'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.: "Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi?

Wednesday, August 13, 2014

"Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi?



"Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi?











Semakin tua dunia ini semakin hijau royo royo, menjadikan orang terus mempersungguh mencari dunia. Sementara akhlaq dan agama makin jauh ditinggalkan padahal, "Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi?
Kemajuan teknologi mengiringi gemerlapnya dunia. Mengiyakan semua kehendak manusia. Orang dibuat bangga dengan barang baru.
Dulu orang bepergian naik onta atau naik kuda, sekarang orang bepergian pakai mobil dari mobil mewah, kapal pesiar mewah, jet mewah dan semua tersedia dengan dilengkapi kemudahan dan kenyaman.Gilanya zaman paham maunya manusia. Sampai manusia terjun bebas didalamnya.

Begitu juga dengan tempat tinggal, tidak cukup satu, sekarang orang punya rumah rumah mewah, untuk tempat tinggal, untuk istirahat, untuk bersenang senang dari rumah biasa sampai rumah bak istana yang gemerlapan yang assesorisnya aduhai membuat orang berdecak.
Sarana prasarana juga tercipta dimana mana. Dulu apa yang terjadi diujung dunia tak satupun yang tahu tak ada sarananya, kini apa yang terjadi seentoro dunia orang segera seketika bisa tahu. Orang seperti tuli kalau itu semua akan berlalu. Orang seperti buta bahwa kenyataannya, apa yang dia miliki akan berlalu. Kalau bukan penghias dunia itu meninggalkannya, dialah yang akan meninggalkannya. Lupa pada petunjuk Allah Yang Maha Tahu segalanya. Intinya janganlah mengikuti hawa nafsumu, engkau akan masuk keperangkap balatentara iblis. Hawa nafsumu akan dihias-hiasi sampai engkau meremehkan barang yang haq, yaitu tempatmu di akhirat dimana hari yang tidak ada ujungnya. Jangan sampai engkau kaya di dunia tapi miskin dan menderita di akhirat.

Betullah firman Allah Swt:
" wa ma hadzihil chayatud dunyaa illa lahwuw wala'ib..." ( Q29:64)
Dan tidaklah kehidupan dunia ini kecuali hanyalah kesenangan dan mainan belaka...

Baca : Menjadi Pebinis Herbal dan Produk Halal  
Baca juga : Putaran Masa 






Dalam ketersediaan isi dunia sedemikian, manusianya pun tak tinggal diam, semua berburu segala kenikmatan, seakan akan mau merengkuh semua. Ada yang mulai berkarir ingin jadi guru saja, ada yang ingin jadi sarjana, jadi pejabat, jadi pembesar, jadi jendral, jadi artis, jadi seniman, jadi pengusaha, jadi presiden....untuk merengkuh semua itu.

Yang berprofesi guru,setelah berhasil apakah sampai disitu cita cita nya? Mau kemana. Ketika cita cita itu mengatakan, "setelah SMA, saya akan meneruskan jadi Sarjana. S1, S2, S3" dan dapat betul, berjuang lagi, jadi pejabat jadi pembesar negara, berhasil, lantas mau apa?
Atau ada yang ingin berkarir jadi pengusaha, punya pabrik, buat lagi pabrik, buat pabrik lagi, buat lagi tiap kota ada cabang, anda berhasil, terus anda mau kemana, disitukah cita cita anda? Ada yang ingin jadi pemain bola, jadi pemain bola termahal di dunia, kejadian sungguh, selanjutnya mau apa?
Sebagian ingin berkarir dibidang seni. jadi seniman sungguh disitukah, terus perjalanan sampai disitu?
Sebagai artis aktor pun tak mau ketinggalan, mau ingin terkenal dengan bayaran termahal sakdunia, betul betul tercapai, betulkah sampai disitu perjalanan anda? Belum lagi bagi orang yang merasa dirinya kekurangan, bagaimana perburuaannya'"Ada yang pokoknya ingin jadi orang kaya raya, punya mobil mewah banyak , punya rumah sampai istana banyak dimana mana, punya invest tanah dimana mana,  punya perkakas mewah banyak, punya istri cantik cantik, anak banyak cantik cantik ganteng ganteng semua sukses",lantas anda mau apa? Well, well, well ( kata si bule) "Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi?

Sadarkah manusia yang berketuhanan Yang Maha Esa ini, artinya ia meyakini bahwa ada yang namanya "kampung akhirat?"
Bukankah jawabannya bahwa semua kita akan mengakhiri perjalanannya di kampung akhirat? Yang isinya hanya ada dua tempat, satu kampung namanya sorga yang satunya neraka.Sorga adalah tempat segala kenikmatan yang orang akhirnya akan kekal selamanya didalam, dan neraka adalah tempat segala penderitaan yang maha amat sangat deritanya, tidak hidup tidak mati, yang orang akhirnya akan kekal didalamnya.Selagi dia mengakui Tuhan Yang Maha Esa, tentulah dia mengetahui ini.

 Andai saja kalian mengetahui apa yang Aku ( Rasulullah SAW ) ketahui, niscaya kalian akan banyak menangis.....

Maka itu hidup ini jangan mengumbar kesenangan dunia semata, akan menyesal. Dunia anda nikmati hanya selama umur anda di dunia. Paling lama 100 tahun itupun anda sudah susah sendiri. Kalau anda melupakan ibadah pada Allah , Allah akan melupakan anda di hari pembalasan. Lihat surat 59:19, apa balasannya dari Allah pada orang melupakan Allah atau tidak mau percaya pada Allah waktu didunia.  Bertaqwalah, Sabarlah, Berbuat Baiklah. Rahmat Allah dekat       dengan Orang yang berbuat baik.

Tidak dosa orang menguber kesenangan dunia, tapi alangkah bodohnya sampai  mengenyampingkan urusan kampung akhirat.
Padahal dia selalu berdoa , "Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina azaban nar?"
 " Wahai Tuhanku berilah aku di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan selamatkanlah aku dari siksa neraka".
Bukankah itu ingin minta di akhirat masuk sorga selamat dari siksa neraka? Tapi apa yang sudah dilakukan?
"Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi?

Apakah tidak menimbang nimbang bahwa kebahagian hidup dunia kalau diuber dan berhasil, bisa dinikmati, paling paling selama jatah umur didunia, padahal umur akhirat itu abadi? Apakah firman Allah itu tidak Haq, artinya tidak benar, tidak akan dilaksanakan Allah? Oou, naudzubillahi.

Seandainya mau tahu saja lebih jauh pada isi kitab suci yang diyakininya sebagai  tuntunan dari Allah dan RasulNya akan banyak diketahui, betapa ngerinya jenis jenis siksa Allah yang disediakan dineraka, sebagai contoh ( Q 4:56)

"inna alladziina kafaruu bi-aayaatinaa sawfa nushliihim naaran kullamaa nadhijat juluuduhum baddalnaahum juluudan ghayrahaa liyadzuuquu al'adzaaba inna allaaha kaana 'aziizan hakiimaan"
Sesungguhnya orang-orang yang tidak percaya pada ayat-ayat Kami, akan Kami masukkan ke dalam neraka. Ketika mengelupas kulit mereka,akan Kami ganti dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab.....

Alangkah sayangnya, padahal sebagian manusia sudah diberi hidayah "petunjuk", artinya mengetahui kebenaran atau haqnya firman Allah yang dituangkan dalam kitab suci Alquran dan haqnya alhadist sebagai sabda dan praktek Rasulullah SAW dalam mengaplikasikan firman Allah, tetapi menyianyiakan petunjuk ini, sampai akhirnya ajal menemui dia.
Padahal ciri cirinya sudah diberikan Allah :
"faman yuridi allaahu an yahdiyahu yasyrah shadrahu lil-islaami waman yurid an yudhillahu yaj'al shadrahu dhayyiqan harajan ka-annamaa yashsha''adu fii alssamaa-i kadzaalika yaj'alu allaahu alrrijsa 'alaa alladziina laa yu/minuuna."
Maka barangsiapa yang menghendaki Allah mendapat hidayahnya, - Dia melapangkan dadanya untuk Islam; - Dan barangsiapa menghendaki Allah tersesat, menjadikan Allah  dada mereka sempit , seolah-olah mereka disuruh naik ke langit: Demikianlah menjadikan Allah hukuman pada mereka yang tidak mau iman (Q 6:125 )

Jangan jangan diantara si pemeluk agama ini tidak pernah tau atau tidak mau tau kalau dia punya kitab suci itu wajib dikaji. Tidak punya kepahaman atau tidak punya keyakinan bahwa nanti akan ditanya dihisab disisi Allah Swt.
Atau yang sudah tahu, hanya bisa membaca tidak tau artinya atau maknanya atau keterangannya, agama perasaan. Apa jadinya kalau demikian (lihat Q 62: 5, saya ga jelasin, ndak tersinggung)

Ada lagi yang sudah bisa membaca, mengartikannya dengan pendapatnya sendiri. Yang akhir ini, jangan sampai menjadi berpendapat seperti teroris lho..
Yang lain, yang sudah meyakini kebenaran kitab ini, tidak tau prosedural dari Allah dan Rasulnya bagaimana mengkaji Alquran dan Sunnah nabi sebagai "ilmu", atau tidak mengenal apa itu "isnad" yang mutashil, jangan jangan.
Seandainya manusia itu paham bahwa hidayah "taufik" itu milik Allah, pastilah dia menangis.....selamanya didunia, apalagi di akhirat. Jeritannya , " Ya Allah mengapa saya tidak dikasi hidayahmu......?"
Artinya "milik Allah", Allah lah yang menentukan seseorang beriman dan tidak beriman sesuai kehendakNya.Buktinya Q 28:56

"innaka laa tahdii man ahbabta walaakinna allaaha yahdii man yasyaau wahuwa a'lamu bialmuhtadiina" ( Q 28:56)
Sesungguhnya engkau ( Muhammad) tidak bisa memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk kepada orang yang Allah kehendaki, Dan Dialah (Allah) mengetahui dengan orang yang mendapat petunjuk.

Kisahnya ketika Abu Tholib pamannya Nabi SAW mau wafat, beliau dikelilingi oleh familinya. Diantaranya Nabi sendiri, paman nabi yang lain Abu lahab Abu jahal. Nabi berusaha mohon agar Abu Tholib mengucapkan kalimat la ilaha illah, dan nabi menjaminnya disisi Allah nanti. Setelah melihat kekiri kekanan, Abu Tholib menyatakan, Muhammad , malu lebih sakit dari siksa neraka, lalu beliau wafat. Alangkah sedihnya Rasulullah ketika itu, orang yang menjadi andalannya, walaupun tidak iman tapi membelanya habis habisan dengan harta dan dirinya ketika Muhammad SAW diserang disakiti orang orang kafir waktu itu, kini sudah tak ada. Dalam kesedihan yang sangat itu kemudian turunlah ayat itu.
"innaka laa tahdii man ahbabta walaakinna allaaha yahdii man yasyaau wahuwa a'lamu bialmuhtadiina" ( Q 28:56)
Sesungguhnya engkau ( Muhammad) tidak bisa memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk kepada orang yang Allah kehendaki, Dan Dialah (Allah) mengetahui dengan orang yang mendapat petunjuk.
Sehingga Nabi menyadarinya.

Maka itu supaya diwaspadai, dikoreksi diri masing masing , diposisi mana anda berada, bagaimana kedudukan diri mengingat ayat lain yang diatas:
"faman yuridi allaahu an yahdiyahu yasyrah shadrahu lil-islaami waman yurid an yudhillahu yaj'al shadrahu dhayyiqan harajan ka-annamaa yashsha''adu fii alssamaa-i kadzaalika yaj'alu allaahu alrrijsa 'alaa alladziina laa yu/minuuna."
Maka barangsiapa yang menghendaki Allah mendapat hidayahnya, - Dia melapangkan dadanya untuk Islam; - Dan barangsiapa menghendaki Allah tersesat, menjadikan Allah  dada mereka sempit , seolah-olah mereka harus memanjat ke langit: Demikianlah menjadikan Allah hukuman pada mereka yang tidak mau iman (Q 6:125 )
Kalau dia ditakdirkan beriman maka dia akan mengerjakan pekerjaan orang iman dan akan dilapangkan oleh Allah, tapi kalau tidak mengerjakan kebaikan sekecil apapun akan susah. Akan susah mentaati perintah Allah dan RasulNya, padahal sudah ditegaskan pada surat ( Q 4:13,14)
Merinding?? yaaa, ...Kalau saya merinding.Mudah mudahan Allah memberi hidayah kita semua

Hidayah taufik adalah hidayah dimana Allah memberikan pertolongan kepada seseorang yang dikehendakiNya, mau dan mampu melaksanakan firmanNya dan aturan aturan RasulNya SAW karena Allah.

Betullah firman Allah Swt:
" wa ma hadzihil chayatud dunyaa illa lahwuw wala'ib..." ( Q29:64)
Dan tidaklah kehidupan dunia ini kecuali hanyalah kesenangan dan mainan belaka...

Mengingat "mati" itu datang sewaktu waktu, tidak pandang berapa umur anda, sesudah mati ada "perjalanan akhirat yang panjang" yang ujungnya adalah Sorga atau Neraka. Jangan habiskan hidup anda dengan hawa nafsu, hukum Allah sudah jadi. Anda suka tetap begitu, Anda tidak suka tetap akan diberlakukan.
Mudah mudahan sharing ini manfaat buat kita semua dalam menjaga keimanan, pelajarilah Alquran Hadist anda dengan cara benar, memakai guru yang benar berisnad sesuaai kehendak Allah dan Rasulnya , jangan beribadah dengan "katanya katanya", jangan sampai fanatik ga ada juntrungannya ikut ikutan teroris, semua perbuatan akan dihisab, dikoreksi, diminta pertanggung jawabannya oleh Allah Swt walau sekecil apapun. Salah di dunia masih bisa dikoreksi bisa bertaubat, salah diakhirat tak ada gunanya, hanya siksa. Ambillah peringatan dari Allah dari surat berikut.
"Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi? ( Q 81:26)












1 comment:

Popular Posts