Paket Wajah AMA Korean Skincare Cream Pemutih Wajah Permanen Krim Whitening Glowing Korea Jepang

Orang Cerdas Adalah Orang yang Mengoreksi Diri






Jovitech microphone wireless mic clip on dual lavalier mikrofon peredam kebisingan vlog with charging case LM03 terbaru.




Pengantar


Di zaman ketika orang berlomba terlihat paling benar, paling pintar, dan paling didengar, kita sering lupa satu perkara yang sangat mendasar: mengoreksi diri sendiri.

Padahal, tidak sedikit orang yang lisannya fasih, ilmunya luas, bahkan nasihatnya indah, tetapi hatinya sempit dan jiwanya lelah.


Islam tidak memuliakan kecerdasan yang membesarkan ego.

Islam memuliakan kecerdasan yang menundukkan diri.

Rasulullah ﷺ tidak mendefinisikan orang cerdas sebagai mereka yang menang dalam perdebatan, tetapi sebagai mereka yang berani bercermin sebelum menghakimi.


1. Definisi Orang Cerdas Menurut Rasulullah

Rasulullah ﷺ bersabda:

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ


“Orang yang cerdas adalah orang yang mengoreksi (menghisab) dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.”

(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Hadis ini sangat tegas dan jujur.

Orang cerdas bukan yang selalu benar, tetapi yang selalu mau memperbaiki diri.


Ia bertanya pada dirinya:

“Apa niatku?”

“Di mana salahku?”

“Apakah ini diridhai Allah atau hanya memuaskan egoku?”

Inilah kecerdasan yang jarang, tetapi menyelamatkan.


2. Al-Qur’an Mengajarkan Muhasabah, Bukan Menyalahkan

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ


“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah ia persiapkan untuk hari esok.”

(QS. Al-Hasyr: 18)


Perhatikan, Allah tidak berkata:


“Lihat kesalahan orang lain”

“Hitung dosa saudaramu”

Tetapi:

“Hendaklah setiap jiwa melihat apa yang ia persiapkan.”

Orang yang sibuk mengoreksi diri tidak punya waktu untuk membenci.


3. Mengoreksi Diri Melahirkan Kelapangan

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata:

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا

“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab.”

Orang yang terbiasa muhasabah:

Hatinya longgar

Tidak mudah tersinggung

Tidak reaktif

Tidak keras mempertahankan pendapat


Sebaliknya, orang yang anti koreksi:

Hidupnya tegang

Mudah marah

Mudah lelah batin

Sulit tenang


4. Kecerdasan yang Menyehatkan Jiwa


Allah berfirman:

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ

(QS. Qaf: 37)


“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang memiliki hati (yang hidup).”


Hati yang hidup adalah hati yang:

Mau dinasihati

Mau ditegur

Mau berubah

Muhasabah membuat jiwa sehat, karena beban ego dilepaskan.

Dan ketika jiwa sehat, tubuh pun lebih ringan.


5. Lawan dari Orang Cerdas

Rasulullah ﷺ melanjutkan:

وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا

“Orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya.”


Ia selalu:

Membela diri

Mencari pembenaran

Sulit mengakui kesalahan


Inilah kecerdasan palsu yang melelahkan dan menyempitkan.


Penutup

Orang yang cerdas bukanlah orang yang tidak pernah salah,

melainkan orang yang tidak keras mempertahankan kesalahan.


Ia hidup dengan hati yang longgar,

jiwa yang sehat,

dan langkah yang ringan menuju Allah.


Sebelum kita sibuk menilai orang lain,

ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri:


“Jika hari ini aku menghadap Allah,

apa yang sudah aku perbaiki dari diriku?”


Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang cerdas menurut langit,

bukan sekadar pintar menurut manusia.


Wallāhu a‘lam.

Comments

Popular posts from this blog

Tidak ada yang abadi di dunia ini

Mencari tahu tentang Promol12

"Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi?