'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.: menjaga keimanan
Showing posts with label menjaga keimanan. Show all posts
Showing posts with label menjaga keimanan. Show all posts

Sunday, December 4, 2016

Menjagalah pada Keimanan

Menjagalah pada Keimanan. Jagalah keimanan anda , jangan biarkan dia merana, tanpa diramut. Kalau dia diramut, dipupuk , dia akan bersinar menerangi cahaya hati anda, dia akan tubuh subur menemani anda mengharungi bahtera hidup ini. Hidup ini akan melaju terus tak terbendung sampai akhir zaman dalam dua sisi, baik dan buruk. Cahaya iman anda akan membimbing anda dalam koridor yang baik surgawi dan akan mengingatkan anda menjauhi dari hal hal yang buruk. Teringat akan pertanyaan Ummi Salamah kepada Rasulullah. "Wahai nabi, doa apa yang banyak kau pakai dalam doamu?" Rasulullah SAW bersabda ( menjawab) . "Ya muqolibal qulub, stabbit qolbi aladinik", kemudian Nabi melanjutkan sabdanya, : ya Ummi Salamah, sesungguhnya hati seorang hamba ( maksudnya keimanan ) dijepit oleh jari Allah yang tengah, ( kemudian mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya) seperti ini, " fa ma sya a aqoma wa ma sya a azaro", maksudnya bila Allah menghendaki keimannannya tegak, ya ditegakkan, bila Allah menghendaki melepaskan, ya terlepas." Ketika itu Muad yang mendengar, merinding ( begitu riskannya keimanan ini ) kemudian dia menambahkan doanya. Wahai Tuhanku, janganlah Engkau selewengkan hatiku, setelah Engkau menunjukkan padaku..."
Nasihat agama ini berdasarkan dalil dalil Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW, sebaiknya anda menggali dan mencari dalil dalil dimaksud dengan cara yang benar dan sah, jangan berdasarkan katanya katanya, jangan qila wa qola. menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap orang Islam, bukan berlaku hanya orang yang dipesantren, bukan. Tapi wajib semua ummat Islam. Sesal dulu pendapatan, sesal kemudian tak ada gua nya. Mengapa? Sesal di dunia, dapat dihibur, sesal diakhirat yang ada hanya getun campur loro, sesalan bercampur dengan penderitaan yang tidak ada pungkasannya, tidak ada akhirnya. Semoga semua sadar, tidak merasa digurui. Dan semoga kita semua menjadi orang yang baik baik berahlaqul karimah. Amiin

Thursday, June 18, 2015

Manfaatkan bulan puasa untuk meningkatkan keimanan.

Manfaatkan bulan puasa untuk meningkatkan keimanan. Di bulan ini banyak orang yang berusaha untuk memperbaiki dirinya masing-masing. Buktinya, orang yang tadinya tidak pernah ke mesjid atau jarang pergi ke mesjid, kini berusaha meluangkan waktu beribadah ke mesjid. Sebagai muslim seharusnya wajib menetapi lima rukun Islam sebagai agama yang diyakininya. Di bulan puasa banyak orang menjalankan puasa, walaupun tadinya tidak pernah sembahyang. Pada hari biasa banyak orang yang tidak perduli dengan Alquran apalagi Alhadist ,pada bulan puasa ini setidaknya mereka mau mendengar. Bahkan banyak yang tidak mengerti apa itu alquran apa itu alhadist, mereka banyak tidak tau kalau itu adalah buku tuntunan sebagai Muslim, buku pedomannya dalam menetapi agama yang diyakininya.
Ironi memang! Sementara kita menjunjung tinggi sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang maha Esa dan diperkuat dalam Undang Undang Dasar 1945, tapi setiap hari media memberitakan pelanggaran moral, pembunuhan sadis, penyakit masyarakat dimana mana, berita berita korupsi di kalangan pejabat. Masyarakatnya pada tidak akur, dewan perwakilan rakyat tidak akur, sesama partai tidak akur. Apakah di keluarganya atau dirumah tangganya juga pada tidak akur? Sesama agama saja pada tidak akur, apalagi berbeda agama. Satu etnis saja tidak akur, apalagi beda etnis. Lantas mau apa, mau kemana ? Mau keluar sebagai bangsa Indonesia. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Benar kata pepatah : Kebun tetangga selalu lebih hijau dan menggiurkan".
Manfaatkan bulan puasa untuk meningkatkan keimanan. Keimanan yang kita miliki, walaupun yang sedikit ini; ini adalah tetap namanya sebagai pemberian Allah SWT. Mari sama-sama kita mensyukurinya! Bagaimana cara mensyukurinya? Bulan yang Allah taburkan pahala yang berlipat, kita berusaha sungguh-sungguh untuk memahami agama yang kita yakini ini, barangkali saja Allah mengabulkan doa kita, sehingga hidup didunia barokah dan akhirat kita kelak juga barokah.
Mengapa begitu pentingnya keimanan?. Semua ummat beragama pasti meyakini bahwa setelah menjalani kehidupan dunia, semua insan manusia pastilah akan menjalani pada kehidupan akhirat. Pahami itu.
Semua yang kita amalkan di dunia ini pasti ada rewards dan punishment nya di kehidupan akhirat. Kalau amalannya baik rewardnya surga, kalau amalannya jelek punishment nya siksa neraka. Tegasnya amal baik di dunia, di akhiratnya masuk surga, beramal jelek didunia , di akhiratnya masuk neraka. Tidak ada barang gratis, semua amalan didatangkan dan akan diminta pertanggung jawabannya. Perhatikan nasihat Luqman kepada putranya.
“ Wahai anakku jika ada perbuatanmu semisal seberat biji sawi ( kau simpan) di batu atau dilangit atau dibumi, niscaya akan mendatangkan Allah dengan amal perbuatanmu” ( Q 31:16)

Yakin pasti sudah pada tahu, hanya mereka tidak dapat hidayah taufik.
Lewat Alquran dan Alhadist kita akan menjadi tahu bahwa lima puluh ribu tahun sebelum bumi dan langit diciptakan takdir makhluk sudah ditulis lebih dulu. Allah menciptakan pena dan perintah, " Tulislah!". Pena menjawab, " Apa yang aku tulis?", Allah perintah, "tulislah takdir segala sesuatu sampai datangnya hari kiamat"
 Yang ditulis ini takdir tentang urusan dunianya dan takdir tentang iman dan kafirnya satu satunya orang. Tepat, pertanyaan hati anda.
"Tak seorangpun yang tahu tentang takdirnya". Itulah sebabnya manusia harus berhati hati, waspada, bahasa agamanya mutawari, karena kita tidak tahu apa takdir kita. Apakah kita ditakdirkan iman atau kafir di akhir hayat kita.

Jangan sampai kesuksesan dunia menyilaukan kita, atau membutakan mata kita, seolah olah karena harta yang kita miliki,  Allah ridho dengan kita, padahal kita beramal jelek dan sembrono dalam beribadah.
Syukur kalau anda sudah tahu dengan hadis berikut ini.

(hadist Ahmad)
Dari Abdilah bin Mas'ud dia berkata bahwa bersabda Rasul SAW, sesungguhnya Allah membagi ahklak kamu sekalian sebagaimana Allah memberi rezeki diantara kamu sekalian, dan sesungguhnya Allah memberi dunia kepada orang yang dicintai dan kepada orang yang tidak di cintai nya, dan Allah memberi Agama hanya kepada orang yang Allah cintai saja, maka barang siapa yang diberi agama oleh Allah maka sesungguhnya Allah cinta kepadanya. Pastilah orang itu masuk surga nya Allah.
   
Jadi masalah kesenangan dunia harta,tahta, wanita, Allah akan memberi kepada siapa saja tidak perduli dia iman atau tidak beriman. Tapi Allah tidak akan memberi agama kepada orang yang Allah tidak cintai. Ingat itu.
Sekarang coba kita ukur diri kita, apakah kita ini ada gejala orang iman atau gejala orang tidak iman? berikut ayatnya : 


"faman yuridi allaahu an yahdiyahu yasyrah shadrahu lil-islaami waman yurid an yudhillahu yaj'al shadrahu dhayyiqan harajan ka-annamaa yashsha''adu fii alssamaa-i kadzaalika yaj'alu allaahu alrrijsa 'alaa alladziina laa yu/minuuna." (Q 6:125 )

Maka barangsiapa yang menghendaki Allah mendapat hidayah Nya, - Maka Allah  melapangkan dadanya untuk Islam; - Dan barangsiapa menghendaki Allah orang itu tersesat, menjadikan Allah  dada mereka sempit , seolah-olah mereka disuruh naik ke langit: Demikianlah menjadikan Allah hukuman pada mereka yang tidak mau iman (Q 6:125 )

Andaikata kita orang yang paling bahagia di dunia, semua serba kecukupan dan semua keinginan dapat dipenuhi, fakta menunjukkan kebahagiaan itu hanya dapat dinikmati hanya sekitar seratus tahunan. Sudah itu harta anak istri ditinggal. harta jadi rebutan yang masih hidup, istri yang sangat cantik menikah lagi. Padahal waktu masih hidup kita bersusah payah sampai lupa pada Allah dan peraturannya. Kemudian kita akan menjalalani perjalanan akhirat teramat panjang dan berat sebelum menerima ganjaran perbuatan di dunia, apakah reward atau punishment, apakah kita dimasukkan ke surga atau disiksa di neraka. Masya Allah. Semoga Allah memberi hidup dalam keadaan iman yang barokah, didunia barokah, mati dimasukkan ke surga, amiin!
 Anda tentu pernah mengetahui cerita Fir'aun, manusia yang pernah ada berumur seribu tahun. Kerajaannya luas, istananya indah, wanitanya cantik cantik jangan ditanya lagi, kaya raya berlimpah, semua keinginanannya keturutan, tidak pernah sakit, sehat terus , gagah terus selama hidupnya. Tapi selama hidupnya di takdirkan orang yang syirik, dan bakal pemimpinnya kafir di akhirat nanti. Selama hidupnya didunia yang demikian senang, ketika dineraka ditanyakan " apakah kamu selama hidupmu di dunia bahagia"? Jawabnya " tidak", saya tidak pernah senang. Demikian itu beratnya siksa yang dialami kalau orang sampai jatuh kedalam siksa neraka. Semoga menjadi bahan renungan bagi kita semua dalam bulan ramadhon yang penuh berkah ini.

 Memperkuat ayat ( Q 6:125) diatas, suatu hadist  ( abu Daud) mengatakan,
"Sesungguhnya Allah yang maha Luhur, ketika menciptakan hamba untuk ( masuk) surga, maka Allah menjadikan dia mengamalkan amalan ahli surga sehingga dia mati tetap mengamalkan amalan ahli surga, maka Allah memasukkannya ke surga sebab amalan tersebut. Dan ketika mencipta hamba untuk ( masuk) neraka , maka Allah menjadikan dia mengamalkan amalan ahli neraka sehingga dia mati tetap dalam keadaan mengamalkan amalan ahli neraka, maka Allah memasukkannya ke neraka sebab amalannya tersebut."


Ketuhanan Yang Maha Esa adakah suatu solusi pencerahan?

 Sebagai warga bangsa kita bersyukur pada Allah, bahwa negeri ini punya falsafah Pancasila dengan menempatkan sila "Ketuhanan Yang Maha Esa", didudukkan pada urutan pertama. Itu artinya apa, kesan kita orang bijak yang pernah ada negeri ini paham benar dan merumuskan dengan ketulusan yang mendalam bahwa bila warga bangsanya akan aman, makmur ,sejahtera bila warga bangsanya mempunyai keyakinan Tuhan Yang Maha Esa. Kalau Sila pertama ini ditinggalkan, atau dijadikan "hiasan" mulut belaka, bagaimanapun kaya rayanya negeri itu, pastilah akan carut marut. Tidak akan ada ketenangan hidup. Siapa kuat dia menang, hukum rimba tersembunyi di kehidupan modern. hukum akan dijadikan mainan, konsumsi bisnis bagi yang punya dan merasa kuat. Padahal Allah tidak pernah tidur.
 Warga akan tertindas di gelimangan harta dunia , melupakan Illahi Rabbi sang maha "Pengasih", sampai punishment menghampiri mereka, tanpa solusi pemuka negeri ini.

Kiranya suatu solusi yang perlu ditinjau lagi. Setuju! Negara memberikan kebebasan beragama sesuai keyakinan warga bangsa. Tapi kalau ketaatan beragamanya dibiarkan dibebaskan sesuai maunya, tak ada tanggung jawab dan tak ada yang bertanggung jawab, tanpa ada petunjuk yang jelas, bagaimana agar warga bangsa ini betul betul mentaati agama yang dipeluknya, ya seperti fakta yang sekarang. Katanya beragama, tapi tak pernah sembahyang, tidak puasa, minum minuman yang dilarang, malah melakukan  lebih parah dari itu. Kadang kadang ibadah, tapi melanggar jalan terus. Siapa yang tanggung jawab , warga semacam ini. Harus ada pemikiran membuat suatu solusi. Bagaimana agar warga toat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya. Umpama dari rumah tangga, harus bagaimana dan seterusnya. Jangan sampai yang sudah beribadah baik, diganggu pula, difitnah karena politik dan alasan lainnya.

 Harus ada tata caranya, harus ada yang bertanggung jawab. Kalau beragama hanya ditinggal di KTP, negeri kita tidak pernah aman, tidak akan ada ceria di anak turun kita. Yang ada hanya ketakutan tanpa kepastian jalan keluarnya.
 Dibulan puasa yang penuh ganjaran pahala , saatnya kita merenungkan baik baik bahwa hidup di dunia cuma sebentar. Semua amalan kita, baik ucapan , perbuatan, sikap kita akan didatangkan dan akan di hisab.
 Dunia yang kita bertempat tinggal sebentar ini ( paling-paling 100 tahun ) , adalah hanya "jembatan", hanyalah tempat " nandur ( bahasa Jawa)" bercocok tanam kemudian panen di akhirat, setelah itu akan ada perjalanan yang sangat berat di kampung akhirat sebelum di vonis ke surga atau ke neraka. Tanpa orang yang beragama punya keyakinan seperti ini, tanpa warga bangsa tidak mempunyai kepahaman yang kuat pada agamanya, negeri kita akan terus mengalami kekacauan, seperti fakta diatas. Semoga semua ini bisa mendatangkan kebaikan bagi kita semua, maka Manfaatkan bulan puasa untuk meningkatkan keimanan kita masing masing. Semoga Allah paring ( Jawa) memberikan barokah buat kita semua, amiin!.






















Tuesday, March 10, 2015

Rukun, dan Menciptakan Kerukunan.



Ibarat kata pepatah rambut sama hitam tapi hati berlainan. Demikian itu keadaan perilaku manusia pada umumnya. Walau si manusia kelihatannya baik, tapi pendapat dan pikirannya berbeda beda. Rukun, dan menciptakan kerukunan adalah suatu hal sangat fundamental untuk dipahami dan diupayakan oleh semua pihak. Kita bisa lihat biar mereka berada dalam satu partai, tetap berselisih tanpa rukun , dan menciptakan kerukunan tak mungkin bersatu pasti gontok gontokan. Biar orang berada dalam satu etnis, tetap saja berbeda pendapat tanpa rukun dan menciptakan kerukanan tidak mungkin bersatu. Bahkan berada dalam satu agamapun tetap saja ribut, kadang kadang agamanya itu sendiri dipeributkan, aneh, begitu nyatanya, tanpa rukun, dan menciptakan kerukunan bisa bisa pemeluknya bisa murtad dari agamanya. Nah apabila dibawa ke scope nasional, lebih luas lagi permasalahan, beda suku, beda agama, beda kultur, beda geograpi wong deso wong kuto, beda pendidikan, beda harta tahta jadi cenderung akan timbul perbedaan. Dan selagi perbedaan ada dimana, disitu akan timbul perpecahan disitu akan perlu upaya rukun dan menciptakan kerukunan di optimalkan secara merata di kalangan masyarakat. 

 Apakah Rukun, dan Menciptakan Kerukunan mendatangkan manfaat atau mudhorot?


