Skip to main content

Paket Wajah AMA Korean Skincare Cream Pemutih Wajah Permanen Krim Whitening Glowing Korea Jepang

Kembali kepada etos kerja yang Islami jujur dan amanah




Etos kerja Yang Islami, Jujur dan Amanah




Etos kerja Yang Islami, jujur dan amanahseharusnya dimiliki oleh semuat ummat Islam.  Jujur dan amanah itu perintah Allah dan Rasul. Kalau ini dimiliki oleh satu satunya ummat Islam tak nanti bakal ada yang berani jadi pencuri kecil, pencuri besar, koruptor. Diberi jabatan malah memanfaatkan, tidak yakin bahwa ada mengawasi. Tidak yakin kalau jabatan itu amanah bakal diminta pertanggungjawaban di dunia dan akhirat. Didunia gak ketahuan, aman, di akhirat ga bakal lewat. Kalau sudah diakhirat ga bakal bisa taubat lagi untuk memperbaiki kesalahan. Padahal kenikmatan dunia yang dimiliki karena punya uang hasil curian segudang, dibanding dengan siksa atas dosanya yang menunggu, masya Allah , kekal sedulur, naudzubillah.

 Baca : Menjadi Pebinis Herbal dan Produk Halal  

 Seandainya ketahuan didunia , paling berhadapan dengan KPK paling lama dua puluh tahun, apakah berarti beres siksa akhiratnya(?), hmmm tidak sedulur. Kalau tidak tau cara bertaubat berdasarkan hukum Allah, bakal jadi perkara besar disisiNya. Padahal sehari disisi Tuhanmu sebagaimana seribu tahun menurut hitunganmu didunia, pikir baik baik. Ho.. ho.. mungkin ada yang pikir ga kena siksa, ga bakal dihisab kali ya, kecualilah.
"wa ma khalaktul jinna wal insa illa liya'kbuduni" - " Dan aku ( Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu"
(Q S 51 :56 )

Seharusnya ayat ini selalu diingat disanubari Pimpinan/Pejabat/Karyawan orang Islam yang Iman dan bertaqwa, bahwa dirinya hanyalah pelayan Allah. Jadi mengislamkan segala perilaku dalam kehidupannya dan menghidupkan nilai nilai keislamannya dalam cara kerjanya adalah hal yang mutlak harus dilakukan.
Jangan kalah dengan seorang pengembala yang ga sekolah, seperti cerita berikut.
Kisah ini dituturkan secara populer aktual, dialog antara seorang pemimpin yang sholih dengan seorang anak gembaala (karyawan)
"Yaghulam, bagaimana kalau seekor kambing gembalaanmu itu saya beli?" tanya Penguasa. Mohon maaf Tuan, saya hanya diberi amanat untuk menjaganya dan bukan untuk menjualnya. Tanggung jawab yang saya terima dari majikan saya adalah untuk menjaga, memelihara dan menggirian ng kambing kambing tersebut
agar dapat makan rumput. Saya tidak mempunyai wewenang untuk menjualnya" jawab anak gembala itu.
"Bagaimana kalau satu ekor saya beri harga sepuluh kali lipat dari harga pasar?" Penguasa itu bertanya lagi.
"Amanah adalah harga diri saya dan tidak bisa dibeli dengan uang, walaupun seribu kali lipat,. Mohon maaf!"jawab anak gembala.
Penguasa tersebut sangat kagum atas jawaban anak gembala tersebut, kemudian dia mengujinya lagi sambil berkata. "Begini saja. Toh, kambing itu sangat banyak. Lihatlah saking banyaknya sampai gunung itu tertutup kambing gembalaanmu. Kalau satu ekor diambil, tidak akan ketahuan.Bilang saja
dimakan srigala".
Anak gembala itu berdiri, kemudian dengan mata melotot dan tangan mengepal kesal, dia berkata. "Kalau demikian, dimanakah Allah ( fa ainalloh)?"
Anak tersebut memiliki budi pekerti yang mulia. Kekuatan iman digabung dengan profesinya, melahirkan satu sikap yang penuh tanggung jawab atas pekerjaannya. Seakan akan dia mendengar firman Allah : "wa laqod kholaqnal insana wa na'k lamu ma tuwaswisu bihi nafsuhu wanachnu aqrobu ilaihi min chablil warid", - " Dan sesungguhnya Aku ( Allah ) telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Aku lebih dekat kepadanya daripada uratlehernya".(Q S Qof 16)
Dalam dunia , sikap yang ditunjukkan anak gembala tersebut tidak lain adalah ketulusan hati yang mukhlis lillah karena Allah, perwujudannya adalah amal perbuatan yang benar, jujur dan amanah.
Umpama cerita ini dijadikan rujukan bagi pemimpin bangsa dan pembantu pembantunya sedikitnya tidak nanti korupsi korupsi, pencuri pencuri besar bercokol dalam pemerintahan. Begitu juga tidak lagi kebrutalan kekerasan dimana dimana seperti sekarang. Asal jangan rakyat menafsirkan sendiri agama keyakinannya. Pemeluk agama tidak punya pimpinan agamanya yang dianut sehingga tidak ada yang menasehati, karena tidak mempunyai keikatan yang dekat dengan pimpinan agamanya sendiri, liar tak karuan katanya Islam tapi semaunya sendiri.  Dalam rangka revolusi mental menjelang pemerintahan baru Great Legends ini bisa ditanamkan kepada putra putri anak bangsa yang akan memasuki era perobahan dalam pemerintahan baru.

Adapun sekarang sedang  pada rame rame pilpres, lebih baik begini, Mendukung Prabowo boleh. Mendukung Jokowi juga boleh. Yang tidak boleh, bertengkar atau berantem. Negeri yang Indah ini jangan di nodai lagi. Selanjutnya semua pada berdoa untuk negeri tercinta Indonesia,:
Semoga Allah memilihkan yang paling baik, untuk Indonesia dan dunia.
 "Allahummarchamnaa rachmatan tushlichu bihaa Indonesia waghairahaa. Aamiiin."

Artinya, "Ya Allah, rahmati kami dengan rohmat yang Kau gunakan memperbaiki Indonesia dan lainnya. Kabulkan permohonan hamba."

Semoga menjadi pertimbangan bagi ummat Islam yang Iman dan bertaqwa.

Popular posts from this blog


"Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi?

Image

Cara sehat dengan PDO

Image

Comments

Popular posts from this blog

Tidak ada yang abadi di dunia ini

Mencari tahu tentang Promol12

"Fa aina tadzhabun", Maka mau kemana engkau pergi?