumber cara
dan petuah meramut keyakinan ada banyak
tersedia dan bisa jadilebih informatif . Adapun ini
sekedar melengkapi informasi dan
nasehat yang telah ada, mungkin berguna buat
masyarakat atau keluarga
Sebelumnya , begini . Masalah iman dan tidak imannya seseorang, disini, adalah ukuran Allah SWT dan Rasul
SAW, bukan pikiran manusia, orang Muslim tau itu.
Manusia tidak bisa menghukumi orang itu iman atau tidak iman, jadi
jangan suka salah paham , karena umumnya kita tau, itu urusan Allah.
Jangan mengikuti plesetan orang-orang yang
tidak ingin orang yang menganut agama Islam itu bersatu, sengaja
dibikin gaduh. Manusia sakdermo berkewajiban
mengajak , agar orang mau beriman .
Adapun kriteria orang iman dan tidak iman adalah berdasarkan
Allah dan Rasul melalui apa yang telah digariskan
menurut Kitab Suci Alquran dan Alhadist. Kalau iman dan tidak imannya orang, secara pribadi, kelak ketika akhir
hidupnya, karena setiap orang bisa berubah, hari
ini iman besok mungkin tidak iman, sekarang tidak iman mungkin besok
waktu akhir hidupnya dia jadi orang iman, siapa tau .
Sebagai manusia biasa kita mustahil memaksakan agar orang beriman, itu, tidak, karena hidayah itu adalah urusan
Allah, sebab itu kita orang Islam sakdermo , dengan cara dan irama yang
baik, tata krama sambil menjaga
perasaan orang. Tidak mau beriman , masalah
dia pada Allah, kewajiban kita mengajak sudah dilaksanakan. Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup

Mengambil Sari Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup

 Semata-mata suatu   Berita  dan  Saran ,bagaimana  Merawat   Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Siapapun yang beragama Islam , iman dan tidak
iman secara person hal yang mustahak , karena diyakini hukum-hukum ketentuan Allah yang
sudah terpatri didalam Kitab Suci Alquran dan tidak bisa dipalsukan sampai hari kiamat, pasti terjadi dan haq .
Bahwa kehidupan itu ada dua, di dunia dan di akhirat. Di dunia hanya mampir dan sebagai kancah
ujian ummat manusia , untuk menetapkan
rumahnya di hari akhir . Kalau sukses
melalui ujian hidup dengan bagus rumah
akhiratnya di surga dengan abadi , dan kalau dia gagal, maka
punishment dalam neraka. Sebagian, setelah di godhok di
neraka ada juga yang bisa masuk surga, tapi sebagian besar abadi didalam neraka. Padahal ukuran berapa lama di neraka,
ahqoban, satu ahqob mencapai tigapuluhjuta tahun dunia, keterangan ahli hadist.
Subhanallah . Berpegang teguhlah
pada tali Allah, Jangan sampai kecemplung di neraka
jahanam.
Nyatanya keadaan abadnya , now,
membuat makhluknya bertendensi
tidak mampu menghadapi godaan hidup, seperti
sekarang. Apapun itu ingin direngkuh. Harta dengan keragamannya secara kuantitas
dan kualitas tampil dipermukaan, dengan ronanya membikin orang setiap orang bersemangat ingin
mempunyainya, eager. Seolah-olah Allah menjadikan rahasia isi
bumi akan ditunjukkan semua.
Tak ayal lagi, seperti gayung bersambut,
semua orang betul-betul
welcome dengan bersemangat , bagaimana agar bisa memiliki barang baru ,gaya baru, fashion baru, trend baru .
Seharusnya Orangnya bersikap arif , tidak
baik semua mau di rengkuh , padahal akan ada lagi yang baru terus
begitu, ilmu Allah itu tidak ada habisnya . Dan tak ada yang langgeng
di permukaan bumi, berita buruknya , semua akan ditanya di hadapan Allah Swt. Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup

Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup Ulasan


 Semata-mata suatu   Berita  dan  Saran ,bagaimana  Merawat   Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Zaman kini, istilah kekini kinian sebagai suatu
keagungan. Sekarang dimana tempat tidak
saja di kota di desa pun orang sibuk mencukupi
kebutuhan kehidupannya cenderung tanpa dipikir ,
dan tak ada batas waktu. Tak jelas antara anugerah atau
siksaan atau penglulu dari Allah.
Parade tanpa batas “, memudahkan produsen melariskan hasil produksinya. Fabrikan tanpa
harus terlalu bersusah payah membuat pameran hasil produksinya.
Dari mulai busana, mobil, rumah , perhiasan sampai gadget yang paling akhir, seketika muncul langsung
di sabet, semua orang menjadi di buat bangga
memakai produk baru . Perantara
teknologi mengaminkan prilaku seperti
itu sebagai suatu nilai yang ‘wah’.
Prilaku kehidupan yang tidak terbatas ,
siapa saja , baik yang punya uang maupun yang tidak punya uang,
segala cara di tempuh. Produknya juga begitu, diproduksi dengan segala cara, ada cara halal
maupun tidak , yang ingin memilikinya juga dengan segala cara, ada yang legal, ada yang tidak
peduli.
Orang-orang , seakan-akan sudah
tidak memikirkan hakikat hidup ini. Di antara persaingan hidup yang keras dalam memacu tingkat kehidupan, berusaha mendapatkan pengakuan predikat baru yang
lebih tinggi level social nya dalam masyarakat, tanpa sadar. Sampai tidak
memperdulikan syariat agama sendiri? Ini adalah
Sekedar Informasi dan Nasehat Menjaga Keimanan. Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Janganlah seperti itu. Selama kita meyakini agama Islam, itu adalah
petunjuk Allah yang benar, dan Alquran itu adalah petunjuk kebenaran tentunya
ucapan dan perbuatan kita, hendaknya disesuaikan dengan hukum itu. Apalagi kita berdoa. 'Wahai Tuhanku berilah padaku di dunia kebahagiaan dan di akhirat kebahagiaan dan jagalah aku dari siksa neraka'. Rabbana atina fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah wa
qina azaban nar. Itu cara Islam menjaga keimanan, berdoa, mohon di bimbing Allah untuk
urusan dunia dan akhirat.

Cara selanjutnya Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup 

 Semata-mata suatu   Berita  dan  Saran ,bagaimana  Merawat   Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Sebaiknya menyadari kalau kita manusia lebih dekat pada berbuat kekeliruan,
karena itu menjaga diri , menata hati dan memikirkan beramal solih , itu, bisa menjaga keimanan. Keimanan disini adalah keyakinan kita terhadap kebenaran agama Islam
yang kita peluk. Menjaganya , agar kita tetap beramal sesuai dengan
garis-garis Allah yang telah terperinci
dengan terang dalam bentuk ayat-ayat di Alquran. Akan tetapi sebagai makhluk manusia hampir tak
bisa mengelak dari perbuatan salah atau dosa , baik dosa yang tidak disengaja maupun terpaksa berdosa, dosa kecil dan dosa besar dan
macam dosa lainnya. Nau’dzubillah semoga kita
dijagadari dosa. Tiada kata putus asa untuk selalu solat
taubat dan jangan pernah berhenti mengambil ke utamaan solat
tasbih. Insya Allah Yang maha pengampun memaafkan dosa kita.
Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Allah telah berfirman :
Berlomba-lombalah kamu sekalian mencari pengampunan dari Tuhan kalian dan
berlomba-lombalah mencari tempat surga, yang surga itu lebih luas dari ibarat bumi dan langit,
yang disediakan buat orang yang bertaqwa. Adapun orang yang bertaqwa, adalah orang-orang
yang infak dia, baik keadaan longgar, kaya maupun keadaan sempit, atau miskin, dan juga orang
yang bisa menahan marah dan memilih memaafkan manusia. Pada orang-orang yang mau infak
dalam keadaan longgar dan sempit, menahan marah dan memaafkan manusia itulah orang-orang
yang berbuat baik, Allah senang kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS.3 : 133-
136)
Jadi orang-orang yang bertaqwa itu adalah orang-orang yang berlomba-lomba mencari
pengampunan Allah dan berlomba-lomba mencari surga. Dan merekalah yang mampu berbuat
baik yaitu mau infak atas rejeki yang mereka peroleh berapapun besarnya dan dia dalam
keadaan kecukupan, atau dia waktu memperoleh rejeki itu cuma sedikit dan dalam keadaan
miskin. Berbuat baik lainnya adalah dia bisa menahan marah walaupun sebenarnya dia mampu
dan pantas berbuat marah terhadap orang yang menganiaya dirinya, namun tidak dilakukannya
dan memilih tidak marah. Termasuk dia memaafkan orang lain, yang sebenarnya dia pantas tidak
memaafkannya atas perbuatan orang lain itu. Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Dan tergolong orang-orang yang berbuat baik itu adalah orang-orang ketika berbuat dosa
besar dan dosa-dosa kecil sekalipun , dia ingat pada Allah, dia minta ampun pada Allah , dia
menyadari, dia tahu kalau itu dosa, dia tau kalau hanya Allah yang mengampuni dosa manusia,
kemudian dia yang berbuat dosa setelah bertaubat, dia tidak mau mengulangi dosa-dosa itu
lagi.Memang tidak ada orang bisa mengampuni dosa kecuali Allah SWT. Allah menegaskan,
mereka akan mendapatkan pengampunan dengan penuh rachmat dan dibalas dengan
kebahagiaan yang sempurna, yaitu surga yang indah dan nikmat, itulah reward Allah atas
perbuatan baik mereka, keindahan dan kenikmatan surga itu, yang belum pernah terpikir atau
terangan-angan manusia, tentang apapun itu.
Perbuatan berbuat baik sangat banyak penjabaran secara detail, keimanan mu yang kuat akan
meneranginya. Setiap insan hendaknya selalu mempertimbangkan hal ini, sebelum dia berucap,
bersikap, berbuat. Dan bertanya pada dirinya, ‘ apakah yang akan aku lakukan ini ada
pahalanya atau tidak?’ Kadang-kadang baik bagi manusia belum tentu baik disisi Allah.
Banyak-banyaklah berbijaksana.

Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup Ulasan, mengambil Hikmahnya.


 Semata-mata suatu   Berita  dan  Saran ,bagaimana  Merawat   Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Ambil hikmah dari pengalaman hidup
sendiri, belajarlah dari pengalaman hidup orang lain, dan juga pengalaman
hidup orang-orang zaman dulu sebelum Nabi SAW, bagaimana hakikat hidup, agar
bisa menjaga keimanan.
Keluarlah kalian melihat lihatlah di permukaan bumi, perhatikanlah bagaimana akibat orang yang tidak mau tunduk kepada
Allah, itu telah terjadi pada ummat sebelum kalian. ( QS.3:137 ). Belum juga sampai di akhirat, di
dunia sudah kena siksaan dari Allah, seperti kaumnya nabi Nuh yang menentang, kaumnya
nabi Luth yang menentang, dan banyak lagi. Sebab dari ulah yang melanggar larangan Allah, hanya karena tidak mampu menjaga hawa nafsu,
mereka dapat azab Allah, bukan kepalang . Oleh
karena terbius dengan barang baru trend baru yang
memicu sangat ingin memiliki . Cuma karena melihat kesempatan bisnis yang
kesan menguntungkan dan kenyataannya hasil ,
sehingga nekat tidak peduli peringatan
Allah. Mirip dulu sekarangpun sama juga, bencana Allah dimana mana , sudah terbukti , tapi manusianya
dibutakan , ‘menyalahkan’ alam dan alam, padahal siapa yang menciptakan alam semesta ini,
Siapa lagi pasti Tuhan semesta alam , dan tentu akan terus begitu sampai
akhir dari dunia ini. Allah menjadikan
bahwa, semua manusia ada masa topnya nasihat menjaga keimanan.
Seandainya bukan dia orang, yang meninggalkan hartanya , tentu kekayaannya yang akan meninggalkan dia. Tidak ada yang langgeng di dunia, apalagi cuma tubuh ini,
bondo , pangkat dan kekuasaan ini, itu tidak. Gumaman orang biasa yang solih dan sederhana, ‘wis cape ngelumpukke
bondo, matek, bondone, bojone, anak-anake dadi rebutan wong lio, awake neng Gusti Allah
kere’ , Gustiiiii emoh aku. Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah, wa qina
azaban nar. Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Sebagai gambaran , bahwa satu-satunya
orang ada masa topnya, bahwa ketika terjadi

 Semata-mata suatu   Berita  dan  Saran ,bagaimana  Merawat   Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup


perang Uhud, kala ini orang-orang pasukan Nabi kalah
perang terhadap balatentara Abu Lahab kafir-quraisy. Pasukan orang-
iman kucar-kacir , sampai suara nabi memanggil-manggil jangan lari tidak di
dengar lagi. Sebaliknya , malah suara syaithon membisik-bisikkan kalau
Nabi sudah terbunuh yang terdengar. Seperti biasanya orang berperang pasti menguras tenaga, lelah , capek, waswas, khawatir, sedih, kecewa
merasa berdosa , campur aduk
menjadi satu. Hingga turunlah ayat ini.
Kamu jangan merasa lemah jangan merasa susah karena kamu orang yang luhur karena kamu
orang iman, dengan dasar keimananmu, kamu ditolong Allah didunia dan akhiratmu. (QS.3 :
139)
Kalau kalian kalah sekarang, tapi orang yang tidak iman itu, dulu pernah kalah
seperti kalian. Karena itu jangan susah jangan sedih. Aku ( Allah)
demikian itu caraku, membuat putaran hari diantara manusia, dan setiap
manusia ada masa puncaknya . Kadang menang kadang kalah, kadang-kadang senang
kadang susah,kadang kaya kadang
miskin, kadang-kadang untung kadang rugi.
Dari peristiwa itu dapat diketahui kalau semua manusia ada waktu peaknya, ini nasehat menjaga
keimanan. Karena itu bersikap bijaklah memanfaatkan
ketika kita ada di masa jaya.
Jadi sebelum perang uhud, ada perang badar dimana pasukan
Nabi berhasil menang , hingga tujuhpuluh orang pasukan
musuh terbunuh, dan tujuh puluh orang di tawan.
Melihat dahsyatnya perang badar itu, banyak
orang tidak beriman memeluk Islam, termasuk disitu orang-orang munafiqun, ikut dompleng pura-pura iman masuk Islam. Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Betapa melemahkannya perbuatan
mereka atas kebijakan Nabi, tapi tak ada yang tau . Nah pada
waktu perang uhud ini hikmahnya Allah
memperlihatkan pada orang iman keberadaan orang yang munafiqun seperti Abdulah bin
Ubay bin Salul cs bersama teman-temannya.
Berikutnya, adapun Allah menyebabkan orang iman itu ada yang mati syahid, ceritanya
ketika waktu perang badar, ada sebagian yang tidak bisa menyertai
peperangan merasa kecewa ingin meninggal
seperti temannya yang ikut
peperangan badar. Sekarang Allah mengenangkan , kalian
dulu waktu pertempuran badar tidak terlibat perang, merasa menyesal , ingin mati seperti saudaramu, nah sekarang ini Allah menuruti
permohonan kalian ada yang meninggal secara
syahid dalam perang uhud, maka itu tak usah sedih .
Allah memfirmankan cerita para nabi
dulu sampai nabi SAW, bukanlah hanya sebagai cerita atau
sejarah untuk sekedar diketahui , namun didalamnya ada
ada penjelasan, ada hikmah, dari cerita yang dapat dibuat
petunjuk bagi ummat Islam . Semata-mata suatu Berita dan Saran ,bagaimana Merawat Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Sebab itu bersyukurlah menjadi pemeluk Islam , agama sebagai Rachmatan lil alamin.
Jadi , hidup itu adalah ujian , Allah yang
menciptakan kehidupan dan mati untuk
mencoba mana diantara kalian yang berbuat baik ( QS.67
:2), bukan saat menderita saja
dikatakan cobaan tapi waktu sukses itu adalah cobaan , bahkan yang
menggelincirkan .
Membiasakan ingat akan kematian , ingat surga neraka, akan menumbuhkan
sikap zuhud bagi hamba Allah.
Hati yang
zuhud adalah tabiat yang memandang secara sederhana atas
nikmat keduniaan yang dimiliki. Jadilah orang yang menjadi ahli syukur dan ahli sobar
yang menghantarkanmu ke surga yang nikmat
dan kekal , dinten sing mboten wonten pungkasanne, hari yang tidak ada akhirnya.
 Semata-mata suatu   Berita  dan  Saran ,bagaimana  Merawat   Kepahaman Agama,dalam cobaan senang dan susahnya hidup
Silahkan . Allah Maha Pengampun pada hambanya yang
beriman .

Popular Posts