Mulai dari individu individu dalam anggota keluarga rukun dan menciptakan kerukunan itu harus dibina sejak dini. Akhlak anggota keluarga dalam satu bahasa harus dapat menerima dan memahami manisnya suasana rukun, dan menciptakan kerukunan adalah sudah menjadi jiwa masing masing anggota keluarga. Bila anggota masyarakat di level rukun tetangga dan rukun warga sudah paham tentang rukun dan bagaimana rukun adalah sudah menjadi bagian dalam kehidupan, menciptakan kerukunan dalam scope nasional bukanlah hal yang tidak mungkin. Dalam hal rukun dan menciptakan kerukunan bukan tidak ada dalil acuan hukumnya, ikuti berikut ini. Allah berfirman,
Innamaaal muminuuna ikhwatun fa-ashlihuu bayna akhawaykum waittaquu allaaha la'allakum turhamuuna [49:10]
Sesungguhnya Orang-orang beriman itu  bersaudara. Maka itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) diantara saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Nah Anda ingin mendapat rahmat Allah berbuat rukunlah. Tidak itu saja, kita lihat apa sabda rasulullah SAW tentang hal ini,
tuftachu abwabul jannah kulla yaumits nainin wa khomisin fayughfiru fii dzalikal yaumaini likulli 'abdin la yusyriku billahi syaian illa man baina akhihi syachna u fayuqolu andhiru hadzayni chatta yash tholicha
Sabda rasulullahSAW, dibuka pintu-pintu surga setiap hari senin dan kamis , maka diampuni dalam demikian kedua hari itu setiap hamba kecuali yang syirik pada Allah walau sedikit, kecuali orang yang diantara saudaranya ada dendam. Dikatakan, menunggulah kalian pada keduanya sampai keduanya berdamai. ( Abu Daud )
Jadi amat sangat berbahayanya orang yang tidak rukun, di dunianya tidak tentram, di akhiratnya tidak bisa masuk surga akibatnya kena siksa. Melihat dalil dan hukum diatas, Apakah Rukun, dan Menciptakan Kerukunan mendatangkan manfaat atau mudhorot? Semoga menjadi bahan renungan.



Baca juga:
Bagaimana menciptakan kerukunakan.
Bagaimana mewujudkan kerukunan dalam keluarga
Bagaimana membina anak yang mandiri dan berakhlak


Tuesday, March 3, 2015

Zuhud, apa zuhud?

Zuhud, apa zuhud, mengapa zuhud, apa mulianya sikap hati yang zuhud. Dunia makin lama semakin "hijau", segala apa kebutuhan duniawi  manusia tersedia, dengan mutu yang semakin fantastis. Kebutuhan jasmani rohani makin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, bagi masing masing diri. Sampai dimana tempat pemberhentian dari apa yang ingin dicapai? Tidak ada. Kecuali mati. Selagi dia bernafas, dia akan kejar dimanapun berada. Berbagai kemajuan dibidang teknologi selain membawa manfaat bagi kehidupan manusia juga membawa manfaat negatif. Kemaksiatan , kerusakan moral, pelanggaran-pelanggaran syariat agama justru semakin merajalela. Semuanya jadi cobaan berat bagi semua orang utamanya generus bangsa. Bagaimana realita ini menjadi tantangan orang yang punya moral, utamanya yang beriman.
Selagi ketamakan kerakusan keserakahan dibiarkan berkembang, jangan heran kalau kriminalitas dimana mana disegala aspek kehidupan. Andaikata saja orang Indonesia yang mayoritas muslim mau memahamkan dirinya dalam agama yang di anutnya, tidak nanti negeri ini menjadi semeraut dari segala macam kejahatan. Karena Muslim punya acuan yang kuat pada Kitab Sucinya yang membimbing ummat manusia.

Ingat surga dan neraka dan mati akan menumbuhkan sifat zuhud

Ingatlah bahwa mati datangnya sewaktu waktu, setiap saat dapat terjadi, dalam keadaan bagaimana saja, dimana saja. Karena itu dimana saja dalam keadaan bagaimanapun selalulah menetapkan diri dalam toat pada aturan Allah dan RasulNya, mengingat kesempatan hidup di dunia sewaktu waktu akan dicabut. Maka simak kata hadist berikut,

kafa bilmauti wa 'ithon, wakafa bilyaqiini ghinan ( Tabroni )
Cukuplah mati sebagai nasehat dan cukuplah keyakinan sebagai kekayaan.

Seseorang yang memperbanyak ingat surga dan neraka dan mati akan menumbuhkan sifat zuhud dalam hatinya , yaitu sikap hati yang sederhana terhadap nikmat duniawi. Karena kenikmatan sorga disisi Allah diyakini jauh lebih besar dari pada  kenikmatan duniawi. Sehingga kecintaannya pada akhirat mampu mengalahkan kesenangan duniawi. Bila mendapat nikmat dunia, orang itu bersyukur dan menikmati peparing atau anugerah Allah itu secara sederhana. Dia kemudian akan berusaha memanfaatkan nikmat yang diperolehnya di jalan Allah. Karena dia yakin dengan cara itu akan mendapat derajat yang tinggi di sorga. Lihat juga hadist yang memperluas cakrawala keimanan mengapa sifat zuhud itu penting.

'an abi dzrin 'anin nabiyi SAW qolaz zahadatu fid dunya laisat bitachrimil chalali wala idlo'atil mali walakinnaz zahadata fid dunya an la takuna bima fi yadaika autsaqo mimma fi yadayil lahi wa an takuna fi  tsawabil mushibati idza anta ushibta biha arghaba fiha lau annaha ubqiyat laka (Tirmidzi)

Yang dikatakan muzhid di dalam urusan dunia bukanlah mengharamkan barang yang halal dan bukan menyia-nyiakan  harta, akan tetapi yang dikatakan muzhid di dalam urusan dunia adalah bahwa engkau tidak menganggap apa apa yang ada did alam kedua tanganmu lebih kuat dari pada apa apa yang ada di dalam tangan Allah dan bahwa engkau di dalam pahala musibah ketika mendapat musibah (itu) lebih senang bagimu seandainya ditetapkan di dalam musibah.

Sifat hati yang zuhud akan mengontrol keserakahan dunia

Selagi ketamakan kerakusan keserakahan dibiarkan berkembang, jangan heran kalau kriminalitas dimana mana disegala aspek kehidupan. Sifat hati yang zuhud akan mengontrol keserakahan dunia, selagi orang punya keyakinan yang kuat tentang kekuasaan Allah. Sudah banyak bukti akan kekuasaan Allah, akan tetapi kalau manusianya punya keimanan yang tipis, maka mudah terpengaruh akan kehendak hawa nafsu yang membimbingnya. Padahal yang namanya cobaan itu bukanlah masalah yang jelek menimpanya saja. Kebaikan yang diperolehnya dari harta tahta adalah cobaan. Dunia semuanya adalah cobaan, racun bagi yang tidak beriman. Maka beragamalah dengan cara yang benar agar anda tak terhanyut ke kanan kekiri oleh buruknya zaman pengaruhnya terhadap akhlak manusia. Semoga menjadi bahan renungan.








Thursday, November 20, 2014

Di Neraka cuma sebentar?


Di Neraka cuma sebentar?

Pendapat ini pasti mengherankan bagi yang belum pernah mendengar, atau belum pernah ketemu dengan "makhluk" yang ngomong seperti ini. Ternyata ada di dalam masyarakat yang berkembang pendapat yang" mengagumkan" ini. "Di neraka cuma sebentar nanti semua orang akhirnya masuk ke sorga", katanya. Siapa yang bilang! Inilah pendapat yang merusak. Urusan agama Allah, dibuat semau perutnya, tanpa dasar hukum. Sementara dikalangan masyarakat, orang melihat pakai tolak ukur pada status sosial yang bicara, kaya berpangkat berpendidikan. Kalau orang seperti itu yang bicara di telanlah mentah mentah, apalagi ditambah sudah pakai sorban  tiga meter kaya sorbannya orang afgan.Berapa lama di neraka atau sorga perhatikan dalil dibawah



wayasta'jiluunaka bial'adzaabi walan yukhlifa allaahu wa'dahu wa-inna yawman 'inda rabbika ka-alfi sanatin mimmaa ta'udduuna

[22:47] Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah sebagaimana seribu tahun menurut perhitunganmu.

Memang enak.?! Huh, payah. Asal ngomong. Janji Allah dibuat mainan. Padahal wakdalahi haq
Jangan dibilang cuma sebentar, umpama orang sampai masuk neraka sehari saja bilangan akhiratnya, sebagaimana 1000 tahun berdasarkan hitungan dunia. Dan tak ada dalilnya orang disiksa cuma sehari, apalagi sampai dihukumi orang yang tidak beriman, kekal. Jadi janganlah bermain main dengan hukum Allah. Allah itu bahkan mengetahui keadaan hati manusia



ya'lamu maa fii alssamaawaati waal-ardhi waya'lamu maa tusirruuna wamaa tu'linuuna waallaahu 'aliimun bidzaati alshshuduuri

[64:4] Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati manusia.


Hendaknya sudah mengaku Muslim jangan tanggung memahami muslimnya.



yaa ayyuhaa alladziina aamanuu udkhuluu fii alssilmi kaaffatan walaa tattabi'uu khuthuwaati alsysyaythaani innahu lakum 'aduwwun mubiinun

[2:208] Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Ibarat mandi jangan kepalang basah. Mandilah yang bener, "masuklah kedalam Islam itu semuanya", , jangan sepotong sepotong menjalankan syariat Islam. Jangan sampai, cocok diakalnya dikerjakan, kalau tidak akur cuek, tidak dilaksanakan.

Apalagi cap Islamnya hanya di KTP, kasihan. Dikalangan kita saat ini sangat menyakitkan, kalau punya gelar "ulama" baru boleh berhujah, tapi anak kecil walaupun dalilnya benar sah, tidak dianggap. Betul betul kacau Islamnya. Pada hal dalilnya, "lihatlah apa yang disampaikan, jangan melihat orang yang menyampaikan".
Seharusnya kalau haq, terimalah walau datangnya dari anak yang masih bau kencur. Tapi kalau tidak haq walau titelnya semeter, sorbannya kaya gulungan awan dilangit, wou jangan, dosa itu . Maka setiap Muslim harus mempelajari kitabnya dengan cara benar , jangan rokyu.Jangan ikut ikutan, jangan katanya katanya. Ukuran belajar ilmu quran hadis bukan urusan pak kiai, tapi kewajiban bagi satu satunya ummat muslim, ente pahami tuh,.

Tak ada tempat yang enak di neraka, dan tidak ada waktu senggang di neraka, menetapilah agama dengan benar, mumpung Allah masih mengasi nafas.



inna alladziina kafaruu bi-aayaatinaa sawfa nushliihim naaran kullamaa nadhijat juluuduhum baddalnaahum juluudan ghayrahaa liyadzuuquu al'adzaaba inna allaaha kaana 'aziizan hakiimaan

[4:56] Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hancur, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Jadi terus menerus begitu, disiksa, yang sakitnya tidak pernah berhenti sekejappun. Sabar tidak sabar siksa jalan terus. Istilah jawanya tidak kurub, artinya sebab kesenangan dunia yang anda peroleh anda menangkan dengan meninggalkan kewajiban pada Allah, dibandingkan siksanya, Ouw tidak seimbang, naudzbillah, kembalillah.


Tidak ada yang namanya kafir masuk sorga, yang ada masuk neraka, kekal abadi selamanya. Yang namanya Muslim "ada harapan" masuk sorga, mengapa " ada harapan", karena sepanjang muslim itu yang beriman dan beramal solih. Walaupun Muslim, ukurannya tetap "beriman dan beramal solih".
Berdasarkan dalil, yang masuk sorga itu adalah orang yang beriman dan dia beramal solih.

Kemudian walaupun dia beriman bukan berarti dia bebas dari ancaman masuk neraka, sepanjang orang yang beriman itu berbuat dosa sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, dan sepanjang dosanya belum ditobati keburu mati dipanggil Allah, tetap masuk neraka. Orang iman seperti inilah nanti, yang akhirnya akan masuk sorga juga. Bukan asal Muslim, hendaknya hal ini jadi bahan renungan bagi kita semua, yang suka menunda nunda beramal ibadah.

Baca : Menjadi Pebinis Herbal dan Produk Halal  
,
Ingatlah, semua kita berjalan diatas qodarnya. Jauh sebelum bumi dan langit diciptakan, qodar makhluk sudah ditetapkan, 50000 tahun sebelum langit dan bumi ada.
Masalahnya apakah qodar kita menjadi orang iman atau orang kafir, tidak ada yang tahu.
Apakah tidak sebaiknya, kalau sudah mengetahui dengan ketentuan Allah ini, tentunya sebagai hamba yang beriman tentulah "susah", setidak tidaknya "waspada", apakah aku ini bakal dihukumi orang iman atau orang kafir.Coba perhatikan ayat berikut,



faman yuridi allaahu an yahdiyahu yasyrah shadrahu lil-islaami waman yurid an yudhillahu yaj'al shadrahu dhayyiqan harajan ka-annamaa yashsha''adu fii alssamaa-i kadzaalika yaj'alu allaahu alrrijsa 'alaa alladziina laa yu/minuuna

[6:125] Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

Dari ayat ini kita bisa kita ukur diri kita masing masing, apakah kita dikasi hidayah Allah atau tidak. Kalau iya ya bersyukur, ibadahnya lebih getol, kalau tidak mencocoki, cepat berusaha, karena Allah tidak merubah nasib suatu kaum, sampai orang itu berusaha merubahnya sendiri. Bagaimana! ngeri gak. Ente galih baik baik.
Jangan sibuk ngurusi orang, kesalahan orang dicari cari, diri sendiri tidak dikoreksi, kuman diseberang lautan tampak, gajah dipelupuk mata tak tampak, kata pepatah, bukan dalil lho.


Selagi agama bagi pemeluk Muslim ini tidak diurusi dengan baik, maka negeri kita ini tidak akan berhenti dari kekacauan. Keramahtamahan bangsa ini hanya tinggal legenda saja. Pembinaan harus dimulai dari keluarga utama orang tua, kemudian anak anak . "Contoh" adalah guru yang paling baik keteladanan akan menjadi inspirasi bagi masyarakat. Program apapun yang baiknya luar biasa dari negara, tapi kalau masyarakatnya akhlaqnya sudah diabaikan, niatnya sudah jelek. Elit elit bangsa hanya mementingkan kelompok sendiri. Ga taulah apakah masih ada anugerah Allah pada negeri ini.


Sabda Rasulullah SAW: Innallah ta'ala idza kholaqol 'abda liljannatis ta'kmalahu bi'amali ahlil jannati hatta yamuta 'ala 'amlin min a'kmali ahlil jannati fayudkhiluhu bihil jannata wa idza khlaqol 'bda linnaris ta'kmalahu bia'kmali ahlinnari hatta yamutu 'ala 'amalin min a'kmali ahlilnnari fayudkhiluhu bihinnara ( rowahu abu Daud )


Sesungguhnya Allahyang Mahaluhur, ketika mencipta hamba untuk ( masuk) sorga, maka Allah menjadikandia mengamalkan amalan ahli sorga sehingga dia mati tetap dalam keadaan mengamalkan amalan ahli sorga, maka Allah memasukkannya ke sorga sebab amalan tersebut.
Dan ketika mencipta hamba untuk (masuk) neraka, maka Allah menjadikan dia mengamalkan amalan ahli neraka sehingga dia mati tetap dalam keadaan mengamalkan amalan ahli neraka, maka Allah memasukkannya ke neraka sebab amalan tersebut.


Hadist ini memperkuat ayat diatas. Maka apakah belum saatnya  yang sudah terlanjur jadi Muslim, mempersungguh ibadahnya. Kalau sampai mampir dineraka menyesal campur sakit yang sakitnya tak ada bandingannya didunia ini.
Satu satunya Orang yang paling ringan siksanya di neraka adalah Abu Tholib berkat pembelaannya pada Rasulullah, tapi itupun dikasi sandal dari api , otaknya mendidih.
Siksaan macam apa yang ada didunia seperti itu. Tak ada! Maka itu sadarlah. di Neraka tidak sebentar. Kalau dia orang Islam beriman dan beramal solih, mati masih membawa dosa karena belum sempat bertaubat, mampir di neraka.
Di ayat yang lain disebutkan orang di neraka itu lamanya berahkob ahkob. Satu ahkob 30 juta tahun.
Apalagi kafir, munafiqun, pasiqun, muslim musliman, kholidina fiha.
Jadi tidak ada yang enak. Jadi lah Muslim yang toat pada Allah dan RasulNya, Insya Allah selamat.

Jangan ikut ikutan latah melanggar pula. Paling sedikit tunjukkanlah akhlaqul karimahnya muslim. Tidak saling menghujat, saling menghina, saling merendahkan tidak saja sesama anak bangsa tapi malah sesama muslim sendiri sama berani melakukan.

Memang Allah ada dimana perasaanmu! Koreksi lagi amal ibadahmu sesuai ga dengan tuntunan Allah dan Rasul.Apa tidak takut, kalau dia mengamalkan amalan ahli neraka berarti di diciptakan Allah jadi penghuni neraka? Belajar lah ilmu quran hadist dengan cara benar, hasilnya pasti benar, dan Allah pasti menunjukkan dan memberi pertolongan. Mudah mudahan manfaat.













Thursday, November 13, 2014

Menjaga keimanan

hmramly::Sekedar Informasi, Menjaga keimanan, Ahklakul karimah, budi luhur,kesehatan, lansia sehat,Kesehatan Lansia, Psikologi Lansia, pasien Geriatri dan Psikogeriatri, Gerontologi, aspek fisiologis, psikologis, sosial, kultural, ekonomi,  anti-aging therapies , berita berita. Mengaku iman pasti dicoba, Jadi Orang kaya Cobaan, jadi orang miskin juga cobaan. Mengikat keimanan, mempersungguh, mengagungkan, syukur dan berdoa,Ciptakan kerukunan mulai dari keluarga sampai dalam bermasyarakat. Belajar menerampilkan bertuturkata baik, Sabar keporo ngalah, Jujur dana amanah, tidak merusak kehormatan hak asasi sesama, saling menghargai dan saling memperhatikan. Ciptakan generus yang solih, alim dan faqih, berakhlaqul karimah, dan mandiri, serta punya tobiat luhur, Jujur, amanah, rukun, kompak, kerjasama yang baik, mujhid muzhid, wujudkan falsafah roda berputar, yang lemah dibantu, yang tidak bisa diberi pelajaran, yang lupa diingatkan, yang salah diarahkan pada kebenaran dan disuruh bertaubat.Harus punya keyakinan yang kuat pada Allah dan Rasul, setelah mati ada kampung akhirat sorga dan neraka. Perjalanan akhirat itu sangat panjang penuh penderitaan sebelum ditempatkan di sorga atau dineraka, kecuali orang yang berimanSebagai Muslim harus tahu bahwa punya buku pegangan utama ,Alquran dan alhadist. Muslim wajib meningkatkan ilmu, ilmu dunia utamanya ilmu akhirat karena ilmu akhiratmu bakal ditanya.Berlatih bersangka baik (husnudhon) jangan bersangka jelek (syakudhon). Paham teori praktek, mana halal mana harom, mana sah mana tidak sah, mana iman mana kafir, mana pahala mana dosa, mana menikah mana berzinah, mana suci mana tidak suci, mana mahrom mana bukan mahrom, mana pahala mana dosa, mana membawa kesorga mana membawa keneraka. Koreksilah dirimu sebelum kamu dikoreksi Allah. Alasan alasanmu didunia hanya mendatangkan penyesalan disisiNya.Penyesalan itu datangnya belakangan dan tidak ada gunanya kalau sudah disisi Allah. Berdoalah, mungkin qodar anda dapat berobah. Karena tidak ada yang bisa merobah qodar Allah kecuali dengan doa.Jagalah hati, makhmumil qolbi.Awal dari kehancuran manusia bila ia lebih mencintai dunia dan takut mati, wahnun.




Menjaga Keimanan







Dunia sudah "tua", artinya tanda tanda kerusakan jaman telah jelas terlihat, ciri ciri yang dikemukakan oleh Junjungan kita Nabi SAW sudah terwujud dimana mana. Tanpa menjaga keimanan anda dengan cara yang kuat, bisa bisa, pagi anda iman sore anda tak terasa sudah mengkufuri Allah, sore seseorang iman tak terasa paginya sudah keluar dari agamanya. Apalagi kenyataan dimana mana rumah tangga, agama bagi anggota keluarga dibiarkan begitu saja. Orang tua tidak hirau dengan urusan agama anak anaknya, mau paham syukur mau tidak paham situlah. Ibarat orang didesa melepas ayam kampung peliharrannnya, dibiarkan mencari makan sendiri. Pagi kandang dibuka, sore ayam datang sendiri masuk kandang, kandang ditutup. Begitu juga agama si fulan si painem mboh ora weruh. Yang penting pergi sekolah, sekolah sekolah. Tak salah kalau Jokowi mencanangkan revolusi mental.   Menjaga keimanan tidaklah mudah. Karena "hijaunya" dunia merupakan cobaan teramat berat. Perobahan dunia seisinya, kelakuan makhluk manusianya merupakan cobaan yang sangat serius. Penemuan penemuan ilmu, penemuan segala sesuatu untuk kesenangan dunia, tidak memperhatikan halal haram cobaan berat. Semua yang terwujud, kebanyakan bukanlah di wujudkan dari orang yang paham agama, sehingga tidak mempertimbangkan urusan hukum Allah. Jadi ironi di negeri ini yang katanya mayoritas Muslim pembinaan agama manusia sejak lahir tidak terurus dengan baik, sejak lahir. Agama yang dipeluk dalam suatu keluarga berkembang begitu saja, ibarat melepas ayam kampung tadi, cari makan sendiri, besar sendiri, bertumbuh sendiri, masuk kandang sendiri kalau mau. Orang tua merasa puas, ketika menikah mengucapkan kalimah syahadat Islam seremonial, puas mantab. Waktu lahir dibuatlah akte kelahiran dengan bangga "agama : Islam", sahlah Islamnya. Tanpa tau tetek bengek ilmunya. Yang pentingkan niat saya. Merasa bereslah Islamnya. Mengaji alif, ba, ta... iqro..tammat, Top bereslah keimanannya. Baca Alquran dari surat Alfatihah sampai tammat surat Annas, bereslah Islamnya. Tanpa tau apa arti yang dibaca, makna , keterangan, asbabul nuzulnya, sudah pol. Dalam keadaan seperti itu naik Haji, tambah pol tambah merasa terhormat, pakai sorban keren.  Wah itu makna arti itu urusan orang di pasantren, Subhanallah, begitu ya. Sembahyang atau sudah solat, merasa pol, tanpa tahu ilmunya, yang penting gue sudah solat, Allah kan Maha tahu, itu dalilnya.
matsalu alladziina hummiluu alttawraata tsumma lam yahmiluuhaa kamatsali alhimaari yahmilu asfaaran bi/sa matsalu alqawmi alladziina kadzdzabuu bi-aayaati allaahi waallaahu laa yahdii alqawma alzhzhaalimiina ( Q 62:5)
Gambarannya orang orang yang membawa kitab Taurot, kemudian dia tidak membawa pada kitab sebagaimana himar membawa kitab. Demikian itu sejelek jeleknya gambaran kaum yang mendustakan ayatayat Allah. Adapun Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang aniaya.

Demikian itu harus menjadi renungan bagi Muslim, orang dulu saja yang tidak paham pada Taurot saja sama hukumnya orang yang mendustakan ayat Allah, apalagi Alquran yang menjadi tuntunan utama setiap Muslim. Himar membawa kitab, tau apa himar dengan isi kitab, kalau itu terjadi pada manusia jadilah dia tergolong orang yang mendustakan agama.
Maka itu saatnya bertaubat, mulailah meningkatkan kepahaman agama. Apalagi saat sekarang sangat berat menjalankan agama dengan cara benar, bukan fitnah saja, tapi juga  semua apa yang terjadi diluar hampir semua bertentangan dengan kehendak Allah dan Rasul. Kalau kita sebagai orang tua tidak punya kepahaman yang kuat, bagaimana pula anak anak yang kita lahirkan merupakan amanah Allah.
Cobalah memahami ini, Mengikat keimanan, caranya , mempersungguh. Yang namanya mempersungguh itu tidak asal asalan. Asal hatinya Islam, Allah tahu hatiku adalah Islam. Tidak begitu. Yang namanya "iman" qoulun wa fiklun" , ya ucapan ya perbuatan. Nah ini Allah tahu kalau kita mempersungguh.
Kemudian mengagungkan, kalau orang mengagungkan tentu tidak meremehkan, contoh, ketika ada waktu solat tiba, sementara ada tamu "bisnis", ya solat dulu, tamunya diajak solat juga, jangan terus mau diajak berkhayal dapat untung gede. 
Berusaha syukur, baik ucapan maupun perbuatan. Ucapan , mengucapkan alhamdulillah. Perbuatan, contoh bila dapat rejeki, tidak dimakan semua. Sebab sebagian dari rejeki itu ada titipan Allah untuk orang lain, prakteknya infaq, sodaqoh sesuai kepahaman.
Dan berdoa, dalam suatu hadist diterangkan otaknya ibadah itu adalah doa. Coba anda pikirkan. Di ayat lain orang yang tidak mau berdoa dihukumi orang yang sombong. Jangan semua pakai ratio, kita tidak tau apa yang terjadi di depan, dan kita juga tidak tau tentang qodar kita. Dengan doa inilah merupakan penjagaan dari keimanan kita terhadap apa yang bakal terjadi didepan.
Ciptakan kerukunan mulai dari keluarga sampai dalam bermasyarakat. Belajar menerampilkan bertuturkata baik, Sabar keporo ngalah, Jujur dana amanah, tidak merusak kehormatan hak asasi sesama, saling menghargai dan saling memperhatikan. Ciptakan generus yang solih, alim dan faqih, berakhlaqul karimah, dan mandiri, serta punya tobiat luhur, Jujur, amanah, rukun, kompak, kerjasama yang baik, mujhid muzhid, wujudkan falsafah roda berputar, yang lemah dibantu, yang tidak bisa diberi pelajaran, yang lupa diingatkan, yang salah diarahkan pada kebenaran dan disuruh bertaubat.
Kiranya mudah mudahan bisa manfaat, amiin.

Sunday, October 19, 2014

Selamat buat Presiden pilihan rakyat

hmramly::Sekedar Informasi, Menjaga keimanan, Ahklakul karimah, budi luhur,kesehatan, lansia sehat,Kesehatan Lansia, Psikologi Lansia, pasien Geriatri dan Psikogeriatri, Gerontologi, aspek fisiologis, psikologis, sosial, kultural, ekonomi,  anti-aging therapies , berita berita. Mengaku iman pasti dicoba, Jadi Orang kaya Cobaan, jadi orang miskin juga cobaan. Mengikat keimanan, mempersungguh, mengagungkan, syukur dan berdoa,Ciptakan kerukunan mulai dari keluarga sampai dalam bermasyarakat. Belajar menerampilkan bertuturkata baik, Sabar keporo ngalah, Jujur dana amanah, tidak merusak kehormatan hak asasi sesama, saling menghargai dan saling memperhatikan. Ciptakan generus yang solih, alim dan faqih, berakhlaqul karimah, dan mandiri, serta punya tobiat luhur, Jujur, amanah, rukun, kompak, kerjasama yang baik, mujhid muzhid, wujudkan falsafah roda berputar, yang lemah dibantu, yang tidak bisa diberi pelajaran, yang lupa diingatkan, yang salah diarahkan pada kebenaran dan disuruh bertaubat.Harus punya keyakinan yang kuat pada Allah dan Rasul, setelah mati ada kampung akhirat sorga dan neraka. Perjalanan akhirat itu sangat panjang penuh penderitaan sebelum ditempatkan di sorga atau dineraka, kecuali orang yang berimanSebagai Muslim harus tahu bahwa punya buku pegangan utama ,Alquran dan alhadist. Muslim wajib meningkatkan ilmu, ilmu dunia utamanya ilmu akhirat karena ilmu akhiratmu bakal ditanya.Berlatih bersangka baik (husnudhon) jangan bersangka jelek (syakudhon). Paham teori praktek, mana halal mana harom, mana sah mana tidak sah, mana iman mana kafir, mana pahala mana dosa, mana menikah mana berzinah, mana suci mana tidak suci, mana mahrom mana bukan mahrom, mana pahala mana dosa, mana membawa kesorga mana membawa keneraka. Koreksilah dirimu sebelum kamu dikoreksi Allah. Alasan alasanmu didunia hanya mendatangkan penyesalan disisiNya.Penyesalan itu datangnya belakangan dan tidak ada gunanya kalau sudah disisi Allah. Berdoalah, mungkin qodar anda dapat berobah. Karena tidak ada yang bisa merobah qodar Allah kecuali dengan doa.Jagalah hati, makhmumil qolbi.Awal dari kehancuran manusia bila ia lebih mencintai dunia dan takut mati, wahnun.



Selamat buat Presiden pilihan rakyat


Gonjang ganjing penjegalan pelantikan terhadap presiden yang baru, menjadi issu yang menghangat menjelang pelantikan presiden terpilih. Relawan relawan tidak terima diperlakukan demikian dan bergerak dari segala penjuru tanah air. Mereka marah, "darah saya menggelegak", kata mereka. Alhamdulillah pertemuan pimpinan DPR dan MPR dengan presiden terpilih lumayan mendinginkan massa. Tapi mereka tetap bercuriga, akan siasat siasat berikut dari kubu KMP. Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, KH Hasyim Muzadi , tidak yakin kalau pelantikan presiden diganggu, yang perlu diperhatikan "kriminal di parlemen", bagaimana mekanisme mengawasi kinerja parlemen, sampai sekarang belum ada ngurusi.
Menurutnya, "DPR mengambil hak legislatif secara penuh, baik menyangkut anggaran, perundangan dan pengawasan. Di samping itu merambah ke eksekutif dengan mengambil jatah menteri sesuai besar kecilnya partai, sehingga kabinet presidentil menjadi rasa parlementer.Tampak bahwa wakil rakyat bisa tidak terkontrol dan harus dikontrol rakyat langsung agar tetap berada pada jalur amanat rakyat.Karena lembaga-lembaga lain tidak bisa mengontrolnya. Wakil rakyat dapat membuat undang-undang yang bertentangan dengan kemauan rakyat. Dari aturan perundangan yang dibuat wakil rakyat menurut pakar hukum/ekonomi, di bidang ekonomi saja ada kalau 20 UU yang sangat pro asing tentang hajat hidup rakyat banyak".

Kesannya rakyat dari kedua kubu akan  dibenturkan, padahal rakyat dibawah tidak ada apa apa setelah penetapan siapa pemenang. tapi dengan penguasaan di DPR dan di MPR dan ucapan ucapan para elit menjadikan rakyat gelisah, terkena imbasnya, curiga mencurigai.

Mengutip dari id.wikipedia.org Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun non konstitusional. Hanya saja, kalau didalamnya ada hal hal yang sengaja disiasati dibuat, yang bertentangan dengan aturan Allah, apakah " makhluk makhluk" yang di parlemen yang bernafaskan Islam itu berani melaksanakannya? Jawabnya seharusnya "tidak!". Apalagi makna konstitusional maupun non konstitusional sepanjang diketahui adalah bersifat positif, sudah melalui pertimbangan yang mendalam dan bijak untuk rakyat.
Adalah konyol kalau mengatakan "ini kan politik , jangan bawa bawa agama disini!".  Hah... pantesan tidak ada akhlaqul karimahnya diparlemen. Padahal hampir semua Muslim pasti tahu lah sudah, kalau  Allah mengutus RasulNya SAW, untuk menyempurnakan akhlaq, tapi gak dipakai. Yang dilantik orang Islam, partai partai kebanyakan manusianya Muslim, tapi ditonton oleh rakyat, saling menghujat, kata kata kasar, saling menuding, saling meremehkan satu sama lain, saling menghina, saling akal mengakali. Padahal cuma beda bendera, urusan dunia, tapi meninggalkan aturan keyakinannya. Weh.. weh.., arep opo rek ? Mau kemana. Fa aina tadzhabun. Keyakinan agama yang sangat tipis, sebaiknya jangan mewakili rakyat dah. Ga punya keyakinan, kalau ucapan dan perbuatan akan diminta pertanggung jawabannya nanti disisi Allah. Ya kalau mewakili rakyat ga tau mana dosa mana tidak dosa, buat apa. Pasti berani bohong, dan nanti bohong harus ditutup dengan bohong lagi, akhirnya segala halal. Kalau semua berpikiran sama, berarti rakyat nonton "badut badut intelek dong", jangan begitu, insyaf lah sebelum ajalnya habis, mati datang sewaktu waktu. Jangan abong abong banyak uang kekuasaan bisa dibeli, berbuat seenaknya. " Sudah ada yang ngatur. Allah!".

Keserakahan mengumbar kenikmatan dunia akan melupakan nilai nilai moral etika dunia, apalagi pembalasan disisi Allah. Kebanyakan orang yang berpikiran cetek beranggapan kalau semua kekayaan sudah direngkuh akan mendapatkan kebahagiaan. Ternyata Allah yang Maha Mengetahui tentang ihwal manusia ini memperingatkan dalam hadis qudsi, " ya ibnu adam tafarragh li 'ibadati amlak shodroka ghinan wa asudda faqroka wa in lam taf''al malaktu shodroka syughlan walam asudda faqroka..." ( Ibnu Majah )

"Wahai anak turun Adam sempat sempatkanlah ibadah padaku, akan aku penuhi dadamu dengan kecukupan akan aku hilangkan kefakiranmu, jika engkau tidak mau mengerjakan maka akan aku penuhi dadamu dengan kesibukan dan tidak aku hilangkan kefakiranmu."

Berarti kalau kita tidak memerlukan dan mempersungguh ibadah pada Allah justru bukannya harta yang sudah didapat menjadikan kita bahagia, tapi malah kita akan merasakan kurang terus kurang terus dan sibuk terus susah terus pusing terus.
Dimana pun berada, dalam keadaan dan kondisi bagaimanapun seharusnya sikap, ucapan dan perbuatan , didepannya adalah tuntunan dari Allah. Jadi menghasilkan pikiran yang jernih. Pikiran yang bersih, tidak ada dengki, tidak ada dendam. Itu Allah ridho.

Semua makhluk sudah ada qodarnya, termasuk makhluk manusia, termasuk presiden terpilih. Walau sakdunia mau menghalangi, bagi Allah mudah menegakkan perkaraNya. Seharusnya sesama Muslim paham itu. Siapa yang tidak ridho qodarnya Allah, berdasarkan hukum , dalil lho, "Keluarlah dari bumi dan langitnya Allah dan cari lah Tuhan selainKU (Allah), demikian Allah dalam satu hadist! " Emang ada,Tuhan selain Allah. Berhala, kali!?" Maka mikir dulu. Ada saatnya, itupun kalau diqodar. Yang ada, kalau qodar kegagalan itu dianggap musibah, ya sobar, kalau perintah Allah Rasul untuk sabar dalam menghadapi musibah,  itu ada. Dapat pahala lagian, hatinya tenang. Kalau percaya lagi.  Repot kalau imannya tipis.

Tapi alhamdulillah ternyata Allah lebih kuasa dengan menguasai hati hati para elit. Mungkin pada mikir, kalau negara ini sampai chaos, wah... gak jadi anggota DPR atau MPR dong. Padahal utang sudah banyak. Gak jadi pimipinan DPR atau MPR, rugi nih. Terjadilah pertemuan dengan kata kunci silaturahim, ada juga yang bilang silaturahmi, ketahuan gak ngerti artinya mana silaturahim apa silaturahmi. Gak penting. Yang penting pimpinan DPR sudah ketemuan dengan presiden terpilih dan menjamin akan terlaksana pelantikan, diikuti pimpinan MPR ketemuan dengan calon presiden, hawa sudah agak sejuk, karena keduanya menjamin pelantikan akan dilaksanakan tidak bakal ada yang menjegal.
Dasar calon presiden memang tidak ada beban, diam diam mengadakan pertemuan dengan ARB, hawa yang sejuk agak meluas. Puncaknya calon presiden ketemuan dengan Prabowo, langsung itu pasar saham melonjak merespon positif. Keduanya berkomitmen sama untuk rakyat bangsa, UUD45, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI.
Dalam pembicaraan pada salah satu TV , Prabowo mengatakan bahwa pendukungnya , ketika mau ketemuan dengan Jokowi , ternyata ada hambatan dari pendukungnya , ada yang mengatakan jangan datang, ada yang bilang jangan berfoto bersama dan macam macam. Da kebayang Probowo dikelilingi orang orang yang begituan, yang tidak memikirkan persatuan bangsa, sayang sekali.
Tapi bagaimanapun pertemuan itu terwujud. Itu berkah silaturahim. Rakyat dibawah langsung rada tenang, walau sebagian pendukung prabowo ada yang gak senang katanya
Sementara itu PPP yang lagi prahara terus, sudah mengangkat ketum baru, dan bergabung dengan KIH katanya, karuan saja SDA cs mencak mencak. tapi apa dikata salah sendiri sih.
Sebentar lagi arak arakan kirab rakyat, bukan pendukung jokowi saja lho, akan berlangsung menyambut pesta rakyat

Kita ucapkan Selamat buat Presiden pilihan rakyat. Ada yang berusaha membandingkan presiden baru ini dengan enam presiden sebelumnya. Tidak , tidak ada yang sama. Beliau tidak suka pidato pidatoan , tidak suka berpakaian glamur sebagai presiden, Jokowi sangat sederhana, tidak neka neko, tapi unggah ungguh walau pun kerakyat, apalagi kepejabat. Lihat saja waktu pertemuan dengan Prabowo yang menghormat cara meliter, sebaliknya beliau menundukkan kepala, cara orang yang berbudiluhur, totokromo rakyatlah. Dia bisa sakit kalau tidak salaman dengan rakyat barang sehari. Mungkin teringat masa lalu ketika masih tinggal rumah dipinggir kali dan digusur, menjadikan dia bisa merasakan penderitaan rakyat kecil yang tidak punya.

Kini Pelantikan itu sudah terwujud, dengan pemandangan yang langka belum pernah terjadi di negeri ini maupun dibelahan dunia manapun , khas, sesuai kepribadiannya yang santun dan bersahabat.

Tapi apapun itu, bapak presiden ojo dumeh. cara anda sudah benar sudah disukai rakyat, tetap merakyat, perjuangkan cita cita ada yang luhur, kepahaman agamanya ditingkatkan, biar ada pertolongan Allah. Kita suka dengan cara anda, langsung ke urat nadi persoalan dalam memecahkan masalah. Karena ujung ujung nya masalah adalah kesejahteraan rakyat.
Jangan ragu menaikkan harga BBM saat ini, subsidi yang terlalu besar akan menyengsarakan rakyat di sektor kebutuhan rakyat yang lain, dimana dana negara yang pas pasan. Kebutuhan rakyat bukan hanya BBM, tapi ratusan lainnya. Alihkan subsidi itu kesektor lain, akan lebih bijaksana.
Sekali lagi tapi, ketika ingin mengambil keputusan , jangan pakai rasio semata. Banyak syukur dengan mendekat padaNya ucapan maupun perbuatan. Minta tolong pada Allah lebih dulu, sebelum ke manusia. Siapa tahu Anda membawa keberkahan pada Indonesia tercinta. Sering sering solat hajat Bos, sering sering solat istiharoh . Tidak menyesal orang yang istiharoh. Semoga bermanfaat.





















Saturday, October 18, 2014

Tidak ada yang abadi di dunia ini




Tidak ada yang abadi di dunia ini


Berbekallah, tidak ada yang abadi di dunia ini. semua akan ada akhirnya. Urusan dunia itu hanya mainan belaka. Ibarat orang berkuda di padang pasir, menemukan naungan dibawah pohon, dia berhenti berteduh. Tidak selamanya dia disitu, dia berteduh hanya sebentar beristirahat dan akan melanjutkan perjalanannya , dan segera pergi.Demikian naungan itu, gambaran dunia "yang kita singgahi"  yang kita hidup didalamnya, hanya sebentar.
"innaa ja'alnaa maa 'alaa al-ardhi ziinatan lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu 'amalaan" ( Q 18:7)
"Sesungguhnya kami (Allah) menjadikan segala apa di bumi hanya sebagai hiasan , untuk mengetahui manakah diantara kalian yang baik amalannya.".
Jadi manusia jangan salah faham, untuk apa dia terlahir jadi manusia.

Diayat yang lain ( banyak ), Allah berfirman, "sabbaha lillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi wahuwa al'aziizu alhakiimu ( Q 61 :1 )
"Sama mensucikan pada Allah segala apa yang ada dibumi dan dilangit......".
Tapi ada manusia yang tidak mensucikan pada Allah, mengutamakan menumpuk harta, menguber pangkat jabatan, keterlaluan.

Proses mati harus dijalani,  tidak bisa dihindari dan tiba tiba, tapi ada orang yang tidak ambil perduli.  Mati adalah untuk proses, selanjutnya akan mengalami perjalanan yang sangat panjang , "perjalanan akhirat". Meninggal dunia atau mati suatu syarat pula untuk bisa melakukan perjalanan akhirat. Kepahaman agama seharusnya menjadi kunci utama yang harus dimiliki anak negeri ini. Sayangnya itu agama seperti diabaikan. Baik itu dikeluarga di masyarakat dan di seluruh penjuru tanah air. Sejak dalam keluarga rata rata agama bagi pemeluknya dibiarkan berkembang tak terbina dengan baik. Dengan berdalil hak asasi masing masing. Tidak ada panutan yang menjadi referensi. Akibatnya satu agama ditafsirkan dalam praktek dengan pendapatnya sendiri. Akibatnya saling menyalahkan, saling merasa benar tanpa ada tolak ukurnya. Maka akan timbullah gejolak dalam masyarakat. Dan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa mewarisi hal hal yang negatif, sehingga jauh dari kepahaman agama. Jangan heran kalau mereka bertindak semaunya, bagaimana isi perut. Harus ada upaya revolusi mental diwujudkan dengan tepat.
Mengingat kita mengisi hidup bukan untuk dunia semata, kita punya keyakinan yang kuat setelah hidup didunia ini, akan ada kehidupan lagi yang akan semua orang akan jalani alam baqa. Alam yang kekal, alam yang tidak ada akhirnya. Dinten sing mboten wonten pungkasane. ( Jawa), hari yang tidak ada akhirnya,  tidak ada yang abadi didunia. Allah menciptakan kesenangan dunia hanya untuk mencoba manusia, manakah diantara manusia itu yang betul betul yang baik amalannya, mana yang beriman pada Allah, mana yang betul betul percaya pada hari akhirat. Kebanyakan manusia tidak tahu bahkan ada yang tidak percaya.
Beribadah berdasarkan perasaan tidak tau juntrungannya. Beribadah supaya dipuji, beribadah karena gengsi. Ga mengerti mana ibadah yang "karena Allah". Ga mengerti dalil karena Allah, 'yarjuna rohmatahu wayakhofuna azaba" mengharap rahmat Allah dan takut terhadap siksa Allah.Padahal tidak ada yang abadi di dunia ini. Harta terus dicari, ditumpuk tumpuk, siang jadi malam,malam jadi siang, ti suksruk ti dungdung, kepala jadi kaki , kaki jadi kepala, saking mempersungguhnya mencari dunia. yang kalau berhasil dinikmati hanya bilangan seratus tahun, kalau ada. Berani meninggalkan urusan agama, urusan ibadah, urusan akhirat, sudah tau tidak ada yang abadi di dunia ini, berbekallah dengan taqwa.

Kalau didunia yang fana ini selalu berubah tidak ada yang kekal. Dulu bayi, sekarang nenek nenek atau kakek kakek, dunia ini fana, berubah, tidak bisa dibendung. Tadinya kaya, sekarang miskin, terjadi. Hari ini presiden esok jadi rakyat jelata. Dulu aman nyolong sana nyolong sini, hari ini masuk penjara. Setelah harta ditumpuk tumpuk, kemudian mati datang tiba tiba. Hartanya jadi rebutan yang waris. Istri yang cantik kawin lagi. Perlu diperhatikan hadist ini,

............."Addunya daru man la daralahu, walaha yajma'u man la 'aqla lahu............ wa malu man la mala lahu"
Dari ‘Aisyah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Dunia itu adalah rumahnya orang yang tidak punya rumah (di akhirat). Dan untuk dunialah orang yang tidak punya akal itu mengumpulkannya”. [HR. Ahmad dan Baihaqi, ] dia menambahkan, “Dan hartanya orang yang tidak punya harta (di akhirat)”.

Pulang menghadap Allah keadaan miskin, apa nikmatnya. Tidak ada yang abadi didunia ini, mengapa tidak berpikir dengan jernih untuk ibadah pada Allah dengan cara yang benar, tidak asal asalan. Insyaflah, sebelum terlambat, mudah mudahan bermanfaat.


 oooOooo


Sunday, September 14, 2014

Cobaan yang terpanjang dan melelahkan...

hmramly::Sekedar Informasi, Menjaga keimanan, Ahklakul karimah, budi luhur,kesehatan, lansia sehat,Kesehatan Lansia, Psikologi Lansia, pasien Geriatri dan Psikogeriatri, Gerontologi, aspek fisiologis, psikologis, sosial, kultural, ekonomi,  anti-aging therapies , berita berita. Mengaku iman pasti dicoba, Jadi Orang kaya Cobaan, jadi orang miskin juga cobaan. Mengikat keimanan, mempersungguh, mengagungkan, syukur dan berdoa,Ciptakan kerukunan mulai dari keluarga sampai dalam bermasyarakat. Belajar menerampilkan bertuturkata baik, Sabar keporo ngalah, Jujur dana amanah, tidak merusak kehormatan hak asasi sesama, saling menghargai dan saling memperhatikan. Ciptakan generus yang solih, alim dan faqih, berakhlaqul karimah, dan mandiri, serta punya tobiat luhur, Jujur, amanah, rukun, kompak, kerjasama yang baik, mujhid muzhid, wujudkan falsafah roda berputar, yang lemah dibantu, yang tidak bisa diberi pelajaran, yang lupa diingatkan, yang salah diarahkan pada kebenaran dan disuruh bertaubat.Harus punya keyakinan yang kuat pada Allah dan Rasul, setelah mati ada kampung akhirat sorga dan neraka. Perjalanan akhirat itu sangat panjang penuh penderitaan sebelum ditempatkan di sorga atau dineraka, kecuali orang yang berimanSebagai Muslim harus tahu bahwa punya buku pegangan utama ,Alquran dan alhadist. Muslim wajib meningkatkan ilmu, ilmu dunia utamanya ilmu akhirat karena ilmu akhiratmu bakal ditanya.Berlatih bersangka baik (husnudhon) jangan bersangka jelek (syakudhon). Paham teori praktek, mana halal mana harom, mana sah mana tidak sah, mana iman mana kafir, mana pahala mana dosa, mana menikah mana berzinah, mana suci mana tidak suci, mana mahrom mana bukan mahrom, mana pahala mana dosa, mana membawa kesorga mana membawa keneraka. Koreksilah dirimu sebelum kamu dikoreksi Allah. Alasan alasanmu didunia hanya mendatangkan penyesalan disisiNya.Penyesalan itu datangnya belakangan dan tidak ada gunanya kalau sudah disisi Allah. Berdoalah, mungkin qodar anda dapat berobah. Karena tidak ada yang bisa merobah qodar Allah kecuali dengan doa.Jagalah hati, makhmumil qolbi.Awal dari kehancuran manusia bila ia lebih mencintai dunia dan takut mati, wahnun.


Cobaan yang terpanjang dan melelahkan....





Untuk bisa masuk kedalam sorga dan selamat dari siksa neraka adalah menetapi Al Quran, Alhadist dan Berjamaah. Tapi ketika seseorang menyatakan dirinya iman Allah pasti mencobanya, sama seperti orang orang yang dahulu, Allah juga mencobanya. Seperti yang telah disampaikan Allah didalam AlQuran,
ahasiba alnnaasu an yutrakuu an yaquuluu aamannaa wahum laa yuftanuuna [Q 29:2]
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja,  setelah) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji?
walaqad fatannaa alladziina min qablihim falaya'lamanna allaahu alladziina shadaquu walaya'lamanna alkaadzibiina [Q 29:3]
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka akan mengetahui Allah siapa orang-orang yang benar dan siapa orang-orang yang dusta.
Itu belum termasuk cobaan dari godaaan iblis untuk menghalang halangi ummat manusia untuk beramal baik, agar bersama sama dia (iblis) bertempat di neraka. Perbuatan iblis ini bukannya Allah tidak mengetahui, bahkan sudah menjadi "perjanjian" Allah dengan Iblis seperti dalam surat Al Hijr,  qaala rabbi bimaa aghwaytanii lauzayyinanna lahum fii al-ardhi walaughwiyannahum ajma'iina [Q15:39] Iblis berkata : "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan hias hiasi anak turun Adam (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
illaa 'ibaadaka minhumu almukhlashiina [Q 15:40] kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis ".
Asesoris macam apapun yang kita miliki sebagai andalan diri agar bisa masuk sorga selamat dari siksa neraka, kalau tidak waspada dengan peringatan dari Allah tersebut diatas bahwa cobaan itu akan diberikan pada atu satunya yang yang beriman, pastilah banyak yang gagal.
Salah satunya , Cobaan yang terpanjang dan melelahkan... dan tidak bisa dihindari adalah hidup bersuami istri. Hampir dipastikan kalau pasangan suami istri tidak mempunyai pandangan hidup yang sama, dunia orang boleh bilang berhasil tapi pasti secara dalil akhiratnya gagal. Maka mumpung masih hidup, jagalah keimanan ini dengan baik, masing masing pasangan suami istri itu punya hak kewajiban yang harus dipahami dan diamalkan  dan tak boleh dilanggar, dan disitu pula ada cobaannya seandainya masing masing kita mau memahaminya. Semoga bisa menjadi bahan kajian, untuk mencari kebenaran, sebelum " hasibu qobla antum hasibu" koreksi diri anda sekalian sebelum Allah mengkoreksi anda sekalian. Alasan alasan di dunia hanyalah menjadi penyesalan disisi Allah.

Popular Posts