Tanjung Balai, duhai Indonesia ku, seharusnya aniaya jangan dibalas aniaya
Tanjung Balai, duhai Indonesia ku, seharusnya aniaya jangan dibalas aniaya, muslim tahu itu. Pak Kiai pak Ustad bila merasa dianiaya, arahkan jamaahnya , buat suasana sejuk di jamaahnya. Pastilah tidak enak orang dianiaya, pasti kesel, bawaannya pasti mau marah. Suasana yang demikian pasti ada yang ngompori, terutama musuh yang tidak kelihatan, iblis syaitan. Pasti iblis itu mempengaruhi jamaah pak Kiai, jamaah yang lemah, terutama kepahaman agamanya baru sepotong, akhirnya anarki. Pak Kiai terperangkap berdosa dan mendosakan orang lain. Akhirnya muslim dilemahkan, dicap orang yang anarkis, akhirnya agamanya disebut agama anarkis lebih sakit lagi disebut agama teroris. Seharusnya pemuka agama disitu, pak kiai, pak ustad dinginkan dulu jamaahnya, arahkan dengan baik, jangan boleh bertindak sendiri. Kemudian adakan pendekatan dengan disaksikan pejabat pemerintah setempat bicara kepada yang menganiaya muslim. Kalau yang menganiaya tidak mau mengerti, umpama mentang mentang merasa palin...