'cookieChoices = {};' Nasihat Islami, Dan Kesehatan Islami.: Pak Jokowi di setiap musibah di negeri ini carilah hikmahnya.

Sunday, October 25, 2015

Pak Jokowi di setiap musibah di negeri ini carilah hikmahnya.

Pak Jokowi, disetiap musibah di negeri ini carilah hikmahnya. Jadikan Alquran di didepan untuk menerangi keputusan dan ilham bapak, Insya Allah Selamat dan Barokah. Walaupun putusan hal yang sepele jangan tinggalkan Allah. Selalulah Salat Istiharoh dan salat hajat di semua keputusan dan kebijakan untuk rakyat. Nanti Allah akan menuntun Anda dan mencarikan solusinya.
Hikmahnya, umpama :
- Pak Presiden jadi mengetahui cara kerja pembantu bapak dibawah belum maksimal.
- Didaerah tempat bencana, bapakjadi tahu kinerjanya sungguhan atau tidak, dan mungkin saja perlu di audit izin-izin dan peraturan yang dikeluarkan setempat.
- Bapak menjadi tahu prilaku lahan gambut, perlu mengumpulkan dan mendatangkan ahli-ahli dalam dan luar negeri untuk mencari solusinya.
- Mungkin Bapak jadi terpikir membuat gedung-gedung evakuasi yang banyak didaerah potensi bencana, yang lengkap dengan rumah sakit , gudang bahan pokok, rumah ibadah, sekolah, yang dapat mensterilkan asap; serbaguna ketika tidak dipakai buat evakuasi.
- mungkin bapak dapat ilham barokah, bahwa inilah "mulai jaman", yang walaupun bukan orang sengaja membakar, tapi hutan bisa terbakar sendiri, dan akan menjadi bencana dunia; tak bisa dielakkan, tapi harus dipersiapkan bagaimana melindungi rakyat, ( pesan Alquran dan Alhadist?")
- Mungkin Bapak dapat ilham, bahwa bencana ini tidak semata mata ulah tangan manusia, tapi cobaan dari Allah; dan bapak akan mengajak rakyat bapak untuk beribadah dengan benar tulus ikhlas karena Allah. Dan bahwa hidup itu "Tidak" mengurus perut semata.
- Dan lain lain, dan lain lain,  yang setidaknya Bapak timbul pikiran, bahwa mengejar kesejahteraan rakyat tidak bepikir secara ratio semata, tapi mengedepankan Allah ( lewat Alquran) menjadi penerang jalan bapak.

Tidak mudah memang, siapapun presidennya negeri ini, ketika suatu tekad sudah bulat membela kepentingan rakyat, tiba tiba dihadapkan situasi dunia seperti saat ini. Sementara kebiasaan lama yang selalu saja mengambil kesempatan dalam kesempitan disemua level kehidupan dan disemua level status sosial bangsa ini, yang selalu menggerogoti kebijakan kebijakan pemimpinnya.

Macam macam musibah yang dihadapi negeri. Dari mulai ekonomi dunia yang melambat berimbas kenegeri ini. Kebakaran yang luar biasa di seluruh tanah air luar biasa kerugian yang di derita negara dan rakyatnya, itu juga ulah segelintir orang yang ingin memperkaya diri. Pencabulan terhadap anak anak, generasi penerus bangsa. Masalah korupsi disegala lini kehidupan merambah dan mengoyak ngoyak akhlak moral bangsa, ternyata juga sudah berpolusi dalam birokrasi paling bawah. Tapi nun jauh dari itu semua tak terasa anak bangsa ini seperti sudah membelakangi agama yang diyakini sendiri. Disinilah akar masalahnya. Agama hanya seperti hiasan belaka, formalitas belaka. Kitab tutuntunan agama yang diyakininya hanya dipakai buat pintar pintaran belaka.

Maka sudah menjadi Dalil, ketika manusia lebih cinta dunia dan takut mati, maka manusia akan berlomba lomba menguber kesenangan dunia tanpa memikirkan halal dan haram, akan tanpa perduli lagi sah tidak sah dari harta yang diperolehnya, apalagi urusan dosa dan pahala sudah hapus dari kamus kehidupannya.

Anak akan berani kepada orang tua dan yang dituakan dan sebaliknya.
Sudah tidak ada rasa malu, walaupun ditonton masyarakat umum.

Karena itu pak Jokowi, jangan biarkan anak bangsa seperti itu, jangan rido dengan penerus bangsa seperti itu. Kalau betul Ketuhanan Yang Maha Esa kita junjung tinggi, ditempat pada nomer satu didalam Pancasila. Tapi agamanya ditinggal, hanya lambang, negeri ini tidak akan aman dan tentram.
Harus ada solusi bagaimana agar anak bangsa, toat dengan peraturan agama berdasarkan keyakinannya, tetapi dengan mengutamakan juga akhlak yang luhur dan persatuan bangsa. Pastilah agama itu beda, kitabnya beda, nabinya juga beda. Tapi kita dalam perbedaan itu kita ditakdirkan didalam satu wadah satu bangsa, bersaudara. Harus ada yang bertanggung jawab dalam ketoatan beragama masing masing, tapi kedepankan akhlak yang mulia  dalam menjalankannya dan persatuan bangsa.

Jangan sampai bapak biarkan, Harta berlimpah ruah, dimiliki rakyat atas usaha keras bapak, tapi rakyat menikmatinya hanya untuk kesenangan dunia semata tidak punya keyakinan kehidupan akhirat. Allah akan menantang hambanya. Kalau tidak suka dengan hukumku , kalau tidak rido dengan qodarku, keluarlah kamu semua dari bumi dan langitku, dan carilah Tuhan selain Aku.

Semoga ini bisa menjadi masukan yang manfaat, kekurangannya mohon maaf.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts