Film "Bila Esok Ibu Tiada" adalah drama keluarga Indonesia yang disutradarai oleh Rudy Soedjarwo dan dirilis pada 14 November 2024. Ceritanya menggambarkan perjuangan seorang ibu, Rahmi (diperankan oleh Christine Hakim), yang harus melanjutkan hidup bersama keempat anaknya setelah suaminya, Haryo (Slamet Rahardjo), meninggal. Kehilangan ini tak hanya membawa duka, tetapi juga memunculkan konflik lama di antara anggota keluarga.
Hijabwanitacantik - Segi Empat Emily Scarf Polycotton Jumbo | Jilbab Syari
Ranika (Adinia Wirasti), anak sulung, harus mengambil tanggung jawab besar untuk menjaga keberlangsungan keluarga, yang memicu ketegangan dengan adik-adiknya. Rangga (Fedi Nuril) merasa kurang dihargai karena belum bekerja tetap, sementara Rania (Amanda Manopo) menjalin hubungan dengan seseorang yang memiliki keterkaitan dengan Ranika. Di sisi lain, Hening (Yasmin Napper) menyimpan rahasia yang semakin memperumit keadaan. Film ini menyentuh nilai-nilai cinta, pengorbanan, dan pentingnya persatuan keluarga di tengah ujian hidup.
Jika tertarik, film ini saat ini diputar di berbagai bioskop di Indonesia.
"Bila Esok Ibu Tiada" menggambarkan nilai cinta dan pengorbanan melalui perjuangan sang ibu, Rahmi, yang menjadi pilar utama keluarga setelah suaminya meninggal. Sepeninggal Haryo, Rahmi tak hanya menghadapi kehilangan pasangan, tetapi juga harus menyatukan keluarganya yang mulai retak oleh konflik tersembunyi. Dalam perannya, Rahmi menunjukkan cinta tanpa syarat dan kesabaran dalam membimbing anak-anaknya di tengah kesulitan.
Pengorbanan yang dilukiskan dalam film ini melibatkan keputusan Ranika, anak sulung, untuk mengambil alih tanggung jawab besar. Ia harus memimpin keluarga, sering kali mengesampingkan kebutuhannya sendiri, bahkan saat hubungannya dengan adik-adiknya, terutama Rangga dan Rania, menjadi tegang. Ini mencerminkan bagaimana cinta kadang datang dengan beban berat yang harus dipikul demi orang tercinta.
Ujian hidup utama adalah rasa kehilangan yang mendalam, baik atas kematian ayah mereka maupun ketidakharmonisan yang muncul akibat tuntutan hidup. Konflik internal di keluarga mulai terbongkar, seperti kecemburuan Rangga terhadap perhatian yang lebih kepada Ranika, hubungan asmara Rania yang rumit, dan rahasia Hening yang memengaruhi kepercayaan keluarga. Semua ini menguji kesatuan mereka.
Film ini menggugah hati dengan menunjukkan bahwa di balik konflik, ada cinta yang menyatukan. Pengorbanan setiap anggota keluarga menjadi pelajaran bahwa persatuan hanya dapat dicapai ketika setiap individu berusaha untuk memahami, memaafkan, dan mencintai tanpa pamrih.
Film ini sangat menyentuh dan relevan sebagai pembelajaran hidup, mengingatkan kita bahwa keluarga adalah tempat untuk kembali, meski penuh dengan tantangan.