Paket Wajah AMA Korean Skincare Cream Pemutih Wajah Permanen Krim Whitening Glowing Korea Jepang

KALLĀ: Sebuah Teguran yang Terlupakan




Dalam hidup ini, sering kali manusia sibuk dengan dunia:
mencari rezeki, mengejar impian, membangun nama,
namun lupa pada satu hal yang paling utama—untuk apa kita diciptakan.

Terkadang manusia merasa sudah berbuat cukup,
sudah banyak amal, sudah banyak memberi,
padahal Allah menyampaikan satu ayat teguran,
yang jika direnungkan... bisa membuat dada terasa sesak.



Allah berfirman dalam QS. ‘Abasa: 23:
كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَا أَمَرَهُ
Kallā, lammā yaqḍi mā amarah

“Jangan begitu! Belumlah ia melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya.”

Kata “Kallā” bukan sekadar “tidak”.
Dalam bahasa Arab Al-Qur’an, “Kallā” adalah bentuk teguran tegas.
Teguran bagi mereka yang mengabaikan kebenaran,
terutama orang-orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan.

Tapi apakah hanya untuk mereka?
Ataukah kita pun termasuk yang terkena teguran ini?

Allah berikan kita akal, hati, nikmat hidup, makanan, udara,
tapi adakah kita sungguh-sungguh telah menunaikan perintah-Nya?
Adakah hati ini betul-betul tunduk saat shalat?
Adakah tangan ini menahan dari yang haram?
Adakah lisan ini benar-benar menjaga kehormatan sesama?

Jangan-jangan...
Kita masih sibuk menikmati karunia-Nya,
namun lalai untuk menunaikan kewajiban sebagai hamba-Nya.


Penutup:

Wahai saudaraku,
Hidup bukan hanya soal berlari dan mengejar dunia,
tetapi tentang kembali dengan selamat kepada Dia yang menciptakan kita.

Jangan tunggu ajal datang lalu menyesal.
Jangan sampai ayat ini menjadi saksi bahwa kita telah ditegur… tapi tetap lalai.

“Kallā, lammā yaqḍi mā amarah.”
Jangan begitu...
Belumlah kau laksanakan perintah Tuhanmu.

Mari kita kembali dengan taubat.
Mari kita hidup sebagai hamba, bukan sekadar manusia yang hidup.
Semoga kita tergolong orang yang sadar sebelum terlambat,
dan taat sebelum diseru pulang.


Comments

Popular posts from this blog

Tidak ada yang abadi di dunia ini

Mencari tahu tentang Promol12

"Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi?