'cookieChoices = {};' Nasihat Islami Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga.

Tuesday, November 26, 2024

Merenung tentang Rezeki: Mengapa Syukur itu Penting?

 





MUKENA PRADA HAWWAA ORI PREMIUM BEST SELLER - BUKA


Rezeki adalah salah satu anugerah terbesar dari Allah yang kerap kita nikmati tanpa menyadarinya. Bagi banyak orang, rezeki sering kali diidentikkan dengan harta atau materi, padahal rezeki mencakup segala hal yang bermanfaat bagi kehidupan kita—kesehatan, keluarga, teman, hingga ketenangan hati. Dalam Islam, sikap syukur sangat ditekankan sebagai cara untuk menjaga keberkahan rezeki dan mendekatkan diri kepada Allah. Tapi, mengapa syukur itu begitu penting?


1. Syukur Membuka Pintu Keberkahan

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Allah berjanji dalam Al-Qur’an:


" (QS. Ibrahim: 7)


Syukur adalah magnet keberkahan. Ketika kita mensyukuri apa yang telah Allah berikan, kita mengakui keesaan dan keagungan-Nya. Ini adalah bentuk ibadah yang tidak hanya menambah nikmat, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual kita dengan Sang Pencipta.


2. Syukur Menjaga Hati dari Keluh Kesah


Dalam kehidupan sehari-hari, mudah bagi kita untuk terjebak dalam keluhan. Penghasilan yang terasa kurang, pekerjaan yang membosankan, atau masalah hidup lainnya bisa membuat hati gelisah. Namun, syukur mengajarkan kita untuk melihat sisi baik dari setiap keadaan. Dengan merenungi rezeki yang telah diberikan, kita menyadari betapa banyaknya nikmat yang sering terlupakan.


3. Syukur sebagai Refleksi Keimanan


Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, semua urusannya adalah kebaikan baginya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu pun baik baginya." (HR. Muslim)


Syukur bukan hanya tentang menerima yang baik, tetapi juga menerima dengan lapang dada segala ketetapan Allah, baik yang menyenangkan maupun yang sulit. Ini adalah tanda keimanan yang kokoh.


4. Syukur Menguatkan Kesehatan Jiwa


Secara psikologis, rasa syukur membawa kedamaian dan kebahagiaan. Ketika kita fokus pada apa yang kita miliki, bukan apa yang kita inginkan, kita mengurangi tekanan mental dan rasa tidak puas. Syukur membantu kita menjalani hidup dengan hati yang lebih ringan, menjauhkan dari kecemasan dan iri hati.


5. Cara Praktis untuk Bersyukur


Agar rasa syukur menjadi bagian dari kehidupan, kita dapat memulainya dengan langkah-langkah sederhana:


Menghitung Nikmat: Luangkan waktu setiap hari untuk merenungkan nikmat yang telah Allah berikan, mulai dari hal kecil seperti udara segar hingga keluarga yang menyayangi kita.


Berbagi Rezeki: Salah satu cara mensyukuri rezeki adalah dengan membagikannya kepada mereka yang membutuhkan. Sedekah adalah wujud nyata rasa syukur.


Berdoa dan Memuji Allah: Ucapkan "Alhamdulillah" atas setiap nikmat, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.


Menggunakan Rezeki dengan Bijak: Nikmat yang kita terima harus digunakan di jalan kebaikan, bukan untuk hal-hal yang mendatangkan murka Allah.



Penutup


Syukur bukan sekadar ucapan, melainkan sikap hati yang terus menerus sadar akan kasih sayang Allah. Dengan bersyukur, kita tidak hanya menjaga keberkahan rezeki, tetapi juga memperkuat jiwa dan raga. Dalam setiap rezeki yang kita terima, selalu ada tanda cinta Allah yang mengingatkan kita untuk terus mendekat kepada-Nya.


Mari, kita merenung sejenak dan bertanya pada diri sendiri: Sudahkah aku bersyukur hari ini?

Monday, November 25, 2024

Bila besok Ibu Tiada



Film "Bila Esok Ibu Tiada" adalah drama keluarga Indonesia yang disutradarai oleh Rudy Soedjarwo dan dirilis pada 14 November 2024. Ceritanya menggambarkan perjuangan seorang ibu, Rahmi (diperankan oleh Christine Hakim), yang harus melanjutkan hidup bersama keempat anaknya setelah suaminya, Haryo (Slamet Rahardjo), meninggal. Kehilangan ini tak hanya membawa duka, tetapi juga memunculkan konflik lama di antara anggota keluarga.

Hijabwanitacantik - Segi Empat Emily Scarf Polycotton Jumbo | Jilbab Syari

BUKA





Ranika (Adinia Wirasti), anak sulung, harus mengambil tanggung jawab besar untuk menjaga keberlangsungan keluarga, yang memicu ketegangan dengan adik-adiknya. Rangga (Fedi Nuril) merasa kurang dihargai karena belum bekerja tetap, sementara Rania (Amanda Manopo) menjalin hubungan dengan seseorang yang memiliki keterkaitan dengan Ranika. Di sisi lain, Hening (Yasmin Napper) menyimpan rahasia yang semakin memperumit keadaan. Film ini menyentuh nilai-nilai cinta, pengorbanan, dan pentingnya persatuan keluarga di tengah ujian hidup.


Jika tertarik, film ini saat ini diputar di berbagai bioskop di Indonesia.


"Bila Esok Ibu Tiada" menggambarkan nilai cinta dan pengorbanan melalui perjuangan sang ibu, Rahmi, yang menjadi pilar utama keluarga setelah suaminya meninggal. Sepeninggal Haryo, Rahmi tak hanya menghadapi kehilangan pasangan, tetapi juga harus menyatukan keluarganya yang mulai retak oleh konflik tersembunyi. Dalam perannya, Rahmi menunjukkan cinta tanpa syarat dan kesabaran dalam membimbing anak-anaknya di tengah kesulitan.


Pengorbanan yang dilukiskan dalam film ini melibatkan keputusan Ranika, anak sulung, untuk mengambil alih tanggung jawab besar. Ia harus memimpin keluarga, sering kali mengesampingkan kebutuhannya sendiri, bahkan saat hubungannya dengan adik-adiknya, terutama Rangga dan Rania, menjadi tegang. Ini mencerminkan bagaimana cinta kadang datang dengan beban berat yang harus dipikul demi orang tercinta.


Ujian hidup utama adalah rasa kehilangan yang mendalam, baik atas kematian ayah mereka maupun ketidakharmonisan yang muncul akibat tuntutan hidup. Konflik internal di keluarga mulai terbongkar, seperti kecemburuan Rangga terhadap perhatian yang lebih kepada Ranika, hubungan asmara Rania yang rumit, dan rahasia Hening yang memengaruhi kepercayaan keluarga. Semua ini menguji kesatuan mereka.


Film ini menggugah hati dengan menunjukkan bahwa di balik konflik, ada cinta yang menyatukan. Pengorbanan setiap anggota keluarga menjadi pelajaran bahwa persatuan hanya dapat dicapai ketika setiap individu berusaha untuk memahami, memaafkan, dan mencintai tanpa pamrih.


Film ini sangat menyentuh dan relevan sebagai pembelajaran hidup, mengingatkan kita bahwa keluarga adalah tempat untuk kembali, meski penuh dengan tantangan.

Popular Posts