'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.: berbakti
Showing posts with label berbakti. Show all posts
Showing posts with label berbakti. Show all posts

Friday, March 21, 2014

Bocah 8 tahun meramut Ayah

Sekedar Informasi, Menjaga keimanan, Ahklakul karimah, budi luhur,kesehatan, lansia sehat, berita.Selagi Ucapan, Perbuatan dan sikap mengacu pesan Allah dan Rasul, Anda Ditolong Allah.Tip Menjaga Iman Agar Tetap Stabil.bozzbheken.wordpress.com. Akhlakul karimah merupakan akhlak yang baik dan akhlakul mazmumah merupkan akhlak yang.cara menguatkan iman anda, buruk.dakwatuna.com. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-
benarnya takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam. 
nunnytriswardani.blogspot.com, menjaga keimanan diri.e-dakwahsunnah.blogspot.com, menjaga iman kita agar tetap kuat.Budi Luhur, Budi Pekerti, dan Etika dalam Budaya Jawa. dasarnya, 
pendidikan informal dirumah, dikalangan keluarga adalah ditujukan kepada harapan terbaik bagi 
anak asuh. Coba perhatikan ayah atau ibu yang meninabobokkan anak dengan kasih sayang 
melantunkan tembang untuk menidurkan anak , isinya penuh permohonan kepada Sang Pencipta, 
seperti tembang : Tak lelo-lelo ledung, mbesuk gede pinter sekolahe, dadi mister, dokter, insinyur. Pada saat keprihatinan melanda kehidupan dinegeri tercinta ini dan itu sebab pokoknya adalah kemerosotan moral dan hukum yang sulit ditegakkan , kebenaran diplintir , rasa malu hilang entah kemana, mana yang baik mana yang buruk dikaburkan, tata susila tak diperhitungkan.Lalu dimana pula kejujuran? Masalah Kesehatan Utama Pada Lansia.waspada.co.id, yaitu immobility (kurang bergerak), instability (berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh), incontinence (beser buang air kecil dan atau buang air besar), intellectual impairment (gangguan intelektual/dementia), infection (infeksi), impairment of vision and hearing, taste, smell, communication, convalescence, skin integrity (gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit), impaction (sulit buang air besar), isolation (depresi), inanition (kurang gizi), impecunity (tidak punya uang), iatrogenesis (menderita penyakit akibat obat-obatan), insomnia (gangguan tidur), immune deficiency (daya tahan tubuh yang menurun), impotence (impotensi).Wikipedia, lanjut usia, senam bersama, berbagai perlombaan, dan penyerahan paket bantuan bagi orang lanjut usia. Hari Lansia juga diperingati dengan mengadakan seminar dan diskusi .Psikologi Lansia.Psikologi Lansia. Proses menua (lansia) adalah  penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling ber interaksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.pasien Geriatri dan Psikogeriatri yang merupakan bagian dari Gerontologi, yaitu ilmu yang mempelajari segala aspek dan masalah lansia, meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosial, kultural, ekonomi dan lain-lain.


Bocah 8 tahun meramut Ayah.








Seorang diri Bocah 8 tahun meramut Ayah yang terbaring tak berdaya, Ibu pergi entah kemana. Air mata langsung mengalir terharu melihat berita pagi itu. Tak tahan siapapun melihat kejadian itu. Anak lain yang dapat santapan rohani setiap hari belum tentu dapat berbakti seperti itu. Cukup buat pelajaran yang dapat dipetik dari kejadian ini, buat kita semua , anggota keluarga, ayah ibu, suami istri, mayarakat, utamanya buat pimpinan ummat dan pimpinan pemerintah, mengapa kejadian sampai terjadi tanpa dapat dipantau,mengapa tidak ambil perduli,  alangkah sakitnya. Ada
ummat ada rakyat yang menderita, terabaikan, rakyat mencari pemecahan hidup sendiri dalam penderitaan dan tidak berdaya dan dia hanya seorang bocah cilik, alangkah berdosanya semua yang diamanati. Mudah mudahan hanya ini satu satunya yang ada dinegeri ini. Mengerti atau tidak adik ini bahwa perbuatannya adalah amalan yang mulia, perlu dipahami buat anak anak bangsa ini, bagaimana anak supaya bisa belajar berbakti, takdhim dan toat pada kedua orang tua. Juga sebaliknya orang tua juga supaya memahami bahwa anak anak yang dilahirkan adalah tambang emas bagi orang tua di akhirat sepanjang orang tua dapat membina putra putrinya menjadi anak yang solih solihat. Disitulah salah satunya panjang
umur dalam agama. Walaupun orang sudah meninggal tapi pahalanya bertambah terus seperti orang yang masih hidup, berkat amalan anak yang solih solihat. Ini semua kalau kita punya keyakinan yang sama bahwa setelah proses mati manusia akan dihidupkan lagi untuk dihisab, bagi Allah itu mudah walau manusia yang pernah diciptakanNya sangat banyak. Kemudian orang ditentukan dari hasil amalannya akan ditempatkan di sorga atau dineraka " farikum fil jannah wa farikum fis syair", sebagian kamu sekalian akan ditempatkan di sorga dan sebagian kamu akan ditempatkan di neraka, itu haq, artinya pasti dilaksanakan Allah Yang Maha Kuasa. Kejadian hisaban itu sungguh menakutkan, orang dengan urusan dirinya, tidak ingat anak tidak ingat istri, tidak ingat orang yang dicintai. Seandainya semua Muslim mau belajar dengan cara benar kepahaman agamanya, dan agamanya tidak ditinggal di KTP, hal seperti adik Aisyah tidak perlu terjadi. Dan suatu ide, setiap ummat hendaknya ada pemimpin ummat, yang pimpinan ummat itu menyatu dengan dengan ummatnya, mengerti keadaan ummatnya, mengurusi ummatnya, ummatnya juga takdhim kepada pimpinannya tidak saja membina kepahaman agamanya juga membantu kesulitan urusan dunianya. Sementara pimpinan pemerintahan bertindak memfasilitasi kepentingan rakyatnya. Negeri ini damai, sebab semua anak negeri beragama, jangan ada lagi yang "tak menentu" tanpa tahu siapa yang diikuti, siapa panutannya, sehingga tidak bisa diarahkan ataupun di nasehati, jadilah dia berbuat berdasarkan perasaannya sendiri, yang ujung ujungnya merugikan diri sendiri dan orang lain. Terlanjur sudah. Akhirnya tak bisa diurusi. Semoga jadi bahan renungan buat kita semua.


Kini Aisyah sudah bersekolah lagi.

TAS SEKOLAH BAGUS BUAT ANAK BUATAN DALAM NEGERI






Produk Lazada Indonesia












Ini berita berita itu :

Bocah Ini Putus Sekolah Demi Rawat Ayahnya di Atas Becak

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/490056-bocah-ini--putus-sekolah-demi-rawat-
ayahnya-di-atas-becak
VIVAnews - Setiap musim kampanye pemilihan umum tiba, seperti tahun ini, sebagian besar calon
wakil rakyat selalu menjanjikan kesejahteraan bagi pemilihnya. Sementara di salah satu sudut
Kota Medan, Sumatera Utara, seorang bocah harus merawat ayahnya yang sakit di atas becak,
selama nyaris dua tahun.
Bocah perempuan itu umurnya baru 8 tahun, tapi tanggung jawab yang harus dia pikul sangat berat.
Setiap hari, selama nyaris dua tahun, dia tinggal di becak bersama ayahnya yang terbaring
lemah karena sakit parah. Ayahnya menderita sakit paru sehingga tak bisa lagi mencari nafkah.
Sebagai gantinya, si anaklah yang mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan
berharap belas kasihan orang-orang yang hilir-mudik di emperan Masjid Raya Medan.
"Kami sering diusir petugas kelurahan," kata ayah si bocah yang bermarga Pulungan dengan
suara lirih. Dia dan anaknya dianggap mengundang gelandangan ke masjid raya yang terletak di
Jalan Sisingamangaraja itu.
Dia mengaku terpaksa menjadi gelandangan setelah tak mampu mencari nafkah bagi keluarganya.
Dia sudah bercerai dengan ibu anaknya beberapa tahun lalu.
Kalau masjid sepi, keduanya berkeliling Kota Medan dengan becak mereka. Si anak sendiri
mengaku sudah tak bersekolah lagi. "Saya hanya ingin bapak sembuh, jadi bisa mencari uang untuk sekolah."
Laporan: Budi Satria [antv|Sumatera Utara]



http://tv.detik.com/readvideo/2014/03/20/064658/140320003/061009681/siti-aisyah-bocah-8-
tahun-rawat-ayah-yang-sakit-di-becak-rumah

