'cookieChoices = {};' Nasihat Islami Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga.: istighfar
Showing posts with label istighfar. Show all posts
Showing posts with label istighfar. Show all posts

Thursday, March 27, 2025

Setelah Ramadhan jangan lupa senantiasa

 


Setelah Ramadhan Jangan Lupa Silaturahim, Senantiasa Memperbanyak Dzikir dan Doa

Jangan lupa untuk selalu mengingat Allah dalam setiap kesempatan.

Ramadhan telah berlalu, tetapi semangat ibadah tidak boleh surut. Salah satu amalan yang harus terus kita jaga adalah dzikir dan doa. Ramadhan telah melatih kita untuk selalu dekat dengan Allah, dan kebiasaan ini harus tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman:

"Maka ingatlah Aku, niscaya Aku akan mengingatmu." (QS. Al-Baqarah: 152)

Dzikir bukan sekadar ucapan, tetapi bukti kecintaan dan ketergantungan seorang hamba kepada Allah. Setelah Ramadhan, kita harus tetap menjaga hati agar selalu terhubung dengan-Nya.

1. Dzikir sebagai Penyucian Jiwa

Hati manusia mudah dikotori oleh dosa dan kelalaian. Dzikir adalah cara terbaik untuk menyucikan hati dan mengingatkan kita akan tujuan hidup yang sebenarnya. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berdzikir, seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan dzikir, hati menjadi lebih tenang dan terbebas dari keresahan duniawi.

2. Doa sebagai Senjata Seorang Mukmin

Setelah Ramadhan, kita tetap membutuhkan pertolongan Allah dalam setiap langkah kehidupan. Doa adalah senjata utama seorang mukmin yang tidak boleh ditinggalkan. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa." (HR. Tirmidzi)

Jangan ragu untuk berdoa dalam segala keadaan, baik saat senang maupun sulit. Allah selalu dekat dengan hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam memohon.

3. Dzikir yang Dianjurkan Setelah Ramadhan

Setelah Ramadhan, biasakan untuk memperbanyak dzikir, terutama:

  • Dzikir pagi dan petang, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah ﷺ untuk perlindungan dari segala keburukan.
  • Istighfar, sebagai bentuk permohonan ampun atas dosa-dosa kita. Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Sungguh aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam sehari." (HR. Bukhari)
  • Tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir:
    • Subhanallah (Maha Suci Allah)
    • Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
    • Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah)
    • Allahu Akbar (Allah Maha Besar)

4. Keutamaan Orang yang Berdzikir

Dzikir bukan hanya memberikan ketenangan hati, tetapi juga mendatangkan pahala besar. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barang siapa mengucapkan ‘Subhanallahi wa bihamdih’ 100 kali dalam sehari, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, jangan sia-siakan kesempatan untuk terus berdzikir dan mengingat Allah setiap saat.

Kesimpulan

Setelah Ramadhan, jangan biarkan hati kembali lalai. Jadikan dzikir dan doa sebagai bagian dari kehidupan kita agar selalu dekat dengan Allah. Semoga kita termasuk hamba yang senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan dan mendapatkan ketenangan hati serta keberkahan hidup.

"Ya Allah, jadikanlah kami hamba yang senantiasa mengingat-Mu dan memohon kepada-Mu dalam setiap langkah hidup kami."


Wednesday, March 26, 2025

Menyambut Idul Fitri

 


Menyambut Idul Fitri dengan Jiwa yang Bersih

Idul Fitri bukan hanya tentang baju baru, tetapi tentang hati yang kembali suci

Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi setiap Muslim yang telah menjalani ibadah puasa dengan penuh keikhlasan. Namun, kemenangan sejati bukanlah sekadar merayakan dengan hidangan lezat atau pakaian baru, melainkan kembalinya hati yang bersih dan jiwa yang suci.

Makna Idul Fitri yang Sesungguhnya

Kata Idul Fitri bermakna kembali kepada fitrah, yaitu keadaan suci seperti saat kita pertama kali diciptakan. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa Ramadan bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga membersihkan hati dari sifat buruk seperti dengki, sombong, dan dendam. Oleh karena itu, setelah Ramadan berlalu, kita tidak boleh kembali kepada kebiasaan buruk yang merusak kebersihan hati.

Tiga Kunci Menyambut Idul Fitri dengan Jiwa yang Bersih

1. Memperbanyak Istighfar dan Taubat

Idul Fitri adalah momentum untuk benar-benar bersih, tidak hanya dari dosa-dosa kecil, tetapi juga dari kebiasaan yang mengotori hati. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
"Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni"
"Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku." (HR. Tirmidzi)

Dengan istighfar dan taubat yang sungguh-sungguh, kita berharap mendapatkan pengampunan Allah sehingga jiwa kita kembali bersih.

2. Menyambung Silaturahmi dan Memaafkan Sesama

Salah satu sunnah yang dianjurkan di hari Idul Fitri adalah mempererat hubungan dengan keluarga dan sahabat. Allah berfirman:

"Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara kalian." (QS. Al-Anfal: 1)

Memaafkan orang lain bukan hanya meringankan beban di hati, tetapi juga mendatangkan keberkahan dalam hidup. Jangan biarkan dendam atau sakit hati menghalangi kita dari kebahagiaan Idul Fitri yang hakiki.

3. Melanjutkan Amalan Baik Pasca-Ramadan

Puasa tidak berhenti di bulan Ramadan. Rasulullah ﷺ menganjurkan kita untuk melanjutkan puasa enam hari di bulan Syawal:

"Barang siapa berpuasa Ramadan, kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim)

Selain puasa, menjaga kebiasaan shalat malam, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah akan membantu kita mempertahankan kebersihan hati yang telah diperoleh selama Ramadan.

Kesimpulan

Idul Fitri bukan sekadar perayaan, tetapi titik awal kehidupan yang lebih baik. Mari kita sambut hari kemenangan ini dengan hati yang bersih, saling memaafkan, dan tetap istiqamah dalam kebaikan.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba yang kembali kepada fitrah, dengan hati yang lebih suci dan jiwa yang lebih tenang.

Taqabbalallahu minna wa minkum.


Popular Posts