'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.: Pilgub DKI, moral versus duit

Monday, September 26, 2016

Pilgub DKI, moral versus duit

Tidak usah susah tidak usah sedih, susah sedih tak ada gunanya. Karena semuanya akan berjalan sesuai qodarnya. Dan orang Islam harus rido dengan qodar Allah. Disitu kelebihannya jadi orang Islam yang beriman dan ber amal solih. Ketika berhasil dia tidak sombong, karena dia percaya itu dari Allah, bukan karena kemampuannya, bukan karena ilmunya, bukan karena hartanya. Ketika tidak berhasil, dia tidak akan sedih atau susah berlarut larut, karena yakin itu dari Allah. Mungkin memang bukan miliknya, mungkin tidak barokah buat dirinya, bisa saja belum saatnya. Dia tidak dendam, tidak dengki, malah bersyukur, Alhamdulillah. Esok mungkin lebih baik. Dia sadar betul, kalau tidak rido dengan qodar Allah, Allah akan memerintahkan keluarlah dari bumi dan langitku, carilah Tuhan selain aku, lha mau kemana..... Kesyukurannya pada Allah diciptakan sebagai manusia Islam yang beriman dan beramal solih, bahwa dunia ini hanyalah bak permainan belaka, saatnya ditinggal, yang semuanya akan berakhir di keharibaan Allah Swt. Farikum fil jannah farikum fisy syair Karena itu mumpung masih hidup, mumpung ada nafas, tingkatkanlah kepahaman agama anda dengan baik.

Pilgub DKI, moral versus duit, angin panas akan berubah pada saatnya. Belum kampanye digelontorkan tapi melihat ancang ancang ketiga kubu ada gambaran. Jurus moral akan jadi tembakan berat buat Ahok. Sementara cukong cukong dibelakang Ahok, pasti tidak mau bisnisnya terganggu. Duit bukan masalah kubu Ahok tapi tidak bagi Anies-Sandi dan Agus-Murni tentu tak sehebat Ahok. Entah, apakah ketiga kubu memakai segala cara. Ini semuanya masalah dunia. Semua bisa terjadi, AllahuAklam.
Hanya pesan saja dari rakyat bawah utamakan akhlaqulkarimah, budi pekerti yang luhur. Janganlah rakyat di ajarkan keluar jalur semestinya, hanya untuk kepentingan sesaat. Walaupun pembangunan berhasil suasana tidak kondusif, rakyat tidak bisa menikmati hasil pembangunan. Yang ada hanya was-was, ketidak nyamanan di negeri sendiri. Anda ngoyo dengan segala cara tanpa memperhatikan pendidikan moral yang bersusah payah dibina oleh guru, oleh pemuka agama, padahal hasilnya sudah tertentu, siapa yang Allah pilih. Hanya namanya dunia tetap harus cari. Bisa tetap Ahok , bisa juga kubu Anies -Sandi, bukan tak mungkin Agus-Murni . Lagi AllahuAklam. Bedanya nanti kalau orang dengan pendekatan keimanan dalam berusaha, dia kalau berhasil tidak sombong. Wah ini berhasil kan karena perjuangan saya , ilmu saya, uang saya, keahlian saya. Jawabnya tidak. Allah yang sudah menakdirkan semua. Adapun yang kalah kalau berusaha dengan pendekatan keimanan, dia tidak menyalahkan orang lain, dia akan berlapang dada, cepat mengadakan recovery, karena dia paham , ini tidak barokah buat dia. Mudah-mudahan kita mendapatkan pemimpin yang menyejukkan masyarakat tapi pembangunan berjalan sesuai aturan. Tuhan tidak pernah tidur. Selamat berintifada cara beretika

No comments:

Post a Comment

Popular Posts