BANJARMASINPOST.CO.ID, MEDAN - Siti Aisyah, bocah berusia delapan tahun dengan sangat tegar
dan semangat merawat ayahnya, Muhammad Nawawi Pulungan (54) yang tidak berdaya untuk
menjalani hidupnya sehari-hari.
Setiap harinya, bocah perempuan yang biasa disapa Aisyah ini mendorong becak tanpa arah
bersama sang ayah. Sejak mengalami komplikasi, Nawawi Pulungan tidak berdaya dan membutuhkan
perawatan yang ia dapatkan dari sang anak yang masih berumur delapan tahun.
"Kami sudah tiga tahun belakangan ini tinggal di Mesjid raya, tapi karena takut diusir jadi
kami sering jalan tidak tentu arah dan anak saya Aisyah yang merawat saya, bangga saya punya
anak sepertinya," ujarnya, Kamis (20/3/2014).
Nawawi dan Aisyah sehari-hari bertahan hidup dengan belas kasihan dari masyarakat yang tak
sengaja melihat mereka.
"Kami tidak mengemis, kami hanya bertahan hidup sekuat tenaga kami. Mungkin banyak yang
kasihan dengan kondisi kami dan mereka membantu dengan memberikan kami uang atau makanan,"
ungkapnya.
Ia menuturkan, sejak Aisyah berusia 1 tahun ibunya sudah meninggalkannya. Ia memiliki
keluarga di Pematang Siantar, namun sejak ia tidak berdaya karena sakit keluarganya tidak peduli dengan nasibnya dan Aisyah.
"Yang terpenting bagi saya saat ini adalah anak saya Aisyah dan kesembuhan saya. Saya
semangat untuk sembuh agar bisa bekerja dan membahagiakan anak saya," katanya.
Rabu (19/3/2014) malam kemarin, Aisyah dan Ayahnya dibawa oleh Plt Walikota Medan Dzulmi
Eldin ke rumah sakit Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan. Saat ini ayah Aisyah sudah
dirawat di rumah sakit tersebut.
Sementara Aisyah telah dirawat oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Rencananya,
Jumat (21/3/2014) Aisyah akan disekolahkan disebuah SD Negeri di Jalan Purwo Medan.


Kamis, 20 Maret 2014 13:14 WIB
Memilukan, Bocah Perempuan Berusia 8 Tahun Ini Rawat Ayahnya yang Sakit di Becak Barang
- See more at: http://www.goriau.com/nasional/memilukan-bocah-perempuan-berusia-8-tahun-ini-
rawat-ayahnya-yang-sakit-di-becak-barang.html#sthash.PddhZKLw.dpuf
NASIB A, bocah perempuan yang kini berusia 8 tahun ini, benar-benar memilukan. Sejak 2 tahun
lalu gadis kecil ini harus merawat ayahnya yang sakit. Ayahnya yang biasa dipanggil Pulungan,
bukan terbaring sakit dalam rumah, melainkan tergeletak tak berdaya di atas becak barang.
Sejak 2 tahun lalu, Pulungan dan putri kecilnya itu memang hidup mengelandang di Kota Medan,
Sumatera Utara, karena tidak mampu membayar sewa kontrak rumah. Setiap hari, A tinggal di
becak bersama ayahnya yang terbaring lemah karena sakit parah. Ayahnya menderita sakit paru
sehingga tak bisa lagi mencari nafkah.
Sebagai gantinya, gadis kecilnya itulah yang mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari, dengan berharap belas kasihan orang-orang yang hilir-mudik di emperan Masjid Raya
Medan. Pulungan tercatat tinggal di Jalan Kertas, Kecamatan Petisah Medan
"Kami sering diusir petugas kelurahan," kata ayah si bocah yang bermarga Pulungan dengan
suara lirih. Dia dan anaknya dianggap mengundang gelandangan ke masjid raya yang terletak di
Jalan Sisingamangaraja itu.
Dia mengaku terpaksa menjadi gelandangan setelah tak mampu mencari nafkah bagi keluarganya.
Dia sudah bercerai dengan istrinya beberapa tahun lalu.
Kalau masjid sepi, keduanya berkeliling Kota Medan dengan becak mereka. Si anak sendiri
mengaku sudah tak bersekolah lagi. "Saya hanya ingin bapak sembuh, jadi bisa mencari uang untuk sekolah."
Dibawa ke Rumah Sakit
Setelah diberitakan media massa, Pemerintah Kota Medan, akhirnya membawa Pulungan ke Rumah
Sakit Pirngadi Medan.  Pria 54 tahun itu didiagnosa menderita TBC dan kini sudah dirawat di
Ruang 18 Flamboyan. Bocah A masih setia merawat sang ayah. "Semoga ayah cepat sembuh," kata
bocah  itu dengan lirih, Kamis (20/3/2014).
Selain memberikan pengobatan, Pemerintah Kota Medan juga berjanji akan membiayai sekolah A
yang sempat terputus sejak mereka menggelandang di Kota Medan.*** - See more at:
http://www.goriau.com/nasional/memilukan-bocah-perempuan-berusia-8-tahun-ini-rawat-ayahnya-
yang-sakit-di-becak-barang.html#sthash.PddhZKLw.dpuf























Popular Posts