'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.: Jangan Meninggalkan Agamamu
Showing posts with label Jangan Meninggalkan Agamamu. Show all posts
Showing posts with label Jangan Meninggalkan Agamamu. Show all posts

Monday, November 19, 2018

Jangan Meninggalkan Agamamu


Jangan Meninggalkan Agamamu, karena agama adalah syari'at Allah swt dan Rasul saw, cara mengisi kehidupan di dunia kapan saja dimana saja dan dalam keadaan bagaimana saja, untuk menuju kehidupan yang haqiqi. Pahami, amalkan, maka selamat dunia akhirat atas izin Allah.
Hiasan dunia apapun wujudnya adalah cobaan untuk menentukan posisi tempat kita di kehidupan yang haqiqi itu. Sepanjang kita mengutamakan mengejar hiasan itu resikonya akan tambah banyak cobaan dalam kehidupan. Hingga seseorang akan tenggelam dalam kesibukan mengejar hiasan dunia. Sedikit orang yang memperhatikan syari'at ini, sehingga dia mengisi kehidupannya sebagaimana berjalan di jalan raya tanpa memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. Atau seperti orang mengembara di hutan belantara tanpa tau arah. Dia ingin bahagia tapi ukurannya hiasan dunia. Ketika hiasan dunia itu berhasil diperolehnya , dia khawatir hiasan itu akan hilang tidak bersamanya selamanya. Sehingga dia akan merasa menderita dari pencapaian demi pencapaian yang berhasil diperolehnya. Syari'at yang disediakan Allah, yang seharusnya menjadi pedoman untuk mengisi kehidupan dunia agar mudah atau selamat di dunia dan di akhirat, itu malah tidak dipakai. Pasti menderita. Secara kasat mata bagi sesama yang tidak memperhatikan syariat Allah, sepertinya bahagia karena bergelimang hiasan dunia, padahal dia 'sakit' sampai kehidupannya berakhir secara tiba-tiba. Belum ada seorangpun yang kapan hidupnya berakhir.  Begitu lelahnya dia memperjuangkan hiasan dunia, belum sempat menikmati kemudian berakhir tiba tiba, hiasan dunia yang dikumpulkannya dengan susah payah itu di perebutkan bagi orang yang ditinggal. Sementara kehidupan haqiqi nya tidak ada bekal tidak ada persiapan apapun, pasti menderita juga.

Apa resiko meninggalkan agama.



Resiko meninggalkan agama pasti berdampak di dunia apalagi sudah pasti di akhirat. Ada orang yang beragama tapi di suatu urusan tertentu tidak memakai agama sebagai penerang jalannya. Contoh orang yang beragama tapi masih melanggar, masih mau mengambil harta orang, masih mau berbuat korupsi. Ada lagi yang sederhana dalam kasus bertukar pikiran, musyawaroh , berdiskusi, sering kita dapati kata-kata " jangan bawa -bawa agama". Sehingga terjadilah , yang tadinya tukar pikiran, musyawaroh, diskusi, menjadi saling caci , saling menghina, saling meremehkan. Wibawanya pasti jatuh, yang tinggal perasaannya berwibawa. Dimata umum dimata masyarakat hancur. Sekarang ini sudah jadi model seperti di DPR, seperti media TV. Yang sangat menyakitkan bila mereka yang dikenal sebagai sesama Muslim. Ini karena keyakinan yang tipis. Tidak yakin kalau apapun perbuatannya akan di hisab Allah Swt. Tidak punya keyakinan yang kuat kalau Surga itu tempat kenikmatan yang tak ada bandingannya yang disediakan bagi orang-orang yang beriman dan beramal yang baik-baik. Tidak punya keyakinan yang kuat kalau Neraka itu disediakan bagi orang-orang yang tidak beriman dan tidak berbuat baik. Tidak bisa meyakini kalau Neraka itu tempat siksaan yang berat yang tak ada bandingannya di dunia. Kalau di dunia orang di siksa habis-habisan ujung-ujungnya mati. Orang disiksa Neraka sampai hancur , tidak bisa mati, tidak bisa mati. Artinya apa , dia merasakan siksa yang tak ada habis habisnya. Dalilnya sa abreg di Alquran dan di Alhadist, silahkan dicari sendiri. Malas mencari tanya saja langsung pada ahlinya. Ketika hancur kulitnya karena siksaan,seketika Allah mengganti dengan yang baru , disiksa lagi , diganti yang baru, disiksa lagi, begitu seterusnya. Dinten sing mboten wonten pungkasanne. Hari yang tidak ada akhirnya. Hari yang tidak ada ujungnya, kekal, abadi selama lamanya. Ada yang pakai akal, nanti kan akhirnya setelah disiksa dimasukkan ke surga semua. Ini orang akal-akalan , menghibur dirinya sendiri, pakai perasaan peri kemanusiaan. Agama harus pakai dalil agama, pakai syariat nanti hidup tenang, jangan berdasarkan katanya katanya. Memang ada orang yang di neraka akhirnya di masukkan surga yang di gelar " jahanamien". Naudzubillah, jangan sampai seperti itu.
Walaupun seseorang beriman selagi manusia tetap bisa salah. Sebaik-baiknya orang yang salah adalah bertaubat. Orang yang bertaubat seperti orang tidak punya dosa. Tidak semua orang beriman yang berbuat salah keburu bertaubat, mati lebih dulu memanggilnya. Jadi selalu orang beriman berbuat salah belum taubat, mati, proses neraka. Tapi apa sudah mempertimbangkan , kalau lamanya sehari di akhirat sebagaimana seribu tahun bilangan kita di dunia. Sementara di Alquran di jelaskan siksaan itu lamanya ber akkof akkof? Naudzubillah, supaya sadar semua. Kemudian disebuat orang beriman Muslim tentulah syahadat sembahyang berpuasa zakat haji plus rukun iman. Kalau meninggalkan itu apa namanya ? Maksudnya jangan buat perbandingan yang keliru. Sehingga nyaman dalam kesalahan yang tidak dipahami.
Allah yang perintah agar kita menjadi Alquran itu di depan. Dengan demikian bisa jadi orang baik, berbicara baik, sopan santun, bertatakrama, sabar, bersyukur . Bisa menghormat kepada yang tua dan bisa menyayangi kepada yang muda. Unggah ungguh tepo seliro. Sebangsa, setanah air, bersaudara walaupun tidak punya keyakinan yang sama. Disingkat saja, semoga jadi bahan renungan hidup ini singkat dan fana . Orang bijak orang mengejar dunia tidak melupakan akhiratnya.



Popular Posts