'cookieChoices = {};' Nasihat Islami Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga.: Misteri Makanan yang Diharamkan Nabi Ya'qub dan Ujian Orang Yahudi kepada Rasulullah ﷺ

Tuesday, February 11, 2025

Misteri Makanan yang Diharamkan Nabi Ya'qub dan Ujian Orang Yahudi kepada Rasulullah ﷺ

 


  



ARRA - Sarimbit Raudhah

Pengantar

Surat Ali ‘Imran ayat 93 menjelaskan tentang makanan yang diharamkan bagi Bani Israil, bukan karena aturan dalam Taurat, tetapi karena nazar Nabi Ya'qub عليه السلام sendiri. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ ditanya oleh sekelompok orang Yahudi mengenai hal ini. Mereka ingin menguji apakah beliau benar-benar seorang nabi dengan menanyakan sesuatu yang hanya diketahui oleh para ulama mereka. Rasulullah ﷺ pun menjawab dengan fakta sejarah yang tidak mungkin diketahui kecuali oleh seorang utusan Allah.

Salah satu poin menarik dari peristiwa ini adalah penyakit yang diderita oleh Nabi Ya'qub عليه السلام, yaitu ‘irq al-nasa (sciatica). Penyakit ini menyebabkan nyeri yang luar biasa, sehingga beliau bernazar untuk meninggalkan makanan dan minuman yang paling disukainya—daging serta susu unta—jika Allah menyembuhkannya.

Mengapa orang-orang Yahudi menanyakan hal ini? Apakah mereka benar-benar mencari kebenaran atau sekadar menguji kenabian Rasulullah ﷺ? Dan bagaimana sains modern menjelaskan penyakit yang diderita Nabi Ya'qub عليه السلام? Artikel ini akan membahas kisah ini lebih dalam.


Misteri di Balik Surat Ali 'Imran Ayat 93

Allah ﷻ berfirman dalam Surat Ali 'Imran ayat 93:

كُلُّ ٱلطَّعَامِ كَانَ حِلًّۭا لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسْرَٰٓءِيلُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ مِن قَبْلِ أَن تُنَزَّلَ ٱلتَّوْرَىٰةُ ۚ قُلْ فَأْتُوا۟ بِٱلتَّوْرَىٰةِ فَٱتْلُوهَآ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

"Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) atas dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah (Muhammad), ‘Maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah jika kamu orang-orang yang benar’.” (QS. Ali 'Imran: 93)

Ayat ini menjelaskan bahwa sebelum Taurat diturunkan, Nabi Ya’qub عليه السلام (yang juga disebut Israel) pernah mengharamkan beberapa makanan untuk dirinya sendiri. Hal ini bukan karena perintah dari Allah, melainkan sebagai bentuk nazar pribadinya.

Namun, orang-orang Yahudi saat itu berusaha menutupi fakta ini dan mengklaim bahwa beberapa makanan memang diharamkan oleh agama sejak awal, padahal itu berasal dari nazar Nabi Ya’qub. Oleh karena itu, Allah ﷻ menantang mereka untuk menghadirkan Taurat dan membuktikan klaim mereka, yang tentu saja mereka tidak bisa lakukan.


Orang Yahudi Menguji Kenabian Rasulullah ﷺ

Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, sekelompok orang Yahudi datang kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya:

"Wahai Abu al-Qasim, kabarkan kepada kami makanan apa yang diharamkan oleh Israil (Ya’qub) atas dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan?"

Mereka bertanya bukan untuk mencari kebenaran, tetapi untuk menguji apakah Rasulullah ﷺ benar-benar seorang nabi. Mereka yakin bahwa hanya para ulama Yahudi yang mengetahui kisah ini. Jika Rasulullah ﷺ bisa menjawabnya dengan benar, itu berarti beliau memang utusan Allah.

Maka, Rasulullah ﷺ bersabda:

"Wahai orang-orang Yahudi! Aku bertanya kepada kalian dengan nama Allah yang telah menurunkan Taurat kepada Musa, apakah kalian tahu bahwa Israil (Ya'qub) pernah mengalami sakit yang parah dan lama? Karena penyakitnya yang berat, ia bernazar kepada Allah bahwa jika Allah menyembuhkannya, ia akan mengharamkan makanan dan minuman yang paling ia sukai. Makanan yang paling ia sukai adalah daging unta, dan minuman yang paling ia sukai adalah susu unta. Pernahkah kalian mendengar hal ini?"

Orang-orang Yahudi itu pun terdiam, lalu mereka mengakui:

"Ya, kami pernah mendengar itu."

Dengan jawaban ini, mereka tidak bisa lagi menyangkal kenabian Rasulullah ﷺ.


Penyakit Nabi Ya’qub عليه السلام: Sciatica (‘Irq al-Nasa)

Dalam hadis di atas, disebutkan bahwa Nabi Ya’qub عليه السلام menderita penyakit ‘irq al-nasa. Dalam istilah medis modern, ini dikenal sebagai sciatica, yaitu nyeri saraf skiatik yang menjalar dari punggung bawah ke kaki.

Gejala Sciatica (‘Irq al-Nasa):

Nyeri yang Menjalar – Biasanya mulai dari punggung bawah, melewati pinggul, paha, dan bisa mencapai kaki.

Kesemutan atau Mati Rasa – Terjadi di sepanjang jalur saraf skiatik.

Lemah Otot – Kaki atau betis terasa lemah, terutama saat berjalan atau berdiri lama.

Nyeri yang Memburuk – Bisa bertambah parah ketika duduk lama, batuk, atau bersin.


Penyebab utama penyakit ini bisa berupa saraf kejepit, hernia diskus, atau peradangan pada tulang belakang.

Mengapa Nabi Ya’qub عليه السلام Mengharamkan Daging dan Susu Unta?

Saat sakit, Nabi Ya’qub عليه السلام mungkin merasa bahwa konsumsi daging dan susu unta memperburuk kondisinya. Oleh karena itu, ia bernazar bahwa jika Allah menyembuhkannya, ia akan berhenti mengonsumsi makanan yang paling disukainya ini.

Namun, Bani Israil kemudian menjadikan ini sebagai aturan agama, padahal itu hanya nazar pribadi Nabi Ya’qub. Allah menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa semua makanan halal bagi mereka sebelum Taurat diturunkan, kecuali yang diharamkan oleh Nabi Ya’qub untuk dirinya sendiri.


Kesimpulan: Ujian bagi Nabi dan Kejujuran Rasulullah ﷺ

Peristiwa ini menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi tidak bertanya untuk mencari kebenaran, tetapi untuk menguji Rasulullah ﷺ. Mereka berharap beliau tidak bisa menjawabnya, sehingga mereka bisa menolak kenabiannya. Namun, ketika Rasulullah ﷺ memberikan jawaban yang benar, mereka tidak bisa menyangkalnya.

Di sisi lain, kisah ini juga mengajarkan bahwa tidak semua yang dianggap haram oleh suatu kelompok benar-benar berasal dari syariat Allah. Terkadang, ada aturan yang berasal dari budaya, kebiasaan, atau nazar pribadi seseorang yang kemudian berkembang menjadi tradisi yang dianggap bagian dari agama.

Dengan demikian, kisah ini tidak hanya membuktikan kenabian Rasulullah ﷺ tetapi juga memberikan pelajaran penting dalam memahami hukum Allah ﷻ dan sejarah syariat yang sebenarnya.